Gunung Merapi Erupsi, 4 Desa di Boyolali Dihujani Abu Vulkanik, BNPB dan BPBD Kirim 8.000 Masker
4 desa di Boyolali terdampak abu vulkanik yang disemburkan Gunung Merapi, pemerintah melalui BNPB dan BPDB salurkan 8.000 masker
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Amirul Muttaqin
Selain itu, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) ungkap status terkini gunung tersebut.
Dilansir oleh Kompas.com, Gunung Merapi sudah mengeluarkan 14 kali awan panas guguran, Rabu (27/1/2021).
Awan panas tersebut menyembur mulai pukul 06.00 WIB.

Aktivitas tersebut rupanya berlangsung hingga pukul 10.00 WIB.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyatakan, meski gunung kerap menyemburkan awan panas, kejadian ini masih dianggap dalam batas normal.
Materi yang keluar dari gunung tersebut juga menimbulkan dampak hujan abu di beberapa daerah di Boyolali.
"Dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Boyolali Kota," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Rabu.
"Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," lanjutnya.
Dari 14 awan panas guguran itu, jarak luncur terjauh terlihat pada pukul 08.22 WIB yakni 1,5 kilometer.
Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan aktivitas Gunung Merapi pada level III (Siaga).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas.
Diprediksikan terjadi pada sektor selatan-barat daya yang meliputi sungai Boyong, Bedok, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh 5 kilometer.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Saat ini, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat juga mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.