Breaking News:

PANTAS Nekat Penggal Kepala Militan ISIS, Ini yang Buat Wahida Dendam Kesumat, Kini Jadi Target No 1

Terungkap dendam kesumat inilah yang buat Wahidah nekat habisi dan penggal kepala militan ISIS. Kini tak takut meski jadi orang no 1 yang dicari ISIS.

Editor: Monalisa
TRT World and Agencies
Wahida Mohamed Al-Jumaily orang no 1 yang paling dicari ISIS 

TRIBUNSTYLE.COM - Orang yang menjadi target nomor satu paling dicari tentara ISIS ternyata adalah seorang wanita, siapa dia, inilah sosoknya.

Bukan seorang laki-laki atau bahkan pejabat negara yang membuat kelompok ISIS kali ini menjadi  begitu geram.

Namun seorang wanita inilah yang berhasil memporak-porandakan tentara ISIS hingga menjadikannya target nomor satu untuk ditangkap.

Wanita pemberani itu adalah Wahida Mohamed Al-Jumaily.

Berawal dari dendam kesumat, Wahida Mohamed Al-Jumaily berubah jadi bengis dan membalas semua kejahatan kelompok ISIS.

Bahkan tak ragu ibu dua anak ini nekat memenggal kepala para tentara ISIS yang berhasil ia tangkap dengan tangannya sendiri.

Baca juga: Viral Kisah Pilu Anak Angkat Terusir dari Rumah Setelah Orangtua Meninggal, Kini Hidup Terlunta

Baca juga: Kisah Kong Aseng Viral di Twitter, Seorang Kakek Penjual Telur Asin Keliling Hidupi 7 Anak Yatim

Wahida jadi satu-satunya wanita yang ikut perangi kelompok ISIS
Wahida jadi satu-satunya wanita yang ikut perangi kelompok ISIS (Ist)

Bagaimana kisah Wahida Mohamed Al-Jumaily hingga berani menghadapi militan ISIS yang bengis?

Diketahui, ISIS merupakan kepanjangan Negara Islam Irak dan Syam, yang juga dikenal dengan nama Negara Islam Irak dan Suriah.

ISIS adalah sebuah kelompok militan ekstremis.

Kelompok ini dipimpin oleh dan didominasi oleh anggota Arab Sunni dari Irak dan Suriah.

ISIS dilaporkan bertanggung jawab atas sejumlah kejadian mengerikan di dunia seperti bom hingga kekerasan.

Dalam beberapa tahun terakhir, ISIS juga meneror sejumlah negara dan pemimpin dunia.

Seperti Presiden Irak, Presiden Suriah, bahkan Presiden Amerika Serikat.

Selain para petinggi negara itu, Wahida Mohamed Al-Jumaily juga salah satu sosok target utama ISIS.

Apa yang diperbuat Wahida sehingga menjadi incaran ISIS?

Dilansir dari dailymail.co.uk pada tahun 2016 silam,

perempuan 39 tahun itu merupakan pemimpin dari sebuah regu pasukan pemberontak

berjumlah 70 orang di Shirqat, 50 mil jaraknya dari Mosul.

Wahida sepertinya memiliki dendam kesumat terhadap ISIS.

Sebab suaminya dibunuh ISIS dalam perang.

Baca juga: Menteri Agama Sebut WNI Eks ISIS Ganas & Tolak Pemulangannya: Masa Orang Seperti Itu Kita Terima

Ia menikah lagi, dan, lagi-lagi, suami keduanya terbunuh di medan perang.

Ayahnya bernasib sama, demikian pula tiga saudaranya.

Wahida pun melampiaskan kemarahannya di medan perang,

dan terkenal sebagai perempuan paling kejam bagi ISIS.

Ia mengaku sudah biasa membunuh anggota ISIS dengan tangannya sendiri,

memenggal kepalanya, dan memasaknya.

Keberanian Wahida angkat senjata perangi ISIS
Keberanian Wahida angkat senjata perangi ISIS (Ist)

“Saya memerangi mereka, memenggal kepala mereka, dan kepala itu saya masak."

"Saya juga membakar jasad mereka,” ujar Wahida dalam sebuah wawancara dengan CNN.

Berbicara di surat kabar Al-Sabah, Wahida, yang juga dikenal dengan nama Umi Hanadi

mengatakan bahwa dirinya sendiri telah membunuh setidaknya 18 tentara ISIS.

"Tapi pada dasarnya, pasukan kami bertempur bersama, seperti sebuah keluarga."

Dan tak dipungkiri, ia menganggap dirinya sebagai orang yang paling dicari oleh ISIS.

Baca juga: VIRAL WNI Eks ISIS Ingin Pulang & Merasa Ditipu oleh Ayah, Hikmahanto: Mereka Bukan Warga Indonesia

“Saya menerima ancaman pembunuhan langsung dari para pimpinan ISIS,

termasuk langsung dari Abu Bakr al-Baghdadi."

"Saya saat ini ada di posisi teratas orang paling dicari oleh ISIS,

bahkan aku lebih dicari dari Perdana Menteri,” ujar ibu dari dua orang putri ini.

Ia mengaku sudah biasa membunuh anggota ISIS dengan tangannya sendiri,

memenggal kepalanya, dan memasaknya.

“Saya memerangi mereka, memenggal kepala mereka, dan kepala itu saya masak."

"Saya juga membakar jasad mereka,” ujar Wahida dalam sebuah wawancara dengan CNN.

Tinggalkan Kuliah dan Bunuh Ratusan Anggota ISIS, Joana Palani Jadi Sniper Paling Dicari

Sama seperti Wahidah, seorang perempuan berusia 23 tahun blasteran Kurdi-Denmark ini, dilaporkan Daily Mail, rela meninggalkan bangku kuliah dengan bertempur melawan ISIS.

Dengan senapan SVD Dragunov dan Kalashnikov kesayangannya, ia dilaporkan telah menghabisi sekitar 100 nyawa pejuang ISIS di medan pertempuran kedua negara.

Atas prestasinya ini, Joanna jadi sniper kebanggaan Batalion YPG, bagian dari Angkatan Bersenjata Pemerintah Regional Kurdistan di Irak.

Dengan pakaian kamuflase, ia biasa “berburu” pada malam hari, dari tempat-tempat sepi, berbekal teropong termal, granat, dan makanan kecil.

Pengalaman buruk semasa kecil di pengungsian dan kerasnya perjuangan keluarganya (orang-orang Kurdistan) dalam peperangan di Irak, telah membentuk Joanna berbeda dengan perempuan pada umumnya.

Pada usia empat tahun, ia sempat diungsikan ke Denmark untuk mendapatkan pendidikan yang baik.

Namun keinginannya untuk menguasai senapan tak kuasa ditepis ketika kakeknya mengajaknya berlatih menembak pada usia sembilan tahun.

Darahnya selalu mendidih setiap kali mendengar berita pejuang ISISmemperlakukan buruk anak-anak dan perempuan.

Selanjutnya, keluarga di perkampungan Kursistan Irak hanya bisa terpana mendengar Joanna meninggalkan bangku kuliah, pergi ke Irak pada 2014.

“Para penempur ISIS adalah mesin pembunuh, namun sejujurnya amat mudah untuk menjatuhkan mereka,” ungkapnya kepada Daily Mail.

Pimpinan ISIS bukannya tak menyadari bahwa Kurdi punya mesin pembunuh yang agak unik tersebut.

Untuk itu, mereka telah mengumumkan bahwa kepada siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap Joanna Palani, akan diberi hadiah sebesar 1 juta dolar atau sekitar Rp13 miliar.

 Sinopsis Walking Tall, Kisah Nyata Pensiunan Tentara yang Jadi Sheriff, Saksikan Malam Ini

Joanna Palani
Joanna Palani (lensculture.com)

ISIS memang sangat ingin menangkap saya, lalu menjadikan saya  budak seks,” ungkapnya kepada Daily Mail.

Informasi keganasan sniper Joanna tampaknya sengaja dihembuskan untuk menurunkan moral pejuang garis keras ISIS. Di lain pihak, informasi ini juga memancing berbagai media di Eropa untuk menguak kisah perjuangannya.

Kesempatan muncul ketika badan intelijen Denmark (P.E.T) menangkap Joanna pada Desember 2016.

Nick Fagge dan Lara Whyte dari Daily Mail Online berhasil mewawancarai The Most Wanted Woman Sniper ini tak lama setelah dibebaskan dari penjara akhir Januari lalu. P.E.T. bermaksud “mengamankan” sang sniper, tapi pihak kejaksaan tampaknya tak mau ambil risiko.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Intisari-Online.com dengan judul Mengejutkan, Orang Nomor 1 yang Paling Diburu ISIS Ternyata Seorang Perempuan, Siapa Dia?,  Joanna Palani, Si Sniper Cantik yang Menjadi Most Wanted-nya ISIS.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
ISISWahida Mohamed Al-Jumailywanita yang paling dicari ISISSuriahIrak
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved