Heboh Kak Seto Aksi Panjat Atap dan Pernah Fobia Ketinggian, Ini 4 Cara Mengatasi Acrophobia
Viral aksi Kak Seto panjat atap dan ceritakan sempat fobia ketinggian, ini 4 cara mengatasi acrophobia.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Viral aksi Kak Seto panjat atap dan ceritakan sempat fobia ketinggian, ini 4 cara mengatasi acrophobia.
Baru-baru ini, aksi Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menghebohkan jagat dunia maya.
Sosok pemerhati anak itu mengunggah video dirinya sedang aksi memanjat atap rumah, seperti adegan parkour.
Video tersebut diunggah Kak Seto melalui akun Instagram pribadinya, Kamis (30/12/2020).
Dalam video berdurasi 1 menit 11 detik itu, Kak Seto terlihat menaiki atap rumah tanpa menggunakan tangga.
Pada usianya yang telah menginjak 69 tahun, Kak Seto tampak cekatan dalam memanjat dan berjalan seimbang di atap rumahnya.
Baca juga: Kak Seto Pamer Video Parkour di Usia Nyaris 70 Tahun, Aksinya Langsung Banjir Komentar Kagum
Baca juga: Viral Aksi Kak Seto Parkour, Warganet Sebut Mirip Guru Rock Lee dalam Serial Anime Naruto

Kisah di Balik Aksi Parkour Kak Seto, Ternyata Pernah Alami Acrophobia
Bukan tanpa alasan Kak Seto membagikan aksi berbahaya tersebut.
Ia ternyata sengaja melakukan aksi memanjat atap rumah itu karena punya fobia terhadap ketinggian.
Fobia ketinggian itu dalam istilah psikologi biasa disebut dengan acrophobia.
Demikian Kak Seto menyertakan kisah dirinya sempat mengidap fobia tersebut dalam caption unggahan videonya.
"Sewaktu kecil saya pernah menderita acrophobia, yaitu phobia terhadap ketinggian.
Ini terjadi sejak waktu kecil saya pernah jatuh dari pohon yang cukup tinggi.
Setelah mengetahui cara untuk mengatasinya, saya mulai sering melakukan latihan dengan memanjat ke tempat-tempat yang cukup tinggi.
Tentu tetap dengan perhitungan yang sangat matang," tulis Kak Seto.
Cara untuk Mengatasi Acrophobia
Melansir Healthline, acrophobia menggambarkan ketakutan yang intens terhadap ketinggian yang dapat menyebabkan kecemasan dan kepanikan yang signifikan.
Beberapa penelitian menunjukkan acrophobia atau akrofobia mungkin salah satu fobia yang paling umum.
Bukan hal yang aneh untuk merasakan ketidaknyamanan di tempat-tempat tinggi.
Namun, bagi penderita akrofobia, berpikir untuk menyeberangi jembatan atau melihat foto gunung dan lembah sekitarnya dapat memicu ketakutan dan kecemasan.
Kesulitan ini umumnya cukup kuat untuk memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Berikut ini 4 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi fobia terhadap ketinggian.
1. Terapi Eksposur
Terapi eksposur atau pemaparan dianggap sebagai salah satu perawatan paling efektif untuk fobia spesifik.
Dalam jenis terapi ini, seseorang akan bekerja sama dengan terapis untuk secara perlahan mengekspos diri pada apa yang ditakuti.
Untuk akrofobia, bisa dimulai dengan melihat gambar dari sudut pandang seseorang di dalam gedung tinggi.
Kemudian, penderita acrophobia bisa pergi ke balkon atau memanjat tangga.
Hal ini termasuk teknik relaksasi untuk menaklukan rasa takut, seperti apa yang dilakukan Kak Seto.
2. Terapi Perilaku Kognitif
Cognitive behavioral therapy (CBT) dapat membantu jika penderita fobia tidak merasa siap untuk mencoba terapi eksposur.
Bersama terapis, seorang yang takut ketinggian akan ditantang untuk mengubah pikiran negatif tentang ketinggian.
Pendekatan ini mungkin masih mencakup sedikit paparan ketinggian, tetapi ini umumnya hanya dilakukan dalam pengaturan sesi terapi yang aman.
3. Pengobatan
Sebenarnya, tidak ada obat yang dirancang untuk mengobati fobia.
Namun, beberapa obat dapat membantu mengatasi gejala panik dan kecemasan.
Contohnya obat-obatan yang membantu menjaga tekanan darah dan detak jantung pada tingkat yang stabil dan mengurangi gejala kecemasan lainnya.
4. Virtual Reality (VR) atau Realitas Maya
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ahli telah mengalihkan perhatian mereka ke realitas virtual (VR) sebagai metode potensial untuk mengobati fobia.
Pengalaman VR yang imersif dapat memberikan eksposur pada apa yang ditakuti di tempat yang aman.
Perangkat lunak komputer akan memberi penderita fobia opsi untuk segera berhenti jika terasa berat.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
Baca juga: 5 Cara Aman Minum Kopi bagi Penderita Asam Lambung, Pilih Jenis Tertentu atau Coba Metode Cold Brew
Baca juga: 5 Cara Asyik Makan Lebih Banyak Sayuran Setiap Hari, Ide Kreatif untuk Menu Makanan Sehat Rumahan