Berita Terpopuler
POPULER Pilu DN Lanjutkan Hidup, Bertahan Hidup Demi Adik Almarhum Rangga, Kandungan Berusia 4 Bulan
Pengorbanan Rangga tak sia-sia, kini sang ibunda selamat termasuk calon adiknya berusia 4 bulan dalam kandungan.r
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Kisah ibu dan anak di Aceh Timur masih begitu mencuri perhatian publik.
Aksi berani Rangga seolah menjadi pengorbanan dan pengabdian terakhirnya untuk sang ibunda.
Bagaimana tidak saat sang ibunda hendak diperkosa oleh SB, Rangga memilih untuk melawan.
Bocah 10 tahun ini rela mengorbankan nyawanya demi melindungi ibu dan calon adiknya.
Ya, siapa sangka DN, ibunda Rangga ternyata sedang hamil mengandung buah hati dari pernikahan keduanya.
Kini usia kandungan DN sudah menginjak empat bulan.
Baca juga: BARU 2 Minggu Rayakan Ulang Tahun, Rangga Tewas Dengan Cara Tragis, Menolak saat Diberi Kado Ponsel
Baca juga: TAK SALAH Disebut Pahlawan Kecil, Terungkap Begini Sifat Asli Rangga yang Tewas Demi Selamatkan Ibu

Meski belum sempat berjumpa, namun Rangga sudah menunjukkan bukti sayangnya untuk calon adiknya tersebut.
Kini AY ayah sambung Rangga-lah yang setia menemani sang ibunda untuk segera pulih dari rasa sakitnya.
AY sendiri merupakan warga di Kecamatan Birem Bayeun, dan DN adalah warga Pinang Baris Kota Medan.
AY dan DN bertemu saat sama-sama bekerja berapa tahun silam di Kaban Jahe, Sumatera Utara.
Hal itu disampaikan AY, saat bincang-bincang singkat dengan Serambinews.com di RSCM Langsa, Senin (19/0/2020) sore.
Selama dirawat di RSCM Langsa milik PTPN I Langsa itu, AY setia mendampingi istrinya DN yang sedang mengandung anak pertama dari hasil perkawinannya.
DN menjadi korban rudapaksa tersangka SB (kini sudah almarhum) dirawat sejak Jumat (16/10/2020).
DN mengalami luka infeksi di telapak tangan kanannya, akibat terkena sabetan parang tersangka SB.
Insiden yang dialami DN, saat ia mencoba mempertahankan kehormatannya dengan coba melawan tersangka, Sabtu (10/10/2020) dini hari di rumah gubuk mereka tinggal di Kecamatan Birem Bayeun.
Bahkan anak kandung DN yakni Pahlawan Kecil RG sudah meninggal dunia akibat perbuatan tersangka SB.
Rangga merupakan buah perkawinannya dengan mantan suami pertamanya, Fadli Fajar.
Malam nahas itu, walaupun memiliki kesempatan lari dari rumah itu, Pahlawan Kecil (RG) memilih tetap melawan tersangka untuk berusaha menyelamatkan ibunya dari cengkraman tersangka SB.
Menurut cerita AY lagi, sejak 6 bulan terakhir ini, AY dan korban DN sering pulang pergi ke Kabanjahe bekerja di kebun buah dan sayur.
Sebulan bekerja lalu pulang dan sebulan pergi lagi.
Sedangkan almarhum anak korban DN (alm RG) sebelum kejadian Sabtu (10/10/2020), baru sekitar 10 hari ikut bersama mereka di rumah Birem Bayeun, Aceh Timur.
Baca juga: Ziarahi Makam Rangga yang Mati Syahid, Ayah Kandung Lihat Kejanggalan di Batu Nisan Pahlawan Kecil
Sebelumnya, RG anak DN ini tinggal bersama ayah kandungnya Fadli Fajar di Kota Medan.
Rangga dijemput ibunya karena ia mau ikut ke Aceh dan tinggal bersama DN.
Rencananya almarhum akan didaftarkan di SD di daerah mereka tinggal di Kecamatan Birem Bayeun.
Diketahui karena almarhum RG sangat ingin tinggal bersama DN agar bisa menjaga ibunya.
Sementara di malam nahas itu, AY tidak tak ada di rumah.
Hanya DN dan almarhum RG, sedang AY karena ia sedang mencari Ikan di sungai.
Selama ini AY bekerja sambilan sebagai nelayan pemancing di sungai, jika tidak bekerja ke Kabanjahe.

Seperti diberitakan sebelumnya, korban DN (28) dan suaminya AY (25), tidak akan tinggal di rumah gubuk dimana insiden rudapaksa menimpa korban dan pembunuhan terhadap anaknya RG (10), oleh tersangka SB (41), di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, Sabtu (10/10/2020) lalu.
Mereka berencana akan tinggal sementara di rumah singgah yang ditawarkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A dan KB) Pemkab Aceh Timur.
Hal itu disampaikan suami korban, AY, yang mendampingi istrinya (korban DN) di Rumah Sakit Cut Meutia (RSCM) Langsa, kepada Serambinews.com, Senin (19/0/2020).
Sementara korban DN dirawat sejak Jumat (16/10/2020) di ruang bersalin RSCM Langsa, karena luka bekas bacokan parang pelaku di tangan kanannya belum sembuh total.
Sebelumnya sejak Sabtu (10/10/2020) atau pascakejadian menimpanya, korban DN sempat dirawat berapa hari di RSUD Langsa.
Baca juga: Rangga Mati Syahid saat Membela Ibu, Ayah Kandung Sudah Rasakan Pertanda: Rasanya Mau Pulang Terus
Setelah kondisinya membaik kondisi korban DN, Selasa (12/10/2020) DN dibawa pulang ke rumah abang iparnya (abang kandung suaminya sekarang), di Kecamatan Birem Bayeun.
"Istri saya Selasa besok sudah dibolehkan pulang oleh dokter, karena kondisi DN susah membaik, infus juga telah dibuka," ujar AY, Senin (19/10/2020).
Suami koban menambahkan, setelah keluar dari RSCM Langsa ini, ia dan korban DN akan tinggal sementara di rumah abang AY, di Kecamatan Birem Bayeun tersebut.
Diakui AY, menyangkut ada ditawarkannya rumah singgah oleh pihak DP3A dan KB Aceh Timur, sebagai tempat tinggal sementara ke depannya, mereka akan mempertimbangkannya.
"Rumah singgah yang ditawarkan oleh DP3A dan KB Aceh Timur, apakah istri saya mau atau tidak.
Saya serahkan keputusannya sama dia.
Saya ikuti kemauan dia saja (korban)," sebut AY mengakhiri perbincangan singkat itu
Sebagian artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Mengharukan, Ibu Muda Korban Rudapaksa di Birem Bayeun Aceh Timur Itu Ternyata Sedang Hamil 4 Bulan