Breaking News:

Virus Corona

Masih Banyak yang Tak Percaya Vaksin, Kelompok Anti-vaksin Paksa Tutup Fasilitas Vaksiniasi Covid-19

Masih banyak yang tak percaya dengan vaksin, kelompok anti-vaksin ini paksa tutup fasilitas vaksiniasi Covid-19.

SHUTTERSTOCK/rafapress
Vaksin AstraZeneca. 

Padahal, ratusan orang-orang telah mengantre selama berjam-jam di dalam mobil mereka sebagaimana dilansir dari Kompas.com dari New York Post.

Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles menutup pintu masuk ke pusat vaksinasi di Stadion Dodger tersebut pada Sabtu sekitar pukul 14.00 waktu setempat sebagai tindakan pencegahan.

Los Angeles Times melaporkan, orang-orang yang memblokir pintu masuk tersebut adalah anggota kelompok anti- vaksin dan kelompok sayap kanan.

Beberapa dari mereka membawa tanda-tanda yang mengecam vaksin Covid-19 dan berteriak agar orang-orang tidak disuntik vaksin virus corona.

Joe Biden Presiden Amerika Serikat ke-46
Joe Biden Presiden Amerika Serikat ke-46 (Instagram/@joebiden)

Beruntungnya, tidak ada insiden kekerasan yang dilaporkan di tempat tersebut sebagaimana dilaporkan oleh Los Angeles Times.

"Ini salah besar," kata German Jaquez, yang mengemudi dari rumahnya di La Verne dan telah menunggu satu jam untuk vaksinasi ketika gerbang stadion ditutup. Dia mengatakan beberapa pengunjuk rasa memberi tahu orang-orang bahwa virus corona tidak nyata dan vaksinasi berbahaya.

Seorang pejabat mengatakan, petugas pemadam kebakaran berencana membuka kembali fasilitas vaksinasi sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Fasilitas vaksinasi tersebut ini biasanya buka dari mulai pukul 08.00 waktu setempat hingga pukul 20.00 waktu setempat.

Aksi pemblokiran tersebut diserukan melalui internet sambil meminta para anti-vaksin membawa spanduk menolak vaksin.

Baca juga: Gadis 4 Tahun Ini Lumpuh Setelah Tertular COVID-19, Ayah Meninggal, Sempat Alami Gejala Neurologis

Baca juga: Waspada! Ini Gejala Baru Virus Corona, Covid Tongue, Mirip Sariawan & Muncul Bercak, Kenali Bedanya

--

WHO mengungkapkan varian Covid-19 baru telah menyebar ke 70 negara, varian itu disebut bisa membuat vaksin dan antibodi menjadi kurang efektif.

Baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan varian Covid-19 baru telah menyebar dengan cepat di puluhan negara, varian itu bahkan disebut bisa membuat perlindungan vaksin dan antibodi menjadi kurang efektif.

Melansir The Straits Times yang mengutip AFP, dalam pembaruan epidemiologi terbaru, badan kesehatan PBB mengatakan varian Covid-19 yang lebih menular yang pertama kali terlihat di Inggris pada 25 Januari telah menyebar ke 70 negara di semua wilayah di dunia.

Menurut WHO, varian baru yang dikenal sebagai VOC 202012/01 atau B.1.1.7 dan telah terbukti lebih mudah menular daripada varian virus sebelumnya, dengan demikian telah menyebar ke 10 negara lagi selama seminggu terakhir.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pekan lalu juga memperingatkan bahwa studi baru telah mengindikasikan strain bisa lebih mematikan. Akan tetapi WHO menekankan pada Rabu bahwa hasil tersebut masih awal, dan lebih banyak analisis diperlukan untuk lebih memperkuat temuan tersebut.

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
virus coronaCovid-19vaksin Covid-19Amerika SerikatDhimas Yanuar
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved