Breaking News:

3 Aspek yang Diujikan pada Asesmen Nasional 2021, Simak Penjelasan Kemendikbud

Adapun 3 aspek yang ada pada pengganti Ujian Nasional, Asesmen Nasional 2021, apa saja dari ketiganya? ini penjelasan Kemendikbud.

YouTube Kemendikbud RI
Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 

TRIBUNSTYLE.COM - Penggantian Ujian Nasional dengan Asesmen Nasional pada 2021 sudah diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem.

Tujuan utamanya, mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

Selain itu, Kemendikbud menyatakan jika Asesmen Nasional sebagai penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan.

Serta, menjadi bagian dari kebijakan Merdeka Belajar. 

Ilustrasi ujian Nasional
Ilustrasi ujian Nasional (Tribun Medan)

Untuk itu, Kemendikbud mengundang para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan terhadap rencana penerapan Asesmen Nasional pada 2021, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu.

Namun, mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.

Asesmen Nasional 2021, lanjutnya, merupakan pemetaan mutu pendidikan pada semua sekolah, madrasah, serta program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah.

Ilustrasi Belajar
Ilustrasi Belajar (YouTube Majalah Bobo)

Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yakni:

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

2. Survei Karakter

3. Survei Lingkungan Belajar

Nadiem melanjutkan, AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif, yaitu literasi dan numerasi.

Kedua aspek kompetensi minimum ini menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat.

Terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.

“Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain, terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bentuk angka atau secara kuantitatif,” jelas Mendikbud.

Menteri Nadiem juga mengatakan, kemampuan literasi dan numerasi adalah kemampuan yang akan berdampak pada semua mata pelajaran yang diajarkan oleh guru dan dipelajari murid.

Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik.

Hal tersebut diambil dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.

“Dengan enam indikator utama, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia; dua, berkebinekaan global; ketiga, mandiri; keempat, bergotong royong; kelima, bernalar kritis; dan keenam, kreatif,” tutur Mendikbud.

Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar.

Survei seperti ini berguna untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

Penjelasan Kemendikbut tentang Asesmen Nasional 2021

Sebelumnya, Ujian Nasional menjadi tes terakhir siswa mulai SD, SMP, hingga SMA untuk menentukan kelulusannya.

Namun, kini Mendikbud menggantinya dengan Asesmen Nasional.

Asesmen ini akan diterapkan pada tahun 2021 mendatang.

Kemendikbud menyebut, Asesmen Nasional ini sebagai penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan.

Serta, menjadi bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang juga didukung penuh oleh Presiden Joko Widodo, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Penggantian tersebut bertujuan mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

Untuk itu, Kemendikbud mengundang para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan terhadap rencana penerapan Asesmen Nasional pada 2021.

Anggota Badan Standar Nasional Pendididikan (BSNP) Doni Koesoema mengatakan, Asesmen Nasional ini menjadi salah satu alternatif transformasi pendidikan di tingkat sekolah.

Hal ini dilakukan demi meningkatkan kualitas pembelajaran, pengajaran, dan lingkungan belajar di satuan pendidikan.

"Melalui asesmen yang lebih berfokus, diharapkan perbaikan kualitas, layanan pendidikan bisa semakin efektif," ujar Doni seperti dilansir laman Kemendikbud, Rabu (7/10/2020),

"Dengan demikian, kepala dinas harus memastikan pelaksanaan Asesmen Nasional di daerah dengan memperhatikan kesiapan sarana prasarana dan keselamatan peserta didik bila pandemi Covid-19 di daerahnya belum teratasi dengan baik," lanjutnya.

Nadiem mengatakan, Asesmen Nasional ini dilakukan sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan.

Sehingga, tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid.

“Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya,” kata Mendikbud.

Kemendikbud pun akan membantu sekolah dan dinas pendidikan.

Dengan cara, menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan tiap sekolah dan daerah.

Bahkan, lanjut Nadiem, Asesmen Nasional tidak memerlukan persiapan khusus.

Bukan seperti bimbel yang memiliki potensi membuat siswa menjadi stres.

"Sangat penting dipahami terutama oleh guru, kepala sekolah, murid, dan orang tua bahwa Asesmen Nasional untuk tahun 2021 tidak memerlukan persiapan-persiapan khusus maupun tambahan yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri," kata Mendikbud.

"Tidak usah cemas, tidak perlu bimbel khusus demi Asesmen Nasional," lanjutnya.

Lebih lanjut, Nadiem mengajak masyarakat Indonesia mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional mulai tahun 2021 sebagai bagian dari reformasi pendidikan Indonesia. 

(TribunStyle.com/Nafis,Kompas.com/Ayunda Pininta Kasih)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Asesmen Nasional Jadi Pengganti UN 2021, Ini 3 Aspek yang Akan Diuji

Baca juga: Subsidi Kuota Internet Belajar Disalurkan, Kemendikbud: Kami Menerima Masukan & Saran Masyarakat

Baca juga: Isi Pidato Mendikbud Nadiem Makarim Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Kesempatan Merefleksi Diri

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Asesmen NasionalUjian NasionalKemendikbud
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved