Ade Londok Mundur Jadi Artis Setelah Tuai Kritikan, Ibunda: 'Mohon Dimaafkan, Hatinya mah Baik'
Ade Londok kapok dan mundur jadi artis setelah tuai kritikan, sang ibu mintakan maaf atas perilaku sang anak.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Ika Putri Bramasti
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Ade Londok kapok dan mundur jadi artis setelah tuai kritikan, sang ibu mintakan maaf atas perilaku sang anak.
Setelah viral karena odading, Ade Londok memang mulai diundang ke berbagai acara televisi.
Namun, baru-baru ini, pria bernama asli Nandar Sukandar tersebut dinilai tidak sopan kepada komedian senior di televisi.
Ia banyak menerima kritik bahkan hujatan setelah insiden yang membuat Malih Tong Tong terjatuh.
Menanggapi hal tersebut, Ade akhirnya meminta maaf dan mengungkapkan keinginannya mundur dari dunia artis.
Melansir TribunJabar, Cacih (72), ibunda Ade Londok, mengaku belum mengetahui keinginan anaknya untuk mundur dari dunia hiburan.
Baca juga: Kapok, Ade Londok Mantap Mundur Jadi Artis, Ungkap Niat Kembali Jadi Tukang Jahit di Kosambi
Baca juga: Akui Salah atas Insiden Malih Tong Tong Jatuh, Ade Londok Minta Maaf, Sebut Kapok Jadi Artis
Namun, ia berharap, anaknya jangan sampai mundur, apalagi, capaian prestasi yang kini dijalani Ade Londok merupakan jalan takdir dari Allah, yang diperoleh bukan dari kerja keras untuk bisa menjadi artis.
"Belum tahu, soalnya Ade belum kasih kabar ke Ema, tapi keinginan Ema mah jangan mundur dari usaha yang sekarang sedang dijalani, mudah-mudahan bisa terus langgeng, dan selalu ada di jalan yang diridai Allah," katanya dalam bahasa Sunda, dikutip dari TribunJabar.
Namun, sang ibu menyerahkan semua keputusan tersebut kepada anaknya.
"Meski demikian itu mah terserah kalau Ade inginnya mundur, karena Ema mah tidak pernah maksa.
Di mana pun nanti, semoga saat ini selalu diberikan keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan yang sedang dilakukan," ujarnya, Kamis (5/10/2020).
Cacih pun menuturkan, sikap perilaku bertutur kata dalam merespons sesuatu dari Ade Londok dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan di mana sejak kecil.
Anaknya selalu bermain juga bergaul dengan siapa saja termasuk di lingkungan pasar dan jalanan.
Sehingga, tanpa sadar, sikap tersebut terbawa hingga kini.
Meski demikian, tidak pernah ada maksud dari dalam hati Ade untuk akhirnya menyinggung orang lain.
