RATAPI Kematian Ibu, Anak Syok Lihat Dokumen Mencurigakan, Ternyata Dokter Ambil Organ Secara Ilegal
Sejumlah oknum dokter terlibat jaringan perdagangan manusia dengan mengambil organ korban kecelakaan secara ilegal.
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Sejumlah oknum dokter terlibat jaringan perdagangan manusia dengan mengambil organ korban kecelakaan secara ilegal.
Kejadian ini terjadi di China, saat sejumlah oknum dokter mengambil organ korban kecelakaan secara ilegal dan menipu keluarga korban.

Baca juga: Dokter Tampan Gencar Ingatkan Pakai Masker, Kini Justru Kepergok Berpesta Rayakan Ultah Tanpa Masker
Baca juga: BERUNTUNG? Wanita Ini Diganjar Rp 4,2 Miliar Setelah Dokter Syok Lihat Isi Perutnya Sewaktu Operasi
Sebanyak enam orang, termasuk sejumlah dokter, telah ditahan setelah diketahui mengambil organ korban kecelakaan secara ilegal.
Mereka menipu keluarga korban dengan cara keluarga menandatangani formulir sumbangan organ yang sah namun tidak diberitahu terlebih dulu.
Media lokal melaporkan bahwa mereka termasuk di antara enam orang yang dipenjara karena mengambil organ dari korban kecelakaan setelah menipu keluarga almarhum agar mengira mereka melakukan sumbangan organ resmi.
Antara 2017 dan 2018 mereka mengambil hati dan ginjal dari 11 orang di sebuah rumah sakit di provinsi Anhui, di timur negara yang luas itu, dikutip Daily Star, Sabtu (28/11/2020).
Baca juga: VIRAL Dokter Lolos CPNS Ternyata Anak Petani yang Tak Lulus SD: Tidak Ada yang Tidak Mungkin
Baca juga: Operasi Hidung Biar Cantik, Wanita Ini Kehilangan Sebagian Telinga, Makin Syok Dengar Ucapan Dokter
China sedang berjuang melawan kekurangan organ yang sangat besar dan telah berjuang untuk memenuhi permintaan melalui sumbangan publik.
Menurut laporan lokal, jaringan perdagangan manusia termasuk empat dokter tingkat tinggi, beberapa di antaranya bekerja di bagian pengadaan organ di rumah sakit.
Mereka dilaporkan menargetkan korban kecelakaan mobil atau pasien yang menderita pendarahan otak di Rumah Sakit Rakyat Kabupaten Huaiyuan di Anhui.
Kepala unit perawatan intensif, Yang Suxun, akan mendekati anggota keluarga pasien dan menanyakan apakah mereka setuju untuk menyumbangkan organ orang yang mereka cintai.

Anggota keluarga kemudian akan menandatangani apa yang nantinya akan berubah menjadi formulir persetujuan palsu.
Para korban akan diusir dari rumah sakit pada tengah malam dan dimasukkan ke dalam mobil van yang dibuat agar terlihat seperti ambulans.
Dokter akan mengambil organ yang kemudian akan dijual kepada individu atau rumah sakit lain yang dihubungi secara rahasia oleh jaringan perdagangan manusia.
Mereka akhirnya ditemukan ketika putra salah satu korban menjadi curiga.
Shi Xianglin menemukan beberapa ketidaksesuaian dalam dokumen yang ditandatangani setelah kematian ibunya pada 2018.