BAK FIRASAT Edhy Prabowo Ditangkap, Cuitan Susi Pudjiastuti Disorot: Bisnis Ilegal Benur Lobster
Edhy Prabowo ditangkap KPK, cuitan Susi Pudjiastuti di Twitter jadi sorotan, singgung soal bisnis ilegal benur lobster.
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Edhy Prabowo ditangkap KPK, cuitan Susi Pudjiastuti di Twitter jadi sorotan, singgung soal bisnis ilegal benur lobster.
Kabar mengejutkan datang dari pemerintahan Jokowi, salah satu menterinya diciduk KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Baca juga: DULU Jadi Prajurit Kini Duduk di Kursi Menteri, Ini Sumber Kekayaan Edhy Prabowo yang Ditangkap KPK
Baca juga: JATUH BANGUN Edhy Prabowo, Menteri Baru Saja Ditangkap KPK, Pernah Nangis-nangis Dipecat dari AKABRI
Sosok Menteri KKP sekaligus anak buah Prabowo Subianto itu ditangkap di Bandara Internasional Seokarno Hatta saat baru pulang lawatan di Amerika Serikat, Rabu 25 November dini hari.
Saat informasi ini beredar, postingan terakhir mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti jadi perhatian bahkan bikin kaget. Sudah tahu duluan atau firasat?
Cek selengkapnya di sini.
KPk masih bungkam soal kejelasan kasus yang membuat sang menteri ditangkap.
Hanya saja beredar informasi jika dirinya korupsi eskpor benur lobster.
Yang menarik perhatian, ternyata eks menteri Susi Pudjiastuti sempat memposting soal bisnis ilegal benur lobster.
Benarkah cuma firasat, kebetulan atau memang dirinya sudah tahu hingga mengunggah hal tersebut.
Pasalnya dia mengguggah sekitar 15 jam lalu, 24 November 2020 malam.
"Harga tak Menentu, Bisnis Ilegal Benur Lobster di Pesisir Barat Lampung Rugikan Nelayan,"
Profil Edhy Prabowo
Menteri KKP ini bernama lengkap Dr Edhy Prabowo, S.E., M.M., M.B.A..
Dia lahir di Muara Enim, Sumatra Selatan, 24 Desember 1972. Kini berumur 47 tahun.
Edhy merupakan adalah politikus Indonesia yang berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya.
Edhy saat ini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia sejak 23 Oktober 2019 pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR dan Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI peridoe 2014 - 2019[2].
Edhy sebelumnya adalah atlet pencak silat nasional.
Baca juga: TAMPAK Hidup Susah, Rumahnya Kecil, Pejabat Ini Ternyata Simpan Uang Korupsi jadi Dinding & Kasur
Baca juga: 7 Skandal Korupsi di Indonesia dengan Kerugian Terbesar, Garong Duit Negara Hingga Rp 13,7 Triliun
Selain pernah berjaya di event Pekan Olahraga Nasional (PON), dia juga pernah mengikuti kejuaraan tingkat mancanegara. Jejak karier Edhy dimulai pada 1991.
Kala itu, dia berhasil diterima menjadi anggota Akabri di Magelang, Jawa Tengah. Sayang kariernya di militer hanya bertahan dua tahun. Edhy dikeluarkan karena terkena sanksi dari kesatuan.
Setelah itu, ia merantau ke Jakarta dan diperkenalkan dengan Prabowo Subianto yang kala itu masih berpangkat Letkol dan menjabat Dangrup III TNI AD. Edhy pun diperkenalkan kepada Prabowo oleh Pak Yul di salah satu acara pesta di bilangan Pantai Ancol.
Prabowo akhirnya menampung Edhy dan teman-temannya. Edhy dibiayai Prabowo mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Selain itu, Edhy juga diminta untuk belajar silat setiap akhir pekan di Batujajar, Bandung.
Seiring waktu berjalan, Edhy akhirnya menjadi orang kepercayaan Prabowo.
Dia menjadi orang yang mendampingi jenderal bintang tiga tersebut saat berdomisili di Jerman dan Yordania. Kala itu, Prabowo tengah merintis usaha di negeri tersebut.
Setelah Prabowo mendirikan Partai Gerindra, Edhy akhirnya memberanikan diri menjadi caleg di kampung halamannya, yakni Dapil Sumatra Selatan II.
Di tempat itu, Edhy harus bersaing dengan sejumlah politisi senior seperti Mustafa Kamal, Dodi Alex Nurdin, dan Nazarudin Kiemas. Edhy pun berhasil menjadi caleg kelima yang memperoleh suara terbanyak.
