Virus Corona
Mengenal Delirium, Gejala Baru Covid-19 yang Ditandai dengan Suka Melamun seperti Orang Patah Hati
Apa itu delirium? Gejala baru Covid-19, ditandai dengan suka melamun seperti orang patah hati.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
"Gejalanya kayak pas patah hati. Jadi yg mau patah hati, ini momen terbaik buat alasan," tulis akun @HarbieMunia pada kolom komentar.
"Gejalanya sama kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya," tulis akun @raciki_.
Apa Itu Delirium?
Delirium bukan hal yang baru dalam bidang kedokteran.
Perubahan perilaku akibat delirium disebabkan oleh fungsi otak yang mengalami gangguan, sehingga perilaku dan mental ikut berubah.
Melansir Kompas.com, sebuah studi menyebutkan bahwa delirium umumnya dialami pasien Covid-19 yang berusia lanjut.
Dokter Divisi Psikiatri Komunitas, Rehabilitasi, dan Trauma Psikososial, Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, dr Gina Anindyajati SpKJ mengatakan, delirium menunjukkan terjadi perburukan dari suatu kondisi medis tertentu pada seseorang.
Ia menjelaskan, delirium adalah suatu kondisi perubahan kesadaran yang onset-nya akut dan terjadi secara mendadak.
"Orang yang mengalami delirium menunjukkan adanya gangguan tingkat kesadaran, perhatian, kognitif (kemampuan berpikir), dan persepsi yang terjadi secara fluktuatif (berubah-ubah dari waktu ke waktu)," ujar Gina, Jumat (11/12/2020), dikutip dari Kompas.com.

Bukan Gejala Baru
Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, menegaskan bahwa delirium bukanlah gejala baru terhadap pasien yang terinfeksi Covid-19.
"Sebetulnya bukan gejala baru. Sudah pernah dipublikasikan. Di medio November juga sudah ada, baik di Amerika maupun di Inggris," tuturnya, Kamis (10/12/2020), dikutip dari Kompas TV.
Delirium ini, kata Zubairi, merupakan gangguan pada saraf pusat.
Biasanya gejala ini ditemukan pada pasien Covid-19 yang berusia lanjut.
Gejalanya, pasien yang terinfeksi Covid-19 menjadi susah konsentrasi, agak gelisah, dan orientasinya menjadi kurang.
