KISAH Mantan Pilot Banting Stir jadi Kurir & Kuli Bangunan, Dulu Berseragam Rapi Kini Berkaos Lusuh
Kena PHK akibat pandemi, pilot tampan ini terpaksa banting stir jadi kurir dan kuli bangunan. curhatnya ini mendadak viral.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Kena imbas pandemi Covid-19, pilot tampan ini harus rela banting stir jadi kurir dan kuli bangunan.
Demi menghidupi istri dan anak, pilot tampan ini terpaksa banting stir menjadi kurir dan kuli bangunan.
Seragam pilot yang rapi nan gagah itu pun terpaksa ditanggalkannya berubah menjadi kaos yang lusuh.
Pilot salah satu maskapai penerbangan komersial ini beralih profesi sebagai kuli bangunan dan kurir, karena pandemi yang membuat dirinya kehilangan pekerjaan.
Kisah mantan pilot ini pun menjadi viral di media sosial.
Kisahnya viral setelah dirinya memosting seragamnya dulu dan sekarang.
Baca juga: POPULER Kisah Pramugari Terhindar dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182, Tiba-tiba Dipindah Rute
Baca juga: KISAH CINTA Gadis Indonesia Dinikahi Pria Korea, Suami Ngaku Kepincut Lihat Foto Cantik Istri di IG

Co-pilot pesawat Boeing 737 bernama Patrick Pawelczak itu membagikan kisahnya di sebuah postingan LinkedIn.
Hingga kini kisahnya telah dilihat lebih dari 15 juta kali dalam hitungan hari.
Pria yang berasal dari Sant Andreu de Llavaneres, Spanyol, mengatakan dia terinspirasi untuk berbagi pengalamannya setelah seorang pilot melakukan hal yang sama.
Patrick Pawelczak has been working on a construction site
Postingannya menjelaskan bagaimana 12 bulan yang lalu dia mengeluh tentang penerbangan malam dan hanya terbang 700 jam tahun itu, kini kehidupan pekerjaannya sangat jauh.
Pawelczak bekerja untuk maskapai Slowakia Go2Sky sampai virus korona menghancurkan industri penerbangan.
Kini kondisi memaksanya untuk memikirkan kembali cara menafkahi keluarganya.
"Saya ingin berbagi pengalaman saya menjadi pekerja konstruksi dan kurir pengiriman Amazon untuk menunjukkan bahwa kita semua bisa melanjutkan hidup, sementara kita tidak dapat terbang," katanya kepada AeroTime.
Setelah menyelesaikan tugas di Turki yang melibatkan enam penerbangan, ia kembali ke Barcelona saat industri tersebut sedang terhenti.