NASIB 3 Orang Pulang dari Nisfu Syaban, Kilang Minyak Balongan Meledak Lalu Tubuh Terpental ke Sawah
Saat melewati kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan meledak, 3 orang terpental dari mobil, begini kondisinya terkini.
Editor: Apriantiara Rahmawati Susma
TRIBUNSTYLE.COM - Insiden terbakarnya kilang minyak PT Pertamina RU VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat menggegerkan warga.
Saat kilang minyak tersebut meledak, banyak warga sekitar panik dan kaget.
Diketahui, Kilang minyak tersebut berlokasi di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan.
Baru-baru ini terungkap ada 3 orang dikabarkan terpental akibat kejadian meledaknya PT Pertamina RU VI Balongan.
Tiga orang itu diketahui adalah jamiah asal Kecamatan Juntinyuat yang hendak pulang seusai mengikuti kegiatan Nisfu Syaban.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, mereka terpental dari mobil bak terbuka saat melintasi wilayah PT Pertamina RU VI Balongan.
Baca juga: DIKIRA Gempa, Daroni Panik Rasakan Getaran Hebat Saat Kilang Pertamina Meledak, Dinding Rumah Retak
Baca juga: Mengenal Kilang Minyak Pertamina Balongan Indramayu yang Kebakaran, Berkontribusi Besar bagi Negara
Baca juga: Kilang Minyak Balongan Indramayu Kebakaran, Ratusan Warga Sekitar Diungsikan, Ini Upaya Pertamina

Total ada 7 jam'iyah di dalam mobil tersebut, hanya saja 3 di antaranya terpental ke areal pesawahan.
Sedangkan 4 jam'iyah lainnya sudah dilarikan ke rumah sakit oleh petugas sejak pagi dini hari tadi.
Sebagaimana dikutip TribunStyle.com dari Tribun Jabar Pulang Nifsu Syaban, 3 Jamiyah Terpental Saat PT Pertamina Balongan Meledak, Kondisi Masih Gelap, mobil yang digunakan oleh para jam'iyah itu pun sampai saat ini masih terparkir di jalan dekat lokasi PT Pertamina RU VI Balongan.
Saat dikonfirmasi, Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membenarkan kabar tersebut.
Kendati demikian, petugas belum mengetahui bagaimana kondisi dari tiga jamiah tersebut.
"Iya benar, tapi kami belum mendapat informasi lanjut soal 3 orang yang terpental," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (29/3/2021).
Fakta soal Kilang Minyak Pertamina Balongan Indramayu yang Kebakaran, Berkontribusi Besar bagi Negara
Kabar kurang sedap datang dari produsen Bahan Bakar Minyak (BBM), Pertamina.
Kilang minyak RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, meledak pada Senin (29/3/2021) dini hari.
Ledakan itu lantas menimbulkan kebakaran besar.
Melansir Tribunnews.com, api mulai membakar kilang sekitar pukul 01.00 WIB.
Menurut seorang warga yang jadi saksi mata, ledakan dibarengi suara petir menyambar.
Baca juga: BREAKING NEWS Kilang Minyak Balongan Indramayu Meledak, Warga Teriak Dengar Ledakan, Ini Videonya
Baca juga: Apa Itu Transplantasi Jenggot? Tanamkan Rambut dari Bagian Tubuh Lain, Seperti Kevin Aprilio

Namun, penyebab insiden saat ini belum dapat dipastikan dan masih dalam proses investigasi oleh pihak yang berwenang.
Pertamina juga telah menyiapkan tempat untuk evakuasi dan pengungsian sementara bagi warga sekitar di GOR Perumahan Bumi Patra, Pendomo, dan Islamic center Kabupaten Indramayu.
Lantas, apa itu kilang minyak Balongan?
Mengenal Kilang Minyak Pertamina RU VI Balongan, Indramayu
Kilang minyak sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merupakan instalasi industri tempat minyak bumi dimurnikan menjadi produk yang lebih berguna dan yang dapat diperdagangkan.
Sementara itu, mengutip laman Pertamina.com, Refinery Unit (RU) VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero).
Adapun kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-produk BBM (Bahan Bakar Minyak), Non BBM dan Petrokimia.
Diketahui RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994.
Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar 200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu, dan Salam Darma.
Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau.

Bisnis Strategis dalam Menjaga Kestabilan BBM ke DKI Jakarta
Keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional.
Sebagai Kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini.
Pertamina RU VI mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Produk-produk unggulannya seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene.
Pertamina mengklaim RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara.
Selain itu, RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya, yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.
Sejalan dengan tuntutan bisnis ke depan, PT Pertamina Balongan terus mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki melalui penerapan teknologi baru, pengembangan produk-produk unggulan baru, serta penerapan standar internasional dalam sistem manajemen mutu dengan tetap berbasis pada komitmen ramah lingkungan.

Pertamina Kerahkan Upaya Pemadaman Insiden Kebakaran Tangki Kilang Balongan
Masih dikutip dari laman resmi Pertamina, sejumlah upaya dilakukan untuk pemadaman insiden.
Tim HSSE Kilang Pertamina Balongan bersama Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Indramayu fokus melakukan pemadaman api di area tangki.
Penyebab insiden saat ini belum dapat dipastikan dan masih dalam proses investigasi oleh pihak yang berwenang.
Sampai pada pukul 07.30, tengah dilakukan normal shutdown untuk pengendalian arus minyak dan mencegah perluasan kebakaran.
Pertamina telah menyiapkan tempat untuk evakuasi dan pengungsian sementara bagi warga sekitar di GOR Perumahan Bumi Patra, Pendomo, dan Islamic center Kabupaten Indramayu.
Saat insiden terjadi, ada 5 warga yang tengah melintas sehingga mengalami luka bakar dan langsung dirujuk untuk perawatan intensive di RSUD Indramayu.
Sebagai langkah antisipasi, dilakukan juga pemblokiran jalan menuju sekitar lokasi kejadian, dibantu oleh TNI.
Dengan adanya insiden ini, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu dan saat ini masih berjalan normal.
(Tribun Jabar/Handhika Rahman, TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)