Breaking News:

Viral Hari Ini

VIRAL Pesan WA Remaja bak Firasat Sebelum Tewas Kecelakaan, Broadcast ke Semua Teman: Aku Minta Maaf

Seorang remaja mendadak broadcast WA ke semua teman. Tulis permintaan maaf & Bercanda soal kematian. Nahas esoknya tewas kecelakaan. Ini kisahnya.

Facebook/Info Roadblock JPJ/POLIS
Pesan WA Jamal sebelum meninggal jadi nyata, kini tewas karena kecelakaan 

Reporter: Octavia Monalisa

TRIBUNSTYLE.COM - Sebuah pesan WhatsApp seorang remaja laki-laki minta maaf pada teman-temannya mendadak viral di media sosial.

Bagaimana tidak, dalam pesan tersebut, remaja laki-laki tersebut mengaku sedang kacau.

Bahkan ia sempat meminta maaf pada semua teman-temannya jika selama ini banyak berbuat salah.

Tak disangka, permintaan maaf itu justru menjadi caranya berpamitan untuk terakhir kali pada teman-temannya.

Melansir dari Wolrd of Buzz, diketahui remaja lak-laki tersebut bernama Jamal Farhan Jaafar.

Remaja 17 tahun ini secara mendadak membuat teman-teman sekelasnya syok dan terheran-heran.

Baca juga: RENCANA Nikah Batal, Resa Tewas Usai Bus Masuk Jurang, Tunangan di Korea Histeris: Sudah Takdir

Baca juga: JELANG Pensiun, Kepala Badan Kepegawaian Tewas Ditabrak Truk Usai Touring, Hampir Tiba di Rumah

Mendiang Jamal semasa hidup
Mendiang Jamal semasa hidup (Facebook/Info Roadblock JPJ/POLIS)

Beberapa hari sebelum kematiannya, Jamal sempat mengirim broadcast atau pesan banyak pada beberapa temannya .

Dalam pesan WhatsApp itu, tampak Jamal mendadak meminta maaf pada temannya.

"Hai kepada yang lihat ini, ini hanya broadcast.

Aku nak minta maaf kalau ada salah pada kamu, salah bicara, kasar buat yang merasa aku minta maaf." tulis Jamal, dikutip TribunStyle.com, Sabtu (13/3/2021).

Tak hanya itu, Jamal pun sempat mendoakan teman-temannya itu.

Sadar sikapnya terkesan aneh, Jamal pun mengaku sedang kacau.

"Semoga hidup kalian diberkati heheh.

Sory kacau

Aku hanya mau minta maaf saja, maafkan aku ya," tulis Jamal lagi.

Jamal mengaku sangat menyayangi teman-temannya itu.

Bahkan Jamal pun meminta agar teman-temannya tak perlu membalas pesannya tersebut.

Tak ingin membuat temannya khawatir, Jamal bercanda dan meminta agar temannya tak serius dan berpikiran bahwa dirinya akan meninggal besok.

"Sayang kalian.

Selamat malam semua.

Dah jangan balas pesanku, santai saja jangan terlalu serius seperti aku akan mati besok pagi.

Dah segera tidur kawan." tulis Jamal mengakhiri.

Pesan broadcast Jamal kepada teman-temannya sebelum meninggal dunia
Pesan broadcast Jamal kepada teman-temannya sebelum meninggal dunia (Facebook/Info Roadblock JPJ/POLIS)

Mendapat pesan dari Jamal, beberapa teman pun merasa aneh.

Namun mereka memilih tak memusingkan hal itu.

Mereka beranggapan jika Jamal memang sedang bercanda.

Namun alangkah terkejutnya mereka saat mendengar kabar Jamal mengalami kecelakaan beberapa hari setelah mengirim pesan tersebut.

Jamal dikabarkan mengalami kecelakaan di Jalan Muar-Segamat dekat universitas negeri pada 10 Maret 2021 lalu.

Sayangnya akibat kecelakaan tersebut, nyawa Jamal tak bisa tertolong.

Jamal tewas setelah mengalami kecelakaan
Jamal tewas setelah mengalami kecelakaan (Facebook/Info Roadblock JPJ/POLIS)

Jamal dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian setelah motornya bertabrakan dengan kendaraan roda empat.

Kapolres Segamat, Inspektur Raub Selamat membenarkan kejadian tersebut.

Ia menambahkan bahwa korban meninggal karena luka di kepala yang parah dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan.
Namun, pengemudi kendaraan roda empat yang menabrak kor

Kini sepeninggal Jamal, teman-temannya pun mulai menyadari pesan aneh yang ia kirimkan beberapa waktu lalu.

“Ketika dia mengirim pesan permintaan maaf, dia juga mengatakan niatnya bukan untuk mati dan kami berasumsi dia bercanda dan kami tidak menyadari itu pertanda bahwa dia akan meninggalkan kami selamanya,” katanya.

“Beberapa dari kami menanggapi pesan tersebut dengan membuat lelucon dan dia menanggapi dengan pesan ceria.”cerita salah satu teman Jamal.

Jamal sendiri adalah siswa Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Seri Kenangan Batu Anam, Segamat.

Semasa hidup Jamal merupakan ketua kelas dari 23 siswa lainnya.

Jenazahnya pun telah dimakamkan di Pemakaman Islam Paya Luas di Batu Anam, Malaysia.

KRONOLOGI Awal Mula Kejadian Tragis, Satu Keluarga Tewas Keesokan Harinya Seusai Gelar Tahlilan

Sementara itu, kisah lain yang tak kalah haru datang dari satu keluarga yang tewas setelah gelar tahlilan.

