MAKNAI Hari Kartini 21 April dengan Mengetahui Sejarah Ditetapkannya dan 20 Kutipan Inspiratif
Simak inilah 20 kutipan inspiratif dari RA Kartini yang bisa menjadi ucapan selamat Hari Kartini, lengkap beserta sejarah ditetapkannya Hari Kartini
Editor: Dhimas Yanuar
19. Praktek teori "menderita dahulu baru bahagia" sangatlah berat penanggungannya!
20. Bagaimanapun jalannya, sekali-kali jangan lelah untuk berusaha gigih membela semua yang baik.
Sejarah Ditetapkannya Hari Kartini 21 April
Dikutip dari kemdikbud.go.id, wafatnya RA Kartini tidak serta-merta mengakhiri perjuangan RA Kartini semasa hidupnya.
Salah satu temannya di Belanda, Mr. J.H. Abendanon yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama dan Kerajinan Hindia Belanda, mengumpulkan surat-surat yang dulu pernah dikirimkan oleh Kartini kepada teman-temannya di Eropa.
Abendon kemudian membukukan seluruh surat itu dan diberi nama Door Duisternis tot Licht yang jika diartikan secara harfiah berarti Dari Kegelapan Menuju Cahaya.
Buku tersebut diterbitkan pada 1911 dan cetakan terakhir ditambahkan surat “baru” dari Kartini.
Tetapi, pemikiran-pemikiran Kartini dalam surat-suratnya tidak pernah bisa dibaca oleh beberapa orang pribumi yang tidak dapat berbahasa Belanda.
Baru pada 1922, Balai Pustaka menerbitkan versi translasi buku dari Abendanon dengan bahasa Melayu yang diberi judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Buah Pikiran.
Setelah itu, pada 1938, salah satu sastrawan bernama Armijn Pane yang masuk dalam golongan Pujangga Baru menerbitkan versi translasinya sendiri dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Versi milik Pane membagi buku ini dalam lima bab untuk menunjukkan cara berpikir Kartini yang terus berubah.
Beberapa translasi dalam bahasa lain juga mulai muncul, dan semua ini dilakukan agar tidak ada yang melupakan sejarah perjuangan RA Kartini semasa hidupnya.
Pemikiran Kartini banyak mengubah pola pikir masyarakat Belanda terhadap wanita pribumi ketika itu.
Tulisan-tulisannya juga menjadi inspirasi bagi para tokoh-tokoh Indonesia kala itu seperti W.R. Soepratman yang kemudian membuat lagu yang berjudul Ibu Kita Kartini.
Presiden Soekarno kala itu mengeluarkan instruksi berupa Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964, pada tanggal 2 Mei 1964, yang berisi penetapan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.