Breaking News:

Doa Muslim

Hukum Bermain Catur Halal atau Haram? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Hingga Ustaz Abdul Somad

Bagaimana hukum main catur menurut islam? Berikut penjelasan ustaz Adi Hidayat dan ustaz Abdul Somad.

shutterstock
Ilustrasi bermain catur 

Reporter : Triroessita Intan Pertiwi

TRIBUNSTYLE.COM - Bagaimana hukum main catur menurut islam? Berikut penjelasan ustaz Adi Hidayat dan ustaz Abdul Somad.

Baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan pertandingan catur Dewa Kipas melawan GM Irene Sukandar.

Pertandingan tersebut dilakukan secara live dan ditonton lebih dari 1 juta orang saat siaran langsung.

GM Irene Sukandar akhirnya menang melawan Dewa Kipas dengan skor 3-0.

Pertandingan keduanya sukses membuat semua orang semakin familiar dengan catur.

Pertandingan persahabatan antara Dewa Kipas vs GM Irene pecahkan rekor penonton live.
Pertandingan persahabatan antara Dewa Kipas vs GM Irene pecahkan rekor penonton live. (Deddy Corbuzier/YouTube)

Baca juga: POPULER Alasan GM Irene Sukandar Minta Bayaran untuk Laga Lawan Dewa Kipas, Hargai Profesi Saya

Baca juga: Fakta Irene Sukandar yang Menang Catur atas Dewa Kipas, Wanita Indonesia Pertama yang Bergelar GMIW

Lantas bagaimana hukum bermain catur menurut ustaz Adi Hidayat dan ustaz Abdul Somad?

Dilansir TribunStye.com dari YouTube Adi Hidayat Official, pria 36 tahun tersebut menjelaskan jika bermain catur bisa berhukum haram jika membawa hal-hal buruk.

Dalam video tersebut terdapat dua orang pria yang sedang beradu pendapat saat bermain catur.

Pria satu menjelaskan jika rekannya tidak bisa sabar, sedangkan pria yang lainnya mengatakan jika rekannya terlalu lama memikir strategi.

Ustaz Adi Hidayat akhirnya menyebutkan jika catur yang dilakukan oleh kedua rekannya tersebut bisa berhukum haram.

"Jadi hukum catur itu kalau melahirkan perdebatan, perselisihan, apalagi saling mencela, apalagi ada nuasa tempat main judi maka itu hukumnya mutlak haram.

Sahabat Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abas, Said bin Zubair, mereka semua diantara yang mengharamkan.

Dan para ulama mahzab sebagian, kalau sifat caturnya banyak berdebat, banyak berselisih, mengolok-olok, apalagi pertandingan yang misalnya online, netizennya saling mengolok-olok berpotensi haram, karena perbuatannya. Atau misalnya, maaf ni, waktu lama, itu bisa makruh." jelas UAH.

Namun bermain catur juga diperkenankan jika dilakukan sesuai kondisi tertentu.

"Kecuali, kalau misalnya sebab-sebab itu hilang, seperti untuk melatih kematangan berpikir, melatih kecepatan kita dalam merencanakan strategi, itu ada ulama yang membolehkan. Jadi hilang sebab yang tadi, dan jangan sampai meninggalkan kewajiban-kewajiban, seperti sholat atau yang lainnya.

Ada riwayat sahabat Abu Hurairah ra, sampai ulama Ibnu Sirin, sampai ulama kekinian, ada sebagian pendapat dari sahabat Hanafiah, Malikiyah, Syafiiah, kalau ini berlatih untuk melatih otak kita, itu boleh-boleh saja" pungkasnya.

Sebelumnya, ustaz Abdul Somad juga pernah menjelaskan hukum bermain catur dalam unggahan Instagramnya.

Ustaz 46 tahun ini mengutip pendapat sejumlah imam dari berbagai mazhab.

Pertama, Imam An-Nawawi dari kalangan mazhab Syafi'i menyatakan bahwa hukum bermain catur adalah makruh.

Namun jika bermain catur membuat salat dilalaikan maka hukumnya jadi haram.

"Menurut Imam an-Nawawi dari kalangan mazhab Syafi'i: Main catur itu makruh. (Tapi jika melalaikan shalat, jadi haram)," kata UAS.

Namun menurut Imam Malik dan Imam Ahmad, kata Somad, bermain catur hukumnya haram.

"Imam Malik: catur lebih jelek dari dadu, karena lebih melalaikan," katanya.

Pendapat ini menurut UAS bersumber dari Syarh Shahih Muslim: juz.15, hal.15.

Pendapat lain soal bermain catur yang dikutip UAS adalah pendapat dari Al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Asqalani yang mengatakan bahwa Ulama ikhtilaf tentang hukum main catur.

Sebagian mereka membolehkan, karena membantu strategi perang.

"Di antara mereka Imam Sa'id ibn Jubair dan Sya'bi, tapi syaratnya tiga.

Tiga syarat tersebut adalah tidak judi, tidak melalaikan waktu salat, dan menjaga lisan dari kata-kata buruk." terangnya. 

Sementara hukum bermain catur menurut Imam Syafi'i, kata Somad adalah makruh tanzih.

Menurut sekelompok ulama: haram, seperti dadu seperti yang bersumber pada Fatwa-Fatwa al-Azhar.

Fakta Irene Sukandar yang Menang Catur atas Dewa Kipas, Wanita Indonesia Pertama yang Bergelar GMIW

 Inilah sederet fakta seputar sosok Irene Kharisma Sukandar yang menang catur atas Dewa Kipas alias Dadang Subur.

Seperti diketahui, polemik seputar Dewa Kipas telah mencapai puncaknya.

Pertandingan antara Irene vs Dewa Kipas telah dilaksanakan pada Senin (22/3/2021).

Irene Sukandar pun telah memenangkan tanding catur persahabatan dengan Dewa Kipas alias Dadang Subur.

Terlepas dari pertandingan itu, Irene sendiri diketahui telah banyak memenangkan kejuaraan catur internasional.

Bahkan, dirinya disebut sebagai wanita Indonesia pertama yang bergelar Grand Master Internasional Wanita (GMIW).

Baca juga: Profil Dadang Subur alias Dewa Kipas, Biodata dan Fakta Menarik Pecatur Viral Asal Indonesia

Baca juga: Jelang Laga Lawan Dewa Kipas, GM Irene Sukandar Beberkan Alasan Minta Bayaran: Hargai Profesi Saya

Dari kiri: Dadang Subur alias Dewa Kipas dan GM Irene Sukandar.
Dari kiri: Dadang Subur alias Dewa Kipas dan GM Irene Sukandar. (Facebook Ali Akbar/Instagram Irene Sukandar)

Seperti apa sepak terjangnya dalam kancah catur?

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah sederet fakta seputar sosok Irene Sukandar.

1. Juara Catur Internasional Sejak Usia Belia

Nama lengkapnya ialah Irene Kharisma Sukandar.

Ia lahir di Jakarta pada 7 April 1992, umurnya pada 2021 ini menginjak 28 tahun.

Irene mulai bermain catur saat berusia tujuh tahun dengan turnamen internasional pertamanya pada usia sembilan tahun.

Diberitakan Harian Kompas, 11 November 2014, Irene Sukandar mulai berlatih catur pada 1999.

Kala itu ia masuk di Sekolah Catur Utut Adianto, Bekasi.

Sejak saat itu, ia tumbuh menjadi pecatur putri yang patut diperhitungkan.

2. Raih Gelar Master Percasi di Usia Sembilan Tahun

Kiprah Irene di dunia catur memang fantastis.

Pada tahun 2001, usianya masih sembilan tahun, ia telah mencapai gelar Master Percasi (MP).

Setelah itu, prestasinya terus berderet.

Tahun 2002, ia memperoleh gelar Master Nasional Wanita (MNW).

Ketika masih SMP, tahun 2004, Irene menggenggam gelar Master dari federasi catur dunia (FIDE).

Itu adalah saat berlangsung Olimpiade Catur di Malorca, Spannyol.

3. Sosok Pertama Indonesia yang Bergelar Grand Master Internasional Wanita

Mengutip en.chessbase.com, pada usia dua belas tahun, dia bermain di Olimpiade Calvia pada tahun 2004, dan memperoleh medali perak.

Pada usianya yang ke-16 tahun, 2008, Irene memperoleh gelar Women Grand Master (WGM).

Itu terjadi saat Olimpiade Dresden di Jerman.

Ia juga mencatatkan sebagai wanita pertama Indonesia yang bergelar Grand Master Internasional Wanita (GMIW).

Pada 2013 lalu, ia memperoleh gelar International Master, gelar bagi pecatur laki-laki.

Gelar itu ia peroleh setelah berjuang selama hampir enam tahun dan mencapai rating 2400.

Grand Master Irene Sukandar.
Grand Master Irene Sukandar. (Instagram Irene Sukandar)

4. Sederet Prestasi yang Ditorehkan

- Juara 3 Kelompok Umur (KU) 10 Kejuaraan Catur ASEAN 2002 di Singapura

- Juara 4 KU 10 tahun Kejuaraan Catur ASEAN di Malaysia 2003

- Dua medali perak pada SEA Games Vietnam 2003

- Peringkat ke-9 Kejuaraan Dunia Junior di Yunani 2003

- Medali perak Olimpiade Catur papan tiga di Spanyol 2003

- Peringkat ke-14 Kejuaraan Dunia Junior di bawah 14 tahun di Pulau Kreta, Yunani 2004

- Medali perak Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura 2004

- Imbang 3-3 dalam dwitarung melawan GMW Corke 2005. Corke adalah juara 1 Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura

- Peringkat 4 Kejuaraan Dunia Junior di Georgia 2006

- The Best Woman Player pada Malaysia Open 2008

- Imbang 2-2 melawan IM Tania Sachdev dalam dwilomba JAPFA 2010

- Juara 1 dalam Brunei Invitational IM Tournament 1 dan juara 2 dalam Brunei Invitational IM Tournament 2 di tahun 2010

- Juara 1 Asian Continental Chess Championship di Vietnam tahun 2012

- Juara 1 'the 5th Alexander the Great open Championship 2013' di Chalkidiki, Yunani (dilaksanakan pada tanggal 7-14 Mei 2013)

- The Best Woman Player di Grand Europe Open Albena, Bulgaria bulan Juni 2013

- Medali Emas 'International Chess Rapid pada 27th Sea Games 2013' di Nay Pyi Taw, Myanmar (dilaksanakan pada tanggal 5 - 22 Desember 2013)

- Medali Emas 'International Chess Blitz pada 27th Sea Games 2013' di Nay Pyi Taw, Myanmar (dilaksanakan pada tanggal 5 - 22 Desember 2013)

- Juara 1 Australian Women's Masters di Melbourne, Australia pada Januari 2014

- Juara 1 Asian Continental Chess Championship di Sharjah, Uni Emirat Arab, April 2014

(TribunStyle.com/Triroessita Intan/Gigih Panggayuh)

#UstazAbdulSomad #UstazAdiHidayat #hukumbermaincatur #YouTube 

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Triroessita Intan Pertiwihukum bermain caturUstaz Adi HidayatUstaz Abdul SomadIrene SukandarDewa Kipas
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved