Sudah Bisa Diklaim, Dapatkan Token Listrik Gratis PLN Januari 2021, Akses pln.co.id atau via WA
Subsidi listrik PLN diperpanjang hingga akhir Maret 2021, begini cara dapatkan token listrik gratisnya, login di stimulus.pln.co.id
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Token listrik gratis dari PLN sudah bisa diklaim mulai hari ini.
Pengguna bisa akses website www.pln.co.id atau dengan cara lain seperti lewat WhatsApp.
Bantuan ini diperpanjang guna meringankan biaya listrik masyarakat Indonesia.
Subsidi ini direncanakan dimulai pada 7 Januari dan berakhir pada akhir Maret 2021.
Namun ada kriteria yang harus dipenuhi pengguna PLN untuk mendapatkan token gratis ini.
Diskon 100 persen bakal diberikan kepada pelanggan listrik kategori daya R1-450 VA.

Baca juga: 3 Bantuan Sosial Mulai Disalurkan Hari Ini, Termasuk BST Rp 300 Ribu, Simak Mekanisme Penyalurannya
Baca juga: Bansos Sosial Tunai atau BST Rp 300 Ribu Diperpanjang hingga 2021, Berikut Cara Mengecek Penerimanya
Selain itu, diskon 50 persen akan diberikan kepada pelanggan yang masuk kategori daya 900 VA.
Pelanggan tersebut tentunya telah tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial.
Para penerima subsidi nantinya akan bisa mengklaim token listrik gratis PLN bulan Januari 2021 di website resmi PLN atau via WhatsApp.
Dilansir Kompas.com, stimulus diberikan kepada 32 juta pelanggan rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA bersubsidi.
Selanjutnya, juga diberikan kepada 459.000 pelanggan bisnis dan industri daya 450 VA.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan alasan perpanjangan program subsidi tagihan listrik ini.

Perpanjangan subsidi listrik merupakan upaya pemerintah untuk meringankan beban kelompok masyarakat tidak mampu dan rentan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Menurut dia, PLN siap untuk melanjutkan dan menyukseskan program penyaluran stimulus tersebut.
Seluruh pelanggan yang berhak mendapatkan pembebasan tagihan maupun diskon sudah dimasukkan dalam sistem sejak pemberian stimulus Covid-19 sebelumnya.