Kendati sudah menjadi wakil rakyat, Edhy masih aktif mengurus perguruan silat Satria Muda Indonesia dan beberapa bisnis lainnya.
Sumber kekayaan Edhy Prabowo
Nama Edhy Prabowo jadi salah satu sosok yang namanya paling sering disebut-sebut publik di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Kebijakannya yang dinilai kontroversial di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) jadi pemicunya.
Edhy sendiri merupakan kader Partai Gerindra yang juga bagian dari lingkarang orang terdekat Prabowo Subianto. Namanya masuk sebagai Menteri KKP di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 setelah Prabowo memututuskan berkoalisi dengan pemerintah.
Edhy yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional ini, menggantikan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KKP periode 2014-2019.
Perjalanan politik Edhy terbilang panjang, dia pernah menjadi anggota dewan tiga periode berturut-turut mewakili kampung halamannya, Dapil I Sumatera Selatan.
Di periode terakhirnya di Senayan, Edhy duduk sebagai Ketua Komisi IV yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan, termasuk di dalam KKP.
Meski kini dikenal sebagai politikus ulung, latar belakangnya sebenarnya berasal dari prajurit TNI. Edhy yang sempat masuk Akabri angkatan tahun 1991, belakangan dia tak bisa melanjutkan karirnya di militer.
Setelah keluar dari Akabri, Edhy merantau ke Jakarta. Di sinilah kesuksesannya bermula. Secara tak sengaja dirinya bertemu dengan Prabowo yang saat itu masih berdinas di TNI AD dengan pangkat Letkol.
Seiring waktu berjalan, Edhy menjadi orang kepercayaan Prabowo. Sembari bekerja, dia juga melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Edhy jadi orang pertama yang bergabung di Gerindra saat partai itu baru didirikan Prabowo.
Selain sibuk sebagai pengurus partai dan anggota dewan, Edhy diketahui juga memiliki beberapa bisnis. Lalu berapa harta kekayaan Edhy Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri KKP?
Dikutip dari laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari laman resmi Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) pada Selasa (7/7/2020), Edhy Prabowo terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2019.
Pelaporan harta dalam LHKPN dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Menteri KKP. Total harta kekayaannya tercatat sebesar Rp 7 miliar atau tepatnya Rp 7.422.286.613.
Aset terbesar milik pria asal Sumatera Selatan ini berasal dari properti berupa bidang tanah dan bangunan yang nilainya Rp 4.349.236.180.
Baca juga: Mulan Jameela Diendorse Kacamata Gucci, Istri Ahmad Dhani Ditegur KPK Hingga Berjanji Tak Korupsi
Baca juga: Disinggung Partainya Banyak Caleg Eks Napi Koruptor, Prabowo Mungkin Korupsinya Nggak Seberapa
Dari 10 aset properti miliknya, sebanyak 7 bidang tanah berada di Kabupaten Muara Enim, dan tiga properti sisanya berada di Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Lalu untuk harta bergerak berupa alat transportasi dan mesin, total yang dimiliki Edhy Prabowo tercatat sebesar Rp 890.000.000. Rinciannya, 2 unit mobil, 2 unit motor, 1 sepeda, dan 1 genset.
Kendaraan roda empat paling mahal yang dipunyai Edhy Prabowo yakni mobil Mitsubishi Pajero Sport Jeep dengan nilai Rp 500 juta.
Lalu kendaraan paling rendah yang dilaporkan yaitu Yamaha RX-King tahun 2002 senilai Rp Rp. 4.000.000. Edhy juga mencantumkan kepemilikan 1 sepeda BMC sport dengan harga Rp 65.000.000.
Aset lain yang dilaporkan Edhy yakni berupa harta bergerak lain yang taksiran nilainya Rp 1.926.530.000. Kemudian aset berupa kas dan setara kas sebesar Rp 256.520.433.
Dalam laporan LHKPN, Edhy tak diketahui tak memiliki surat berharga dan utang.
Harta yang dilaporkan Edhy terbilang naik pesat. Pada 31 Desember 2018 atau saat duduk sebagai anggota DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Partai Gerinda, harta yang dilaporkannya yakni sebesar Rp Rp.4.562.804.877.
Seperti diketahui, sejumlah kebijakan Edhy di KKP jadi sorotan publik karena merevisi aturan yang dibuat pendahulunya antara lain pelegalan alat tangkap cantrang, mencabut larangan ekspor benih lobster, dan enggan melanjutkan penenggelaman kapal pencuri ikan.
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul KPK Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo, Postingan Terakhir Susi Pudjiastuti Bikin Kaget, Bocor? dan Kompas.com dengan judul "Kekayaan Edhy Prabowo, Mantan Prajurit yang Kini Jadi Menteri KKP"