Syekh Ali Jaber Meninggal
DUKA Akbar Pemulung Viral yang Diangkat Anak oleh Syekh Ali Jaber, Kini Tak Bisa Berkata-kata Lagi
Akbar, pemulung viral yang diangkat anak oleh Syekh Ali Jaber mengaku sangat berduka kehilangan sang ayah angkat hingga tak bisa berkata-kata lagi.
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Akbar, pemulung viral yang diangkat anak oleh Syekh Ali Jaber mengaku sangat berduka kehilangan sang ayah angkat hingga tak bisa berkata-kata lagi.
Kabar duka kembali menyelimuti umat Islam Indonesia.
Ulama Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (14/1/2021).
Kabar duka tersebut sampai ke keluarga Muhammad Gifari Akbar di Garut, anak angkat almarhum Syekh Ali Jaber.
Akbar beberapa waktu lalu viral di media sosial karena membaca Alquran saat sedang memulung di Jalan Braga, Kota Bandung.
Keluarga Akbar, Erwin (48) mengatakan pihak keluarga hari ini dalam keadaan berduka.
"Ibunda Akbar menangis tak henti-henti, panti pijat tunanetra binaan almarhum di Garut pun semuanya menangis," kata Erwin saat diwawancarai Tribunjabar.id.

Baca juga: Apa Penyebab Syekh Ali Jaber Meninggal? Ini Kronologi Penyakit Sang Ulama, Dinyatakan Negatif Corona
Baca juga: Sebelum Meninggal, Syekh Ali Jaber Sempat Minta Doa untuk sang Istri yang Hamil: Doain Istri Saya ya
Saat ditanya kondisi Akbar, Erwin mengatakan saat ini Akbar dalam keadaan terpukul.
"Tadi nelpon, Akbar hanya menangis tidak banyak berkata-kata," ucapnya.
Keluarga Muhammad Gifari Akbar memiliki kedekatan dengan Almarhum Syekh Ali Jaber sejak almarhum mengangkat Akbar menjadi anaknya.
Wasiat Syekh Ali Jaber
Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber pernah meninggalkan pesan.
Ia meninggalkan wasiat di mana ia ingin dimakamkan jika berpulang ke Rahmatullah.
Itu diungkapkannya dalam sebuah video.
Dalam video itu ada juga keinginannya yang ternyata belum terwujud.
Ulama Syekh Ali Jaber lahir di Madinah.
Ia kemudian menikah dengan perempuan asal Lombok bernama Umi Nadia.
Mereka dikaruniai putra yang diberi nama Hasan.
Hasan mirip dengan nama cucu Rasulullah Muhammad SAW.
Ali Jaber beralasan, Lombok mempunyai pesan tersendiri baginya.
“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh lebih merasa nyaman.
Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak saya lahir di Lombok,” ujarnya dalam Syekh Ali Jaber di channel sasak update yang diunggah ke YouTube, 30 Desember 2020.
Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Ampenan Lombok.
Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok,” ujar Ali Jaber di channel sasak update.
Syekh Ali Jaber beberapa waktu lalu sakit.
Ia mendapatkan perawatan insentif di ruang ICU.
Namun berhubung dia berada di Indonesia, ketika Syekh Ali Jaber wafat, dia pun berwasiat untuk dimakamkan di Pulau Seribu Masjid tersebut jika dia wafat.
Ali Jaber juga mempunyai keinginan mulia membina anak-anak diLombok menjadi calon penghafal Alquran.
Kabar tersebut disampaikan langsung melalui laman Instagram resmi Yayasan Syekh Ali Jaber.
Ali Jaber menggunakan ventilator beredar luas di media sosial.
Mau Nikahkan Anak
Syekh Ali Jaber menyampaikan Hasan lebih pintar darinya.
“Hasan sudah usia 20. Mau menikah sekarang atau nanti saja?" Kata Ali Jaber ke Hasan.
Fakta-fakta Syekh Ali Jaber semasa hidup
Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia di RS Yarsi Jakarta pukul 08.30 WIB.
Tidak disebutkan apa penyebab Syekh Ali Jaber meninggal dunia.
Sebelum meninggal almarhum memang sempat dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit.
Namun, dikabarkan bahwa sang ulama meninggal setelah dinyatakan negatif Covid-19.
Kabar tersebut ditegaskan oleh Ustaz Yusuf Mansur melalui Instagram.
"Benar Syeikh Ali wafat. 08.30 WIB, sudah dalam keadaan negatif covid-19. Di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta," tulis Yusuf Mansur melalui akun Instagram pribadinya.
Syekh Ali Jaber dikenal sebagai pendakwah kondang yang sering tampil di layar kaca Tanah Air.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah 5 fakta seputar sosok Syekh Ali Jaber.

1. Pendakwah Asal Madinah yang Pindah ke Indonesia
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, Arab Saudi pada 3 Februari 1976.
Ia memiliki nama lengkap Ali Saleh Muhammad Ali Jaber.
Ali Jaber datang pertama kali ke Indonesia pada 2008, dan memulai dakwah di mana mendapat respons baik dari masyarakat.
Saking giatnya berdakwah dari kota hingga desa, pada 2011 dia akhirnya mendapat penghargaan kehormatan dengan menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Ia juga menikah dengan Umi Nadia, perempuan asli Lombok yang lama tinggal di Madinah.
2. Mengaku Cinta Mati pada Indonesia
Pada September 2020, sebagaimana dilansir dari Surya.co.id, Syekh Ali Jaber sempat mengungkap alasannya memilih tinggal di Indonesia.
Ia mengatakan, sudah cinta mati pada Indonesia.
"Dan saya sudah berkali-kali menyampaikan, saya siap mati di Indonesia, saya siap dimakamkan di Indonesia,
Dan saya tidak pernah takut soal mati karena sudah saya jatuh cinta Indonesia," ungkap Syekh Ali Jaber.
Lebih lanjut, Syekh Ali Jaber mengaku akan tetap berjuang demi kebaikan umat dan negara Indonesia.
"Dan apa yang saya perjuangkan untuk Indonesia ini anugerah dari Allah untuk saya," ungkapnya.

3. Hafidz Quran dan Sudah Jadi Imam Masjid pada Usia 13 Tahun
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Syekh Ali Jaber telah mendapat bimbingan agama dari sang ayah yang juga seorang penceramah sejak kecil.
Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber telah menghafal 30 juz Alquran.
Bahkan pada umur 13 tahun, ia diamanahi untuk menjadi imam masjid di sebuah masjid di Kota Madinah.
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan Ali Jaber menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.
4. Pernah Ditusuk saat Berdakwah
Pada 13 September 2020, Syekh Ali Jaber sempat menjadi korban penusukan oleh seorang tak dikenal.
Kala itu, ia tengah mengisi kajian di Bandar Lampung.
Syukur, Syekh Ali Jaber masih selamat meski terkena luka yang cukup serius.
Tak hanya itu, Syekh Ali Jaber mengungkapkan fakta mengejutkan, bahwa pisau yang digunakan pelaku sampai patah.
Diketahui pelaku penusukan itu bernama Alpin Adrian, yang semula adalah pengagum sosok Ali Jaber.
Namun, karena pengaruh dari penggunaan media sosial yang tidak tepat, akhirnya Alpin sebegitu membenci hal yang berkaitan dengan Timur Tengah.

5. Mengisi Beberapa Program Televisi
Nama Syekh Ali Jaber naik daun setelah menjadi juri Hafizh Indonesia di stasiun televisi RCTI.
Selain itu, ia juga rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TVOne.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.
(Sidqi Al Ghifari/TribunJabar/TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Akbar Pemulung Viral yang Sempat Bikin Syekh Ali Jaber Menangis itu Kini Tak Bisa Berkata-kata
Baca juga: Siapa Syekh Ali Jaber? Ini Profil & Perjalanan Dakwahnya: Jadi WNI pada 2012, Wafat di Usia 44 Tahun
Baca juga: Ulama Kondang Syekh Ali Jaber Wafat, Yusuf Mansur Tegaskan Bukan Karena Covid-19