BABAK BARU Kasus Video Mirip Gisel, Pakar Telematika Roy Suryo Sebut Kejanggalan: Ada Suatu Keanehan
Kasus video panas mirip Gisella Anastasia menemui babak baru, pakar telematika Roy Suryo ungkap temuan baru, ada kejanggalan dalam video itu.
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Kasus video panas mirip Gisella Anastasia menemui babak baru, pakar telematika Roy Suryo ungkap temuan baru, ada kejanggalan dalam video itu.
Temuan baru video panas mirip Gisella Anastasia diungkap oleh Roy Suryo.
Menurut Roy Suryo, ada kejanggalan dalam video panas itu yang membuat dirinya merasa aneh dan harus meneliti lebih lanjut.

Baca juga: Soal Video Mirip Gisel, Pakar Telematika Roy Suryo Minta Perhatikan Ciri Ini: Jangan Langsung Vonis!
Baca juga: 4 Fakta Adhietya Mukti, Pria yang Dikaitkan dengan Video Syur Mirip Gisel, Ternyata Sudah Menikah
Pakar Telematika itu kembali membeberkan hasil analisa terbarunya soal video syur mirip artis Gisella Anastasia.
Awalnya, Roy Suryo mengaku terkejut saat melihat video yang viral di media sosia itu.
Ia pun tertarik meneliti video tersebut karena menemukan beberapa kejanggalan.

Hal ini dibeberkan dalam tayangan wawancara di kanal YouTube ESGE ENTERTAINMENT, Jumat (13/11/2020).
Roy Suyo menyayangkan adanya video panas mirip artis yang kembali beredar di masyarakat.
Ia pun mengaku kaget lantaran hal semacam itu kembali terjadi setelah kasus penyanyi Ariel NOAH beberapa tahun lalu.
Namun, yang lebih mengejutkan, Roy Suryo menemukan bahwa video tersebut merupakan hasil retake atau perekaman ulang.
"Saya memang kaget ya, pertama kali saya kaget ketika melihat video itu karena kenapa ini harus terjadi lagi hal-hal semacam itu," tutur Roy Surya.
"Tapi kekagetan saya ada beberapa hal, yang pertama kaget karena sebenarnya video itu hasil retake."
"Retake itu artinya di take ulang. Ada sebuah video yang mana diputar dalam sebuah gadget atau katakanlah handphone dan kemudian diambil kembali," bebernya.
Tujuan retake tersebut, adalah menyamarkan data asli pengambilan video.
Sehingga, terdapat ketidakjelasan tentang waktu dan tanggal pembuatan video.