SELEBRASI Spesial Lionel Messi untuk Diego Maradona, Pakai Jersey Khusus hingga Dongakkan Kepala
Lionel Messi lakukan selebrasi emosional untuk memberikan penghormatan kepada pencetak gol tangan Tuhan, Diego Maradona
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Beri penghormatan kepada pencetak gol tangan Tuhan, Diego Maradona, Lionel Messi lakukan selebrasi khusus.
Kala itu pertandingan antara Barcelona kontra Osasuna di Stadion Camp Nou, Minggu (28/11/2020) waktu Indonesia.
Messi berhasil sumbangkan satu gol untuk Barcelona di pertandingan LaLiga itu.
Pemain andalan Barcelona ini menjebol jala yang dijaga kiper Osasuna pada menit ke-73.
Mega bintang Barcelona itu jebol gawang Osasuna melalui aksi dribbling bolanya.

Ia menggiring melewati pertahanan lawan dan kemudian melesatkan bola dan mengarah akurat ke gawang Osasuna menggunakan kaki kiri.
Setelah cetakkan namanya di papan skor, Messi pun melakukan selebrasi emosional.
Ia melepaskan jersey Barcelona yang dikenakannya kemudian menunjukkan kaus Newell's Old Boys bernomor 10 yang ada di baliknya.
Messi juga mengangkat kedua tangannya ke atas dan mendongakkan kepalanya juga.
Selebrasi itu diketahui sebagai bentuk penghormatan kepada Diego Maradona.
Pencetak gol tangan Tuhan ini meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020).

Sebagai informasi, Newell's Old Boy merupakan klub yang pernah disinggahi oleh Lionel Messi dan Diego Maradona.
Pada masa kecil, Messi pernah menimba ilmu sepak bola di klub tersebut.
Sedangkan Maradona pernah membela Newell's Old Boy pada 1993-1994.
Akan tetapi, gara-gara selebrasi itu, Barcelona terancam mendapatkan denda dari federasi sepak bola Spanyol (RFEF), sepertid dilansir dari Diario Sport dan Twitter @BarcaUniversal.
Pasalnya, sesuai Pasal 91 Kode Disiplin RFEF, seorang pemain tak diperbolehkan membuka jersey untuk menunjukkan segala jenis iklan, slogan, akronim, anagram, atau gambar setelah mencetak gol.
Aksi tersebut termasuk pelanggaran serius dan akan didenda hingga 3.000 euro atau Rp 50,7 juta serta diberi peringatan.
Sementara itu, wasit pertandingan Barcelona vs Osasuna, Mateu Lahoz, telah memberikan kartu kuning kepada Messi.
Pertandingan pun berakhir dengan skor mutlak untuk kemenangan Barcelona 4-0 kontra Osasuna.
Selain Messi, ada tiga pemain lain yang menyumbang gol untuk Barcelona yakni Martin Braithwaite menit 29, Antonie Griezmann menit 42, dan Philippe Coutinho menit 57.
Atas kemenangannya itu, Barcelona nai ke peringkat ketujuh klasemen Liga Spanyol 2020-2021 dengan nilai 14 dari sembilan pertandingan.
Profil Diego Maradona
Maradona memiliki nama lengkap Diego Armando Maradona.
Ia lahir di Lanus, Buenos Aires, Argentina, pada 30 Oktober 1960.
Lahir di Lanus, anak keempat dari enam bersaudara ini menghabiskan masa kecilnya di Villa Fiorito.
Pada usia 10 tahun bakat sepak bolanya ditemukan oleh pemandu bakat klub Argentinos Juniors.
Diego Maradona dikenal dengan tendangan kidal dan ketrampilan menggiring bolanya yang memukau.

Awal Karier Sepak Bola
Diego Maaradona saat masih belia, kira-kira usianya pada saat itu 12 tahun, sempat menjadi maskot klub Argentinos Juniors.
Kala itu, dirinya disebut dengan julukan Los Cebollitas (Bawang Kecil), yang bertugas menghibur penonton dengan ketrampilan sepak bolanya saat jeda pertandingan kompetisi divisi utama Argentina.
Bakatnya tercium sampai ke Inggris saat klub Sheffield United mencoba mentransfernya seharga 180.000 poundsterling.
Proposal itu kemudian ditolak oleh Argentinos Juniors.
Setahun kemudian, Maradona melakukan debut internasional bersama timnas Argentina.
Pada tahun 1981, ia dibeli klub Boca Juniors seharga 1 juta poundsterling di mana ia menjadi juara liga untuk pertama kalinya.
Pecahkan Rekor Transfer di Barcelona
Setelah Piala Dunia FIFA 1982, Maradona kemudian ditransfer ke FC Barcelona.
Kala itu, ia mencetak rekor dunia dengan harga transfer 5 juta pounsterling.
Bersama pelatih César Luis Menotti, Maradona memenangkan Copa del Rey, mengalahkan musuh bebuyutan Barcelona, Real Madrid.
Kariernya di FC Barcelona mengalami beberapa kendala, pertama adalah ketika Maradona divonis mengidap penyakit hepatitis.
Kemudian, ia sempat cedera engkel yang parah akibat tekel keras oleh pemain Athletic de Bilbao, Andoni Goikoetxea, di mana hampir mengakhiri kariernya dalam dunia sepak bola.

Gol Terbaik Sepanjang Masa di Piala Dunia 1986
Bisa dibilang puncak karier Diego Maradona terjadi pada Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Maradona berhasil mengantarkan Argentina menjadi juara dunia untuk kedua kalinya, setelah yang pertama tahun 1978.
Kala itu, Maradona membuat gol terbaik sepanjang masa versi FIFA, yaitu ketika Argentina bertemu Inggris di babak perempat final.
Ia melakukan sprint sambil membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati 5 orang pemain, menaklukkan kiper, dan menjebol gawang Inggris.
Semua itu dilakukan Maradona hanya dalam rentang waktu kurang lebih 10 detik.
Sayangnya, pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang sangat buruk, yang tercipta melalui bantuan tangan.
Mulai saat itulah ia juga dijuluki sebagai Si Gol Tangan Tuhan.
Dewa Klub Napoli
Maradona lalu ditransfer ke SSC Napoli pada tahun 1984 dan mencapai puncak kariernya dalam sepak bola.
Ia berhasil membawa tim tersebut menjadi juara Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah Napoli.
Pada tahun musim 88/89, Maradona membawa Napoli menjadi juara Piala UEFA dan didapuk sebagai pencetak gol terbanyak dalam Liga Italia Serie A dengan 15 gol.
Tujuh musim berseragam Napoli, Diego Maradona sukses mencetak 115 gol dari 259 penampilan di semua kompetisi.
Keberhasilan Maradona mengangkat pamor Napoli di Italia dan Eropa membuatnya dipuja publik San Paolo.
Nama Diego Maradona pun selaksana dewa bagi klub berjulukan I Partenopei tersebut. (TribunStyle.com/Nafis/Gigih Panggayuh)
Baca juga: SEMPAT Operasi Otak, Legenda Sepak Bola Maradona Meninggal Dunia, Terungkap Ini Penyebabnya
Baca juga: Profil Ricky Yacobi, Pemain Bola Legendaris Indonesia, Meninggal di Lapangan Setelah Cetak Gol