Breaking News:

BUKTI Pasangan Selingkuh Sulit Setia Lagi, Ahli Ungkap Mendua Buat Bagian Otak Ini Menurun Fungsinya

Berdasarkan riset, orang yang pernah selingkuh kemungkinan besar akan kembali mengulangi kesalahan yang sama yakni menduakan.

Editor: Galuh Palupi
wittyfeed
Ilustrasi selingkuh 

TRIBUNSTYLE.COM - Berdasarkan riset, orang yang pernah selingkuh kemungkinan besar akan kembali mengulangi kesalahan yang sama yakni menduakan.

Bila diibaratkan, orang yang selingkuh selamanya akan menjadi tukang selingkuh.

Tapi, apakah benar demikian?

Ilustrasi selingkuh
Ilustrasi selingkuh (thoughtcatalog.com)

Dilansir dari Metro.co.uk, hal tersebut selaras dengan apa yang dijabarkan oleh pakar cinta di Kelas Cinta.

Berdasarkan studi dalam Nature Neuroscience, keinginan seseorang untuk kembali selingkuh ini ada hubungannya dengan bagaimana tanggapan otak dan perasaan manusia terhadap tindakan berbohong.

Baca juga: Terlihat Setia, 5 Zodiak Ini Ternyata Paling Pintar Sembunyikan Selingkuhan, Ada Gemini & Scorpio

Untuk membuktikannya, peneliti di University College mencoba membuat rekayasa penelitian.

Para responden diminta untuk membantu pasangan mereka menebak isi koin dalam kaleng yang diburamkan.

Bila tebakan mereka melebihi junmlah koin yang ada, responden akan diberi hadiah uang.

Hasilnya, kebanyakan para partisipan berbohong dan melebih-lebihkan isi koin dalam kaleng tersebut.

Peneliti kemudian mengamati amygdala, bagian dari otak yang mengatur emosi, selama partisipan berbohong.

Akhirnya ditemukan, semakin sering seseorang berbohong, amygdala mereka semakin turun sehingga mereka kurang memiliki rasa penyesalan.

Hal ini sama seperti jika pasangan Sahabat NOVA berbohong mengenai kemana ia pergi dan dengan siapa ia keluar.

Penulis studi tersebut dan peneliti dari Princeton Neuroscience Institute, Neil Garrett menjelaskan, perasaan bersalah dan tidak enak akan timbul saat pertama kali kedapatan selingkuh.

Namun, untuk kali berikutnya rasa bersalah mereka bisa berkurang sehingga mereka tak sungkan untuk kembali mendua.

8 Faktor Penyebab Orang Selingkuh Menurut Peneliti

Kisah-kisah tentang perselingkuhan pasangan yang diceritakan oleh sutradara film terkenal, penulis laris, atau tetangga seolah tidak terbatas.

Apa yang membuat seseorang berperilaku selingkuh?

Siapa yang harus disalahkan?

Marak Perselingkuhan di Indonesia, Ada Negara Legalkan Bunuh Pasangan yang Main Serong? Ini Faktanya

Melansir dari Bright Side, berikut sudut pandang psikolog dan hasil percobaan ilmiah yang berbicara tentang keadaan yang meningkatkan risiko perselingkuhan.

Para peneliti menunjukkan bahwa umumnya itu adalah serangkaian faktor yang menjadi alasan untuk berselingkuh.

Jadi bukan hanya salah satunya.

Selain itu, beberapa pasangan tidak putus setelahnya dan mencoba menyelamatkan pernikahan mereka.

1. Tidak adanya keintiman emosional

© Daniel Del Orfano/facebook  via brightside.me
© Daniel Del Orfano/facebook via brightside.me ()

Ketidakmampuan untuk melakukan percakapan dari hati ke hati dengan pasangan dan kurangnya dukungan akan mendorong perempuan dan laki-laki untuk selingkuh.

Ada stereotip bahwa motif utama pria adalah seks.

Namun dalam buku The Truth about Cheating, penasihat pernikahan Gary Neuman mengatakan bahwa 47% klien prianya yang berselingkuh berbicara tentang tidak adanya keintiman emosional.

Situasi semakin sulit karena pria tidak ingin menunjukkan perasaan (jaim) dan wanita tidak paham kekasihnya membutuhkan dukungan.

Wanita mungkin memperhatikannya nanti atau bahkan mengabaikannya.

2. Pengaruh pengalaman dan masyarakat

© Alyssa Monks/facebook  via brightside.me
© Alyssa Monks/facebook via brightside.me ()

Jika seseorang telah memiliki pengalaman dengan perselingkuhan sebelumnya, ada kemungkinan besar bahwa mereka akan bertindak sama dengan pasangan baru.

Orang-orang di sekitar juga memengaruhi kecenderungan seseorang terhadap perselingkuhan.

Dalam satu jajak pendapat anonim, lebih dari 75% pria yang melakukan perzinaan menunjukkan bahwa teman-teman mereka juga menyelingkuhi istri mereka.

3. Hubungan intim yang membosankan

© Rob Hefferan/facebook
© Rob Hefferan/facebook ()

Kurangnya emosi baru yang cerah dalam kehidupan seks seseorang adalah alasan mengapa 70% pria dan 49% wanita memutuskan untuk selingkuh.

Perlu dicatat bahwa orang-orang yang menjawab hal itu juga mengatakan hubungan mereka bahagia secara umum.

Tanpa skandal besar dan masalah mengecewakan lainnya.

Marak Perselingkuhan, Hotman Paris Beri Nasihat Khusus: yang Masih Sama Gundik Ayo Cari Duit Dulu

4. Kerentanan karena quarter-life krisis 

© Daniel Del Orfano/facebook
© Daniel Del Orfano/facebook ()

Setiap orang memiliki momen dalam hidup ketika kita mulai merangkum hasil keseluruhan dari tahun-tahun terakhir.

Beberapa orang menyimpulkan bahwa semuanya baik-baik saja dan yang lain mulai mengalami apa yang disebut krisis seperempat kehidupan.

Mungkin menjadi rentan terhadap godaan.

Penelitian menunjukkan bahwa itu biasanya terjadi pada usia 29, 39, atau 49 tepat sebelum dekade baru.

Tentu saja itu tidak berarti bahwa pria keluarga yang baik dan suami yang pengasih tiba-tiba berselingkuh begitu dia berusia 39 tahun.

Usia seseorang hanyalah faktor pendamping yang dapat memperburuk keadaan yang membuat orang selingkuh.

5. Minat berlebihan pada jejaring sosial

© Alyssa Monks/facebook
© Alyssa Monks/facebook ()

Pada pasangan yang salah satunya mencurahkan terlalu banyak waktu untuk Twitter atau jejaring sosial lainnya, risiko perselingkuhan meningkat.

Karena pecandu jejaring sosial dapat dengan mudah bangun lebih awal atau tidur kemudian meninggalkan kekasih mereka sendirian hanya untuk kepoin medsos.

Hubungan virtual dapat menyebabkan pertengkaran dan komunikasi virtual dapat menjadi nyata.

Kedua faktor tersebut menciptakan lingkungan yang baik untuk perzinaan.

6. Perjalanan dinas kerja dan bisnis

© Jack Vettriano/facebook
© Jack Vettriano/facebook ()

Menurut salah satu jajak pendapat tentang topik ini, lebih dari 1/3 pria yang berselingkuh adalah pengusaha serius yang terbiasa selingkuh dengan wanita tercinta mereka selama perjalanan bisnis.

Dan 13% wanita berselingkuh di tempat kerja.

Kemungkinan kecurangan di tempat kerja meningkat selama tahun 6-9 pernikahan.

Karena tahun-tahun ini adalah yang paling rapuh dan umumnya menuntut banyak upaya.

7. Kurangnya oksitosin

Berpelukan dengan Pasangan agar Tidak Bertengkar
Berpelukan dengan Pasangan agar Tidak Bertengkar (brightside.me)

Oksitosin, juga disebut hormon pelukan meningkat ketika kita berpelukan dan berciuman.

Hormon ini memainkan peran penting dalam menciptakan dan menjaga kepercayaan dalam suatu hubungan.

Para ilmuwan berpikir bahwa kekurangan hormon ini dapat menjadi pemicu dalam hal kecurangan.

Dalam satu percobaan, beberapa pria menikah disuntik dengan oksitosin.

Mereka lalu berkenalan dengan seorang wanita yang menarik, dan mengatakan bahwa mereka bisa sedekat mungkin dengannya.

8. Saya tidak bisa memilih cara lain

Marak Kasus Perselingkuhan di Indonesia, Ternyata 2 Negara Ini Legalkan Istri Bunuh Suami Selingkuh
Marak Kasus Perselingkuhan di Indonesia, Ternyata 2 Negara Ini Legalkan Istri Bunuh Suami Selingkuh (ISTIMEWA)

Ada orang yang tidak bisa membayangkan hidup mereka tanpa desakan adrenalin yang menyertai saat selingkuh.

Terlepas dari usia, pengalaman, dan kriteria lainnya, orang-orang ini selingkuh dan membenarkan diri mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak dapat berperilaku dengan cara lain.

Alasan sebenarnya untuk perilaku ini bervariasi dan mereka dapat tersembunyi jauh di dalam hati.

Yang benar adalah, sangat sulit, dan hampir mustahil, bagi sebagian orang untuk menjadi monogami. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang sebelumnya di Nova.id dengan judul 'Pasangan Selingkuh Tak Bisa Kembali Setia? Begini Menurut Riset Ahli'

Sumber: Tabloid Nova
Tags:
University CollegeMetro.co.ukNeil Garrettselingkuh
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved