Doa Muslim
Doa Sebelum Belajar, Berikut 7 Adab Menuntut Ilmu yang Dianjurkan Rasulullah SAW, Diam Menyimak
Berikut doa sebelum dan sesudah belajar, lengkap dengan adab menuntut ilmu yang diajarkan Rasulullah SAW.
Penulis: Triroessita Intan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Reporter : Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Berikut doa sebelum dan sesudah belajar, lengkap dengan adab menuntut ilmu yang diajarkan Rasulullah SAW.
Islam adalah agama yang sempurna dan mengajarkan umatnya untuk berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.
Rasulullah SAW memberikan contoh beraktivitas mulai dari kita membuka mata hingga kembali memejamkan mata.
Dalam hidup, seorang muslim dianjurkan untuk melakukan kegiatannya sesuai dengan adab yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Semisal adab tidur, makan dan minum, saat di kamar mandi, berpakaian bahkan saat bertamu atau menjenguk orang sakit.
Tak hanya itu, saat menuntut ilmu, seseorang juga harus mengetahui adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis Lengkap dengan Doa Berbuka, Raih Sederet Keutamaan juga Manfaat
Baca juga: 10 Hal Penyebab Doa Muslim Tak Dikabulkan Allah SWT: Mencari Aib Orang Hingga Tak Pernah Bersyukur
Berikut 7 adab menuntut ilmu yang harus dilakukan oleh umat muslim saat menuntut ilmu:
1. Niat lurus karena Allah SWT
Sebelum belajar seorang muslim harus meluruskan niatnya.
Ia harus mengingat bahwa apa yang ia lakukan adalah bentuk ibadah kepada Rabbnya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Bayyinah ayat 5,
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Barangsiapa yang menuntut ilmu syar’i yang semestinya ia lakukan untuk mencari wajah Allah dengan ikhlas, namun ia tidak melakukannya melainkan untuk mencari keuntungan duniawi, maka ia tidak akan mendapat harumnya aroma surga pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)