Virus Corona
Vaksin Bukan Mukjizat, Ahli Akhirnya Jelaskan Kenapa Orang Masih Bisa Terinfeksi Covid-19 Lagi
Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa alasan mengapa orang yang menerima suntikan vaksin Covid-19 masih bisa terinfeksi Covid-19.
Editor: Dhimas Yanuar
CDC memperkirakan, 40 persen infeksi virus corona tidak menimbulkan gejala dan uji coba vaksin Moderna dan Pfizer/BioNTech hanya meligat apakah vaksin dapat mencegah infeksi simtomatik.
Pada Desember 2020, Moderna mengatakan, pihaknya telah menyerahkan data ke Food and Drug Administration (FDA) AS, yang menunjukkan, vaksinnya mencegah 2/3 dari semua infeksi, termasuk infeksi tanpa gejala.
Untuk saat ini, CDC merekomendasikan agar orang tidak berasumsi, mereka sepenuhnya kebal setelah divaksinasi.
Secara keseluruhan, kedua vaksin memberikan perlindungan sekira 95 persen dalam uji klinis.
Jadi, sejumlah kecil orang masih bisa tertular virus, bahkan setelah menerima dua suntikan.
Dalam penggunaan lebih luas, tingkat kemanjuran vaksin dapat turun karena orang dengan berbagai tingkat respon sistem kekebalan mendapatkan vaksinasi, kemudian pergi ke dunia luar.

Virus Tak Berasal dari Vaksin
Lebih lanjut, vaksin virus corona saat ini tidak dapat menginfeksi siapa pun dengan virus.
CNN menulis, vaksin Covid-19 tidak mengandung virus.
Sebaliknya, mereka memnawa bentangan kecil materi genetik yang dikenal sebagai Messenger RNA atau mRNA.
Materi ini menginstruksikan sel-sel dalam tubuh untuk membuat sepotong kecil bahan yang terlihat seperti bagian dari virus.
"Tak satu pun dari vaksin Covid-19 yang resmi dan direkomendasikan atau vaksin Covid-19 yang saat ini sedang dikembangkan di Amerika Serikat mengandung virus hidup yang menyebabkan Covid-19," papar CDC.
"Ini berarti vaksin Covid-19 tidak dapat membuat Anda sakit dengan Covid-19," kata CDC.

Kekebalan Dapat Berkurang Seiring Waktu
Tidak ada yang tahu berapa lama vaksin yang keluar sekarang akan melindungi orang dari infeksi.