Breaking News:

NASIB Pilu Bocah 13 Tahun Obesitas, Bobot 125 Kg, Sekali Makan 3 Piring: Kondisinya Lemah, Kasihan

Tengah heboh bocah 13 tahun alami obesitas, bobotnya capai 125 Kg. Ternyata sekali makan 3 piring porsi orang dewasa.

Editor: Monalisa
Humpro Tala
Kondisi pilu Ahmad Irwandi bocah obesitas bobot 125 kg asal Tanahlaut, Kalimantan Selatan. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kondisi bocah obesitas asal Tanahlaut, Kalimantan Selatan tengah menuai empati dari masyarakat.

Bagaimana tidak, di saat anak seusianya asyik bermain, Ahmad Irwandi justru tergolek lemah di kasur rumahnya.

Ahmad Irwandi bocah 13 tahun ini rupanya mengalami obesitas.

Bobotnya sendiri sudah mencapai 125 kilogram.

Hal yang kian membuat prihatin, Irwandi berasal dari keluarga kurang mampu di RT 8 RW I Desa Kuringkit, Kecamatan Panyipatan.

Karena itu pula, pihak keluarga tak berdaya untuk memeriksakan kesehatan atau mengobati sang anak yang over berat badan tersebut.

Baca juga: 10 Penyebab Utama Berat Badan Meningkat Drastis hingga Sebabkan Obesitas, Termasuk Makan Junk Food

Baca juga: 5 Hal Sepele yang Bisa Meningkatkan Risiko Komplikasi Jantung, Kurang Bergerak dan Obesitas

Kondisi Ahmad Irwadi saat dijenguk HM Noor di rumahnya
Kondisi Ahmad Irwadi saat dijenguk HM Noor di rumahnya (Humpro Tala)

"Sejak awal melihat fotonya, saya langsung terenyuh.

Kemarin saya berkesempatan turut mengunjunginya.

Kondisinya lemah, kasihan," ucap H Muhammad Noor, Selasa (3/11/2020).

Tokoh warga Tala yang juga ketua Relawan Tala Tanggap Covid-19 (RTTC) ini mengatakan bocah tersebut kini lebih banyak berbaring di rumah.

Lelaki yang akrab disapa Nurdin itu pun spontan memberikan bantuan berupa paket sembako dan uang tunai kepada pihak keluarga.

“Sungguh saya iba melihatnya.

Anak seusia itu kan sebenarnya masih asyik-asyiknya untuk bermain dengan teman-teman sebaya,” kata tandasnya.

Baca juga: Niat Kabur Lewat Lubang di Tembok, Napi Gemuk Ini Malah Nyangkut, Para Penjaga Penjara Tertawa

Diakui Irwadi Yusuf, paman Ahmad Irwandi keponakannya tergolong bocah yang kiat makan dan jajan.

Tak tanggung-tanggung, sekali makan Ahmad Irwandi menyantap tiga piring porsi orang dewasa.

"Porsi makannya tiga kali orang dewasa.

Sekali makan hingga tiga piring.

Jadi, sehari bisa sampai sembilan piring," sebut Irwadi Yusuf, paman Ahmad Irwandi.

Kepada banjarnasinpost.co.id di sela mendampingi keponakannya di Ruang Safir RSUD Hadji Boejasin, Pelaihari, Yusuf mengatakan keponakannya itu juga sangat gemar jajan di sekolahan.

Ahmad Irwandi bocah obesitas asal Kalimantan Selatan akhirnya dapat perawatan di rumah sakit
Ahmad Irwandi bocah obesitas asal Kalimantan Selatan akhirnya dapat perawatan di rumah sakit (TribunTanahlaut.com/Idda Royani)

Itu sebabnya pertumbuhan fisik keponakannya itu menjak cepat.

"Kalau berdasar pengamatan saya sejak duduk di bangku kelas 4 yang mulai tampak cepat pergambahan berat badannya.

Itu terlihat dari postur tubuhnya yang tambah gemuk," tutur Yusuf.

Apalagi keponakannya itu termasuk anak yang gampang makan.

Maksudnya, tak pilih-pilih.

Menu masakan apa pun disantap hingga ludes.

"Dan, sangat hobi pedas.

Paling suka yang serba pedas, yang paling pedas.

Kalau dapat menu pedas, lomboknya pedas banget, kencang banget makannya," tandasnya

Baca juga: 4 Artis Cantik Idap Kelebihan Hormon Pria, Mudah Gemuk Hingga Susah Hamil, Termasuk Victoria Beckham

Kendati kini Irwandi mengalami obesitas, siapa sangka 13 tahun lalu bungsu dari tiga bersaudara ini nyatanya lahir secara normal.

"Bobot lahirnya tiga kilogram.

Normal saja seperti bayi lain," tutur Mardiah, ibu Irwandi.

