Lapor Polisi Terkait Dugaan Pelecehan, Aurel JKT48 Ingin Ada Efek Jera: Hargai Aku Sebagai Perempuan
Aurel JKT48 lapor ke polisi atas dugaan pelecehan seksual yang ia terima. Hal itu dilakukan Aurel JKT48 agar pelaku jera.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Aurel JKT48 lapor ke polisi atas dugaan pelecehan seksual yang ia terima. Hal itu dilakukan Aurel JKT48 agar pelaku jera.
Ni Made Ayu Vania Aurellia atau yang lebih populer dengan nama Aurel JKT48 baru saja mengalami kejadian tak mengenakkan.
Gadis berusia 21 tahun tersebut dikabarkan mengalami dugaan pelecehan seksual.
Kejadian tersebut terjadi pada 3 November 2020 lalu.
Aurel didampingi JKT48 Operation Team akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Hal itu dibeberkan akun Twitter @officialJKT48 pada (7/11/2020) lalu.
"Hari ini, 7 November 2020, @N_AurelJKT48 telah melaporkan kejadian asusila yang menimpa dirinya pada tanggal 3 November 2020 lalu ke SPKT Polda Metro Jaya bersama JKT48 Operation Team yang ikut mendampinginya," ungkap @officialjkt48.
Baca juga: Alami Kerugian Imbas Pandemi Covid-19, JKT48 Putuskan Kurangi Member dan Staf Agar Bisa Bertahan
Baca juga: 5 Fakta JKT48 Terancam Bubar Karena Pandemi, Bakal Kurangi Member dan Staff, Wota Beri Dukungan

Sementara itu, Aurel sempat mencurahkan isi hatinya terkait kejadian yang ia alami.
Hal itu terlihat di akun Twitternya pada (3/11/2020).
"Tolong! Aku sangat menghargai direct message dari kalian, tapi kalau DM yg masuk itu konteksnya sudah ke arah sexual harassment aku marah banget, tolong yah saling menghargai," ungkap Aurel.
"Aku tau aku sebagai public figure pasti punya hal2 yang hrus aku terima konsekuensinya, tapi tolong hargai aku sebagai perempuan, makasi ya," imbuhnya.
Aurel mengaku sangat marah atas segala hal berbau sexual harassment.
Ia menilai block bukan lagi solusi yang tepat untuk membuat oknum sexual harassment jera.
"Aku sudah kasih tahu ke management, intinyaa aku marah banget karena aku merasa ga berharga sebagai perempuan.
Semoga bisa di tindak lanjuti ya, sayang banget soalnya masih banyak hal positif yg bisa di lakukan di social media gitu, klo untuk soal sexual harassment aku benef-bener marah.