Makan Mie yang Disimpan Selama Setahun dalam Freezer, 9 Orang dari Satu Keluarga Meninggal Dunia
Sembilan orang dari satu keluarga meninggal dunia dsetelah makan mie yang disimpan lama di freezer. Mie tersebut ternyata terkontaminasi asam bongkrek
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Sembilan orang dari satu keluarga meninggal dunia setelah makan mie yang disimpan lama di freezer. Mie tersebut ternyata terkontaminasi asam bongkrek.
Kejadian nahas menimpa satu keluarga di kota Jixi di provinsi timur laut China, Heilongjiang.
Gara-gara makan mie yang telah disimpan di freezer selama lebih dari setahun, sembilan orang anggota keluarga meninggal dunia.
Mie itu ternyata mengandung tepung jagung yang difermentasi dan meracuni keluarga dengan asam bongkrek.
Delapan orang dewasa meninggal pada 11 Oktober seperti dikutip dari China Daily.

Baca juga: Abaikan Peringatan, Pria Ini Tewas Diterkam Buaya Ganas saat Berenang, Alami Beberapa Luka Parah
Baca juga: Dikira Main-main, Remaja Tewas Gantung Diri Pakai Tali Ayunan di Depan Teman-temannya
Mereka makan hidangan yang disebut Suantangzi, makanan China lokal, lima hari sebelumnya.
Anggota keluarga terakhir yang masih hidup yang memakan mie itu, seorang wanita yang dinamai Li, meninggal pada hari Senin, lapor Daily Star.
Beruntung, tiga orang anak yang sempat disuguhi mie jagung pada acara keluarga tersebut menolak untuk menyantapnya karena tidak menyukai rasanya.

Gao Fei, direktur keamanan pangan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Heilongjiang, mengatakan kepada China News Service bahwa keracunan asam bongkrek seringkali berakibat fatal.
Gejala keracunan bongkrek biasanya dimulai dalam beberapa jam setelah makan makanan yang terkontaminasi.
Gejala yang dirasakan yaitu sakit perut, berkeringat, kelemahan, dan akhirnya koma.
Kematian bisa terjadi dalam 24 jam.
"Keracunan asam bongkrek dapat menyebabkan kerusakan serius pada banyak organ manusia termasuk hati, ginjal, jantung, dan otak," kata Gao.
"Saat ini belum ada obat penawar khusus."
"Saat seseorang terkena racunnya, tingkat kematian bisa mencapai 40% hingga 100%. "