Ditemui di Ruang Safir RSUD Hadji Boejasin, Pelaihari, Selasa (3/11/2020), Mardiah, menuturkan kondisi kesehatan anak bungsunya itu juga baik.

Tidak ada kelainan apa pun.

Namun ketika mulai masuk taman kanak-kanak (TK), pertumbuhan anak keempatnya itu mulai pesat.

"Sudah mulai gemuk, bongsor lah. Tapi masih dalam batas wajar saja," sebutnya.

Pelan namun pasti sejak TK tersebut pertambahan bobot anaknya terus menanjak.

Apalagi memang sangat kuat makan dan ngemil.

"Makannya kencang, belum lagi kalau di sekolahan juga jajan terus," paparnya.

5 Efek Buruk Kebiasaan Makan Makanan Cepat Saji yang Dilakukan Anak Muda, Bisa Picu Obesitas

Makanan cepat saji banyak menjadi pilihan anak muda karena rasanya yang enak dan penyajian yang cepat dan praktis.

Banyak anak muda yang mengkonsumsi makanan cepat saji sembari nongkrong di restoran cepat saji.

 Terlalu Sering Makan Makanan Cepat Saji, Perempuan Ini Temukan Kista di Ovariumnya Membesar

 5 Fakta Unik Tentang Makanan yang Tidak Banyak Orang Tahu, Dari Madu Hingga Coklat

 5 Makanan yang Aman Dikonsumsi Untuk Penderita Diabetes, Susu Rendah Lemak dan Sayuran

Tetapi, makan makanan cepat saji jika dilakukan terus-menerus bisa memberi efek buruk untuk kesehatan.

Berikuti ini adlah efek yang ditimbulkan dari konsumsi makanan cepat saji untuk anak muda.

  • Kekurangan nutrisi
Ilustrasi
Ilustrasi (Standard.co.uk)

Makanan cepat saji sangat minim nutrisi dan memiliki lemak yang tinggi.

Jumlah lemak yang tinggi tidak sebanding dengan jumlah nutrisi yang ada pada makanan cepat saji.

Hal inilah yang membuat anak muda kekurangan nutrisi karena terlalu sering makan makanan cepat saji.

Selain itu kandungan lemak yang tak sebanding juga bisa meningkatkan berat badan dan menjadi obesitas.

  • Obesitas
Obesitas
Obesitas (cancerresearchuk.org)

Selain kekurangan nutrisi, kandungan lemak dan nutrisi yang tidak seimbang dalam makanan cepat saji bisa menimbulkan obesitas.

Selain kandungan lemak, makanan cepat saji banyak mengandung gula dan kalori yang tinggi.

Makan makanan cepat saji tidak terlalu sering sudah bisa menyebabkan kondisi yang buruk untuk berat badan, apalagi terlalu sering.

  • Tekanan darah tinggi
Ilustrasi
Ilustrasi (bodymad.com)

Kandungan sodium dalam makanan cepat saji sangat tinggi dan jika dikonsumsi secara terus menerus bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa berpotensi menimbulkan penyakit berbahaya seperti stroke dan penyakit jantung di usia muda.

  • Perubahan hormon
Ilustrasi
Ilustrasi (timesofindia.indiatimes.com)

Makanan cepat saji mengandung banyak MSG, bahan pewarna, lemak dan bahan pengawet yang bisa mempengaruhi kesehatan reproduksi.

Selain itu, bahan-bahan tersebut juga bisa merusak keseimbangan hormon pada anak muda.

Bagi perempuan muda, hal ini bisa menyeabkan gangguan menstruasi atau menstruasi tidak teratur.

  • Gangguan kesehatan gigi dan mulut
Ilustrasi
Ilustrasi (linkedin.com)

Dalam restoran cepat saji juga menjual minuman cepat saji yang dijual sepaket dengan makanan.

Minuman cepat saji mengandung gula dan karbon yang sangat tinggi dan bisa merusak kesehatan gigi.

Termasuk minuman yang mengandung soda, gigi akan rusak apabila terus-menerus mendapatkan gula dan karbon yang ada dalam minuman bersoda.

Selain itu minuman cepat saji juga bisa menyebabkan infeksi serius pada gusi dan gigi. (

Sebagian artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dan TribunStyle.com dengan judul BREAKING NEWS : Bocah Obesitas Tanahalaut, Bobot Mencapai 125 Kg dan Kondisinya Memantik Empati, Bocah Obesitas Tanahlaut, Porsi Makan Hingga Tiga Kali Lipat Orang Dewasa, Bocah Obesitas Tanahlaut, Saat Lahir Normal Berbobot Segini, 5 Efek Buruk Kebiasaan Makan Makanan Cepat Saji yang Dilakukan Anak Muda, Bisa Picu Obesitas

Tags:
obesitasbocahKalimantan SelatanAhmad Irwandibocah obesitas asal Tanahlaut
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved