TERPUKUL Ditinggal Suami, Istri Operator Radar KRI Nanggala Tak Mau Makan 2 Hari, Paman: Gak Kuat
Kondisi pilu istri operator radar KRI Nanggala 402. 9 hari tak lagi bertemu sang suami kini tak mau makan dan hanya tidur dihibur sahabat.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Kondisi istri operator KRI Nanggala 402, Andy Prastya kini memilukan.
Sudah sembilan hari berlalu kesedihan masih begitu dirasakan oleh Ratna, istri salah satu awak KRI Nanggala 402, Andy Prastya.
Bahkan sudah dua hari istri operator radar KRI Nanggala 402 ini tak mau makan.
Sehari-hari istri awak KRI Nanggala 402 ini hanya tiduran dan terduduk lesu menerima kenyataan sang suami gugur dalam bertugas.
Mengutip dari TribunMadura.com, Terpukul, Istri Operator Radar KRI Nanggala 402 Tak Mau Makan 2 Hari, Sang Paman: Kurang Tidur Juga, Kelasi Kepala (Klk Eta) Distrian Andy Prastya gugur bersama 53 orang kru kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan sisi utara Pulau Bali, sejak Rabu (21/4/2021) kemarin.
Anggota TNI AL yang bertugas sebagai Operator Radar 2 dalam kapal selam berjuluk 'Monster Bawah Laut' itu, merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, asal Surodakan, Kecamatan dan Kabupaten Trenggalek.
Baca juga: VIRAL Kemunculan Awan di Bali Berbentuk Kapal Selam Seperti KRI Nanggala, Ini 3 Faktanya
Baca juga: PAMIT Tugas KRI Nanggala, Serda Setyo Didatangi Almarhum Ayah Lewat Mimpi: Dirangkul Sambil Nangis

Semenjak menikah, dan dikaruniai satu orang anak, Andy menetap bersama istrinya, Ratna di kediaman neneknya di kawasan Jalan Husain Idris No 19, RT 10, RW 03, Sepanjang, Sidoarjo.
TribunJatim.com (grup TribunMadura.com) mendatangi alamat tersebut, sebuah terop terpasang menutupi ruas jalan tepat di kediaman tersebut.
Karangan bunga tampak berjajar memenuhi kedua sisi bahu jalan menuju ke rumah tersebut.
Bahkan saat melongok ke bagian dalam halaman rumah berpaving dengan hiasan tanaman yang lebat nan rindang.
Beberapa karangan bunga dari sejumlah pejabat pemerintah RI dan petinggi Mabes TNI AL tampak terpajang di sana.
Namun rencana TribunJatim.com bertemu istri Andy; Ratna, batal.
Menurut Paman Ratna, Irfa', keponakannya itu masih dalam kondisi psikologis berkabung.
Saking terpukulnya dengan kenyataan bahwa suaminya itu tak bakalan kembali untuk selama-lamanya.
Ratna sampai-sampai kehilangan nafsu makan.
Kabarnya, ungkap Irfa', keponakannya itu terhitung dua hari lamanya, belum mengudap makanan.
"Kalau agak tenang mungkin nanti bisa menemui langsung Mbak Ratih.
Kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak kesatuan," katanya saat ditemui TribunJatim.com, Selasa (27/4/2021).
Bahkan, jadwal istirahat; tidur, Ratna juga ikut berantakan. Keponakannya itu tidak bisa tidur.
Hanya bisa rebahan, dan sesekali dihibur oleh para tamu dari kalangan terdekat, sahabat dan kolega.
"Istri belum bisa ditemui.
Sudah 2 hari enggak mau makan.
Terus, kurang tidur juga.
Ya lesehan aja, sambil tiduran itu.
Sementara dihibur sama teman-teman kuliahnya," tuturnya.
Baca juga: Hati Hotman Paris Terketuk, Akui Siap Tanggung Biaya Pendidikan Anak korban KRI Nanggala 402
Irfa' menerangkan, keponakannya bersama sang suami sebenarnya memiliki rumah pribadi di kompleks permukiman di kawasan Tropodo, Kabupaten Sidoarjo.
"Tinggal di sini lebih dari 3 tahun sudah.
Rumahnya ada di sana (Tropodo).
Kalau sini rumahnya neneknya.
Rumah aslinya (Andy) di Trenggalek," ujarnya.
Di singgung mengenai rencana tabur bunga yang bakal digelar Rabu (28/4/2021) besok. Irfa' mengaku bahwa informasi tersebut belum sepenuhnya benar.
Kendati kalau memang rencana tersebut benar.
Ia mengaku tak yakin jikalau keponakannya itu bisa ikut menghadiri agenda tersebut, mengingat kondisinya yang masih terpukul.
"Belum A1 itu, info tabur bunga. Kayaknya juga enggak pasti akan ikut.
Takutnya enggak kuat malah kenapa-kenapa di sana," pungkasnya.
Andy memulai debut karir kemiliterannya di satuan TNI AL tahun 2010.

Pernah berdinas di Merauke dari tahun 2010 hingga 2016 di bagian Komunikasi Sandi.
Selepas itu, Andy berpindah dinas di Kota Surabaya.
Hingga akhirnya, ia ditugaskan di armada kapal selam buatan industri Howaldtswerke, Kiel, Jerman Barat, KRI Nanggala 402.
Sekadar diketahui, empat hari pasca dikabarkan hilang dan dalam target operasi pencarian, Kapal Selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan laut sis utara Pulau Bali, pada Sabtu (24/4/2021).
Statusnya pun telah dinaikkan yang sebelumnya disebut submiss (hilang kontak), kini menjadi subsunk (tenggelam).
Penetapan status kapal selam KRI Nanggala 402 menjadi tenggelam dilakukan setelah TNI menemukan sejumlah bukti autentik.
Berdasarkan bukti autentik yang ditemukan itu, memberi isyarat posisi KRI Nanggala 402 dalam posisi tenggelam.
Antara lain pelusur tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan botol oranye yang biasa digunakan sebagai pelumas periskop kapal selam.
Ada juga bukti lain, yakni sajadah untuk salat dan spon untuk menahan panas pada presroom.
Dua perlengkapan itu biasa digunakan oleh ABK Nanggala.