Breaking News:

Hari Sumpah Pemuda

SEJARAH Hari Sumpah Pemuda, Isi Teks dan Cara Memaknai Tanggal 28 Oktober untuk Kaum Milenial

Simak sejarah Hari Sumpah Pemuda, isi teks dan cara memaknai tanggal 28 Oktober untuk kaum milenial.

TribunStyle.com/ Instagram
Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 

TRIBUNSTYLE.COM - Rakyat Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda satu tahun sekali pada tanggal 28 Oktober.

92 Tahun yang lalu, pada tanggal 28 Oktober 1928, berlangsung Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda.

Momentum Sumpah Pemuda menjadi salah satu titik balik perjalanan bangsa Indonesia menuju Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. 

Sebab saat itu Indonesia masih terpecah-belah hingga para pemuda belum memahami siapa musuh mereka dan bersatu untuk melawannya.

Persatuan itu kemudian ditandai dengan momen Sumpah Pemuda.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda, 7 Artis Terkenal Ini Keturunan Pahlawan Nasional, Dewi Yull hingga Maia Estianty

Baca juga: Selamat Hari Sumpah Pemuda, Kenapa Diperingati Setiap 28 Oktober? Ini Sejarahnya

Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda (YouTube)

Organisasi pemuda

Sebelum lahirnya Sumpah Pemuda, sudah mulai bermunculan organisasi pemuda seperti Perhimpunan Indonesia pada 1908, lalu Tri Koro Darmo pada 1915.

Dikutip Harian Kompas, 22 November 1977, sebelum 28 Oktober 1928, para pemuda masih terpecah dalam beberapa organisasi kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatra, dan lain-lain.

Pada saat memeringati 5 tahun Jong Sumatranen Bond pada 1921, Mohamad Yamin menerbitkan sebuah buku kumpulan sajak yang berjudul Tanah air.

Namun saat itu yang dimaksud Tanah Air oleh Yamin adalah Andalas, Sumatera, belum termasuk Indonesia.

Dalam masa enam tahun, tumbuh berbagai kesadaran baru di kalangan pemuda, karena musuh yang dihadapi mereka sama, yaitu Belanda.

Kesadaran itulah yang menyebabkan mereka berusaha menggalang persatuan dalam sebuah kesadaran baru. Pada 1926 diselenggarakan Kongres Indonesia Muda yang pertama (Kongres Pemuda I).

Bahkan pada tahun itu pun kesadaran itu belum cukup untuk melahirkan sebuah sumpah pemuda.

Lahirnya Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda baru lahir dua tahun kemudian, pada 1928 Moh. Yamin menerbitkan sebuah kumpulan sajak yang baru berjudul Indonesia, Tumpah Darahku.

Itu menunjukkan perubahan kesadaran para pemuda.

Ketika Kongres Indonesia Muda kedua (Kongres Pemuda II) diselenggarakan pada 1928, Bahasa Melayu sudah lama menjadi bahasa pergaulan yang dipakai secara luas di seluruh kepulauan Nusantara.

Namun saat itu kedudukan bahasa Melayu belum kuat.

Sebagian ahli Belanda menganjurkan agar bahasa Belanda menjadi bahasa resmi di seluruh Indonesia (dipakai seluruh penduduk Bumiputera).

Tapi ada juga ahli Belanda yang menganggap bahasa Belanda itu begitu tinggi sehingga tidak pantas dipakai oleh kaum inlander (Indonesia).

Karena ada perbedaan paham ini maka pemerintah kolonial Belanda tidak segera sampai pada kebijakan untuk menjadikan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi satu-satunya.

Padahal sebelumnya Perancis dan Inggris mewajibkan bahasanya diterapkan di daerah jajahannya.

Namun kebijakan Belanda itu justru membuat bahasa Melayu memiliki kesempatan menjadi bahasa Indonesia.

Isi Sumpah Pemuda

"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia."

"Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia."

"Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia."

Dari ketiga poin isi Sumpah Pemuda itu, ada makna yang terkandung di dalamnya.

Seperti yang ada di alinea pertama, disebutkan bahwa 'mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia'.

Maksud kalimat tersebut adalah para pemuda dan pemudi di Indonesia akan memperjuangkan kemerdekaan bangsa hingga titik darah penghabisan.

Kemudian di alinea kedua, berbunyi 'mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia'.

Maksud pada alinea kedua tersebut adalah sebagai pemuda dan pemudi Indonesia yang berasal dari suku, ras dan agama yang berbeda, tetapi tetap bersatu dalam satu bangsa, yaitu Indonesia.

Lalu yang terakhir pada alinea ketiga Sumpah Pemuda, bertuliskan 'menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia'.

Pada alinea ketiga itu dimaksudkan para pemuda dan pemudi menegaskan untuk mempersatukan menjadi Indonesia, maka bahasa persatuan menjadi identitas keseluruhan.

Atas dasar itu kemudian setiap rakyat menjunjung bahasa Indonesia.

5 Cara lain yang bisa dilakukan para milenial untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda:

1. Mempelajari sejarah

Peserta Kongres Pemuda II yang kemudian diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober
Peserta Kongres Pemuda II yang kemudian diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober (Tribunnews.com)

Sejarah Sumpah Pemuda memang sudah ada pada kurikulum pendidikan dari tingkat SD, tetapi apakah milenial masih ingat dengan sejarah diperingatinya 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda?

2. Cintai Indonesia

Mencintai Indonesia dari hal yang paling mendasar, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Bukan berarti bahasa asing tidak penting, tetapi sesuai dengan isi dari Sumpah Pemuda, bahwa bahasa kita adalah bahasa Indonesia, maka kuasailah dulu bahasa sendri sebelum menguasai bahasa asing.

3. Berprestasi

Ilustrasi
Ilustrasi (usnews.com)

Karena pemuda adalah sumber daya manusia yang akan meneruskan perjalanan bangsa ini di masa mendatang, menjadi berprestasi adalah satu bentuk mencintai negeri ini dan memaknai Hari Sumpah Pemuda

4. Menjunjung tinggi toleransi

Toleransi
Toleransi (hipwee.com)

Toleransi adalah hal yang harus kita junjung tinggi karena Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras, dan agama.

Jadi, memaknai Hari Sumpah Pemuda bisa dilakukan dengan menghormati satu sama lain.

5. Kerja bakti

Memaknai Hari Sumpah Pemuda dengan hal yang paling kecil untuk membangun negeri ini.

Para pemuda pendahulu kota tentu saja membangun negeri ini dengan bersama-sama dan saling membantu. 

Kini saatnya milenial bersatu untuk membangun negeri ini, mulai dari hal yang paling kecil, kerja bakti.

Nah, itulah yang bisa milenial lakukan untuk memaknai Hari Sumpah Pemuda. (TribunStyle.com/Ika Bramasti/Anggie/Tribunnews.com/Whiesa).

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Hari Sumpah Pemudamakna Hari Sumpah Pemuda bagi generasi mudakisah & sejarah hari sumpah pemuda 28 Oktober28 Oktober
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved