Dokter Tirta Siap Jadi Tameng Najwa Shihab yang Dipolisikan: Nanti Siapa yang Berani Lagi Bersuara?
Dokter Tirta ikut berkomentar perihal Najwa Shihab yang dipolisikan karena aksinya mewawancarai kursi kosong.
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Dokter Tirta ikut berkomentar perihal Najwa Shihab yang dipolisikan karena aksinya mewawancarai kursi kosong Menteri Terawan.
Aksi Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong Menteri Terawan Agus Putranto berujung pada laporan polisi.
Namun laporan yang mengatasnamakan Relawan Jokowi Bersatu tersebut ditolak oleh Polda Metro Jaya dan diarahkan ke Dewan Pers.
Warganet hingga rekan selebriti ramai ikut memberikan komentarnya, termasuk dr Tirta.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Relawan Jokowi Bersatu Laporkan Najwa Shihab ke Polisi, karena Lukai Perasaan
Baca juga: Dilaporkan Relawan Jokowi atas Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Siap Jika Memang Harus Diperiksa
Melalui unggahan instagramnya, dr Tirta menuliskan ucapan terima kasih karena laporan terhadap Najwa Shihab ditolak.
@dr.tirta
ditolak !
Makasih pak polisi :)
Sebelumnya pemilik nama Tirta Mandira Hudhi tersebut memberikan tanggapannya soal pelaporan Najwa Shihab.
Dirinya menegaskan siap membela jika Najwa Shihab dipolisikan.
dr Tirta menyebut apa yang dilakukan Najwa adalah bentuk kebebasan berpendapat.
Baca juga: Buntut Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Akan Dilaporkan Tim Relawan Jokowi Bersatu
@dr.tirta
Saya jujur juga ga begitu setuju @najwashihab mewawancara kursi kosong,
karena ada cara elegan lain, tapi saya ga akan setega itu tiba2 lapor, tiba2 lapor.
Ada cara laen kan? Karena ini terkait persepsi
Tidak setuju bukan berarti harus melaporkan.
Ini pelapor make bawa2 relawan presiden pula. Di google tersebar luas
Ga setuju bukan berarti saya harus memaksakan opini saya,
ini freedom of speech
Mbak nana juga berhak melakukan itu
Melaporkan tindakan mbak nana ke polisi,
menurut saya adalah salah satu tindakan yg menciderai kebebasan berpendapat di negeri ini.
Dia ga salah kok? Itu kan hak ekspresi dia
Kalo ga suka, ya lawan dengan narasi argumenmu
Satu persatu kawan saya dilaporkan
Nanti siapa yg berani lagi bersuara kalo begini?
Jika mbak nana BENERAN dilaporkan.
Saya siap pasang badan sebagai tameng terdepan.
Ini hak berpendapat setiap orang
Sara juga kagak kok, cuma caranya doank yg kontroversial
Penjara akan penuh karena ORANG BAPERAN kalo gini caranya
Najwa Shihab Siap Jika Diperiksa
Najwa Shihab akhirnya angkat bicara setelah ramai kabar dirinya bakal dipolisikan.
Wanita yang berprofesi sebagai jurnalis dan presenter tersebut dikabarkan akan dipolisikan terkait wawancara kursi kosong Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Melalui laman Instagramnya (6/10/2020), Najwa Shihab mengaku siap jika dirinya harus diperiksa.
"Saya baru mengetahui soal pelaporan ini dari teman-teman media. Saya belum tahu persis apa dasar pelaporan termasuk pasal yang dituduhkan.
Saya dengar pihak Polda Metro Jaya menolak laporan tersebut dan meminta pelapor membawa persoalan ini ke Dewan Pers.
Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu," papar Najwa.
Pernyataan Nana, sapaan akrab Najwa Shihab pun menuai banyak respons publik.
Banyak orang memberikan support kepada putri kedua Quraish Shihab tersebut.
Mulai dari artis, musisi, selebgram, YouTuber, jurnalis hingga motivator tampak menuliskan dukungan moril untuk Nana.
@jeromepolin - Maju kakkk
@roryasyari - Semangat terus mbak @najwashihab! Please stay brave and truthful di tengah demokrasi kita yang berjalan mundur perlahan tapi pasti
@pwgdochi - Aku bersamamu mba Nana. Jangan mau dibungkam.
@merryriana - Semangat Mba @najwashihab. You will always have my support
@keanuagl - Semangat kaaaa
@andhiiikapratama - Tim mbak nana
Pada unggahan tersebut Nana menjelaskan kembali soal wawancara kursi kosong.
Ia memaparkan alasannya melakukan hal tersebut.
"Tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan-kebijakannya terkait penanganan pandemi.
Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa, bisa di mana pun. Namun, kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemi kian meningkat, bukan hanya di Mata Najwa saja.
Dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Manteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi.
Faktor-faktor itulah yang mendorong saya membuat tayangan yang muncul di kanal Youtube dan media sosial Narasi.
Media massa perlu menyediakan ruang untuk mendiskusikan dan mengawasi kebijakan-kebijakan publik.

Pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan juga berasal dari publik, baik para ahli/lembaga yang sejak awal concern dengan penanganan pandemi maupun warga biasa.
Itu semua adalah usaha memerankan fungsi media sesuai UU Pers yaitu “mengembangkan pendapat umum” dan “melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum”," lanjutnya.
Nana mengatakan wawancara kursi kosong sebenarnya lazim terjadi di beberapa negara.
"Sependek ingatan saya, treatment “kursi kosong” ini belum pernah dilakukan di Indonesia, tapi lazim di negara yang punya sejarah kemerdekaan pers cukup panjang.
Di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012, di antaranya oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word.
Pada 2019 lalu di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC, juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson, calon Perdana Menteri Inggris, yang kerap menolak undangan BBC.
Hal serupa juga dilakukan Kay Burley di Sky News ketika Ketua Partai Konservatif James Cleverly tidak hadir dalam acara yang dipandunya," tandas Najwa. (TribunStyle.com/Yuliana/Febriana)
Baca juga: Selain Najwa Shihab, Jurnalis Ini Juga Pernah Wawancarai Kursi Kosong karena Tamunya Tak Hadir
Baca juga: Dilaporkan Relawan Jokowi atas Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Siap Jika Memang Harus Diperiksa