Peristiwa ini diketahui terjadi di Kecamatan Tempeh, Lumajang.

Di rumah tersebut, ayah, ibu, dan putrinya ditemukan tewas mengenaskan.

Kejadian meninggalnya satu keluarga ini setelah mereka menggelar tahlilan untuk sang nenek.

Insiden ini pertama kali diketahui putri sulung mereka yang tinggal berdekatan dengan rumah korban.

Keluarga Nasir (60) ini terjadi tepatnya di Dusun Krajan III, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang pada Rabu (27/1/2021).

Baca juga: VIRAL! Pemuda Marah-marah Kena Razia Masker, Susah Cari Duit Didenda! Sindir Sosok Pejabat Ini

Baca juga: VIRAL Hasil Swab Antigen Tertulis Negatif, Padahal Belum Tes, Ini Kronologinya, Farmalab Ngaku Lalai

Satu keluarga tewas setelah malamnya menggelar tahlilan. Ayah, ibu dan satu anak tewas keracunan gas karbon monoksida dari genset yang dimasukkan rumah. Para tetangga dan kerabat saat mengantar korban menuju tempat pemakaman, Rabu (27/1/2021).
Satu keluarga tewas setelah malamnya menggelar tahlilan. Ayah, ibu dan satu anak tewas keracunan gas karbon monoksida dari genset yang dimasukkan rumah. Para tetangga dan kerabat saat mengantar korban menuju tempat pemakaman, Rabu (27/1/2021). (surya.co.id/tony hermawan)

Nasir, dan Istrinya Sukariyah, serta putrinya Sherlin ditemukan meninggal dunia.

Pada malam tahlilan, listrik di wilayah tersebut padam.

Oleh karena itu, keluarga Nasir menggunakan genset sebagai penerangan.

Hal tersebut disampaikan oleh kerabat korban, Kartajib, sebagaimana dilansir dari TribunJatim.

Ia mengatakan, setelah digunakan, genset kemudian diletakkan di dalam rumah.

"Itu kan kemarin listrik padam dari jam 3 sore terus baru nyala jam 9 pagi. Selama itu genset nyala ditaruh di dalam rumah," katanya.

Ia menambahkan, setelah acara tahlilan selesai, genset yang diletakkan di dalam rumah itu dalam keadaan menyala.

"Jadi pakai genset. Selesai acara genset dimasukkan rumah sampai jam 1 malam tapi dalam keadaan masih nyala," ujarnya.

Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat (Kompas.com)

Keesokan harinya, sekira pukul 09.00 WIB, anak pertama Sukariyah, Linan berkunjung ke rumah.

Posisi rumah Linan dan orangtuanya diketahui berdekatan.

Saat masuk ke dalam rumah, ia mendapati keluarganya sudah terbujur kaku.

Kepolisian pun menyelidiki kejadian nahas tersebut.

Kapolres Lumajang, AKBP Eka Yekti Hananto Seno membenarkan kejadian tersebut.

Dari insiden tersebut, polisi memintai keterangan para saksi.

Eka menjelaskan, korban awalnya menyalakan genset pada Selasa (26/1/2021).

Nasir menyalakan genset karena lampu di rumahnya mati sejak pukul 15.00 WIB.

Dengan begitu, Nasir menggunakan genset untuk daya menyalakan lampu.

Baca juga: KISAH Tragis 1 Keluarga Tewas, Ayah Ditemukan Gantung Diri, 2 Anaknya Penuh Lebam, Ada Kejanggalan

Baca juga: MISTERI 1 Keluarga Tewas di Blitar, Ada Petunjuk Janggal: Polisi Bingung Siapa Duluan yang Meninggal

Setelah acara tahlilan usai, ia kemudian memasukan genset yang masih menyala ke dalam rumahnya.

Diduga, asap dari genset tersebut yang menyebabkan tiga anggota keluatga tersebut tewas.

"Satu keluarga yakni suami, istri, dan anaknya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena diduga keracunan asap genset yang masuk ke dalam rumah.

Korban yang meninggal, yakni suami, istri, dan anaknya berumur 10 tahun," kata Eka di Kabupaten Lumajang, dikutip dari Antaranews, Rabu.

"Ketiga korban ditemukan pertama kali oleh anak korban bernama Linan yang rumahnya di sebelah timur korban. Kebetulan saat itu datang ke rumah orang tuanya," ujar Eka menambahkan.

"Korban Sukariyah dan Serlin ditemukan meninggal di dalam kamar, sedangkan korban Nasiran ditemukan meninggal di sebelah generator listrik yang berada di dalam rumahnya," tutur Eka.

Respon Dinkes Lumajang

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr Bayu Wibowo Ignasius buka suara terkait satu keluarga tewas diduga karena keracunan karbonmonoksida dari genset.

Dia mengatakan, segala jenis mesin yang menggunakan bahan bakar bensin akan selalu mengeluarkan uap limbah.

"Itu asapnya ada limbah bahan bakar yang mana ada kandungan macam-macam. Paling banyak CO2 atau monoksida yang mana itu bersifat toxic alias racun," ujar dr Bayu, Kamis (28/1/2021).

Lebih lanjut, kata dr Bayu, jika karbon monoksida dihirup tubuh dengan jumlah banyak bisa berakibat fatal.

Sebab karbon monoksida bisa mengikat sel darah merah dalam tubuh manusia.

"Ini yang bikin orang bisa kehilangan oksigen," jelasnya.

Maka dengan adanya kasus itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak lagi menyimpan genset di ruangan tertutup. (TribunStyle.com/Octavia Monalisa/Nafis)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Octavia MonalisaWhatsAppJamal Farhan Jaafar
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved