Joe Biden Pecahkan Rekor Barrack Obama untuk Capres AS yang Dapat Suara Terbanyak, 70 Juta Lebih
Joe Biden pecahkan rekor Barrack Obama untuk Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) yang dapat suara terbanyak.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Joe Biden pecahkan rekor Barrack Obama untuk Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) yang dapat suara terbanyak.
Seperti diketahui, AS sedang diramaikan dengan pemilihan presiden.
Pesta demokrasi negara adidaya itu telah berlangsung pada Selasa (3/11/2020).
Adapun pasangan Presiden dan Wakil Presiden yang akan 'bertarung' ialah pasangan Joe Biden dan Kamala Harris melawan pasangan Donald Trump dan Mike Pence.
Kini, proses sedang berjalan pada tahap penghitungan suara.
Menurut hasil sementara, Joe Biden telah memecahkan rekor suara terbanyak yang pernah diterima calon presiden dalam sejarah AS.
Baca juga: Meghan Markle Cetak Sejarah, Jadi Anggota Kerajaan Inggris Pertama yang Berikan Suara di Pilpres AS
Baca juga: Pilpres Amerika Serikat, Donald Trump vs Joe Biden, Bisa Dipantau Lewat 3 Situs Ini, Berikut Linknya

Melansir dari New York Times, Joe Biden telah memperoleh suara sebanyak 71.853.510 orang, per Kamis (5/11/2020).
Jumlah ini menggeser rekor mantan capres Barrack Obama yang memperoleh 66.862.039 suara yang sukses pada tahun 2008, menurut Associated Press dan The New York Times.
Angka-angka itu juga mengerdilkan angka-angka dari pencalonan Presiden Donald Trump tahun 2016 untuk Gedung Putih.
Kala itu, Trump hanya menerima 62.985.106 suara, menurut Times.
Angka yang sangat tinggi ini muncul setelah Amerika Serikat mencatat tingkat partisipasi pemilih tertinggi di antara warga negara yang memenuhi syarat dalam 120 tahun.
Setidaknya 159,8 juta orang memberikan suara mereka tahun ini, sebagaimana dikutip dari proyeksi NBC News.
Banyak dari suara itu datang dalam bentuk pemungutan suara awal, yang juga mencatat rekor, dengan 101,2 juta orang memilih sebelum Hari Pemilu, menurut laporan USA Today.
Sebagai perbandingan, hanya 47 juta orang yang memilih pada awal tahun 2016.

Perbandingan dengan Suara yang Diperoleh Donald Trump