Breaking News:

Ternyata Ini Alasan Relawan Jokowi Bersatu Laporkan Najwa Shihab ke Polisi, karena Lukai Perasaan

Inilah alasan Relawan Jokowi Bersatu laporkan Najwa Shihab ke polisi terkait wawancara kursi kosong.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
Kolase TribunStyle (YouTube Najwa Shihab, Fanspage Facebook Relawan Jokowi Bersatu)
Alasan Relawan Jokowi Bersatu laporkan Najwa Shihab. 

TRIBUNSTYLE.COM - Inilah alasan Relawan Jokowi Bersatu laporkan Najwa Shihab ke polisi terkait wawancara kursi kosong.

Sebelumnya, muncul kabar bahwa Tim Relawan Jokowi Bersatu berencana melaporkan Najwa Shihab ke polisi.

Pelaporan itu terkait acara Mata Najwa edisi 'Menanti Terawan', di mana Najwa Shihab mewawancarai 'kursi kosong'.

Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Dewi.

"Saya melaporkan Najwa Shihab atas wawancara kursi kosong," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Silvia hendak melaporkan jurnalis sekaligus presenter, Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya, Selasa (6/10/2020).

Baca juga: Buntut Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Akan Dilaporkan Tim Relawan Jokowi Bersatu

Baca juga: Sederet Pertanyaan Najwa Shihab yang Menohok untuk Menteri Terawan yang Tak Hadir di Acaranya

Najwa Shihab wawancarai kursi kosong karena Terawan tak kunjung hadir saat diundang Mata Najwa.
Najwa Shihab wawancarai kursi kosong karena Terawan tak kunjung hadir saat diundang Mata Najwa. (YouTube Najwa Shihab)

Alasannya, Najwa Shihab dinilai telah melukai perasaan pendukung Jokowi.

Menurut Silvia, wawancara Najwa dengan kursi kosong itu dianggap merendahkan Presiden Joko Widodo melalui orang yang membantunya.

"Menteri Terawan adalah representatif daripada Presiden RI. Perlakuan Najwa Sihab di televisi yang ditonton 269 juta jiwa penduduk Indonesia sangat tidak mendidik," kata Silvia.

Silvia menuduh Najwa Shihab melakukan cyber bulliying atau perundungan melalui teknologi.

Menurutnya, parodi wawancara kursi kosong Menteri Kesehatan Terawan sebuah tindakan yang melawan hukum.

"Tindak pidananya cyber bullying. Karena narasumber tidak hadir kemudian diwawancarai dan dijadikan parodi.

Parodi itu suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan kepada pejabat negara khususnya menteri. Karena beliau adalah representasi dari Presiden Joko Widodo," jelasnya.

Namun, laporan tersebut ditolak oleh polisi lantaran itu adalah ranah Dewan Pers.

Profil Relawan Jokowi Bersatu

Lantas siapa saja yang tergabung dalam Relawan Jokowi Bersatu?

Melansir Tribunnews.com, Relawan Jokowi Bersatu merupakan salah satu dari sejumlah relawan yang menyokong Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan keterangan di akun fanspagen Facebooknya, Relawan Jokowi Bersatu memiliki nama resmi RJB Indonesia.

Tujuan utama dibentuknya RJB Indonesia adalah untuk menghimpun relawan guna mengawal program-program pemerintahan Jokowi.

Relawan Jokowi Bersatu didekklarasikan pada tanggal 10 Maret 2018 di Gedung Joeang 45 Jakarta.

Perkumpulan ini berkantor di Jalan Tambak No 33 Pegangsaan, Menteng Jakarta.

Ketua Umum dari relawan ini adalah Silvia Devi Soembarto, yang berprofesi sebagai advokat.

Dalam foto di fanspage RJB, Silvia D Soembarto pernah diterima Jokowi di Istana.

Pada Agustus 2019 lalu, RJB Indonesia telah mendapatkan akte dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai perkumpulan.

Foto Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, diterima Presiden Jokowi.
Foto Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto, diterima Presiden Jokowi. (Fanspage Relawan Jokowi Bersatu)

Tanggapan Najwa Shihab

Menanggapi hal itu, Najwa Shihab pun buka suara.

Melalui unggahan Instagram-nya, Senin (6/10/2020), Najwa mengaku baru mengetahui soal pelaporan tersebut dari teman-teman media.

"Saya belum tahu persis apa dasar pelaporan termasuk pasal yang dituduhkan.

Saya dengar pihak Polda Metro Jaya menolak laporan tersebut dan meminta pelapor membawa persoalan ini ke Dewan Pers," tulis jurnalis yang akrab disapa Mbak Nana itu.

Ia bahkan siap untuk diperiksa jika memang ada keperluan pemeriksaan dari institusi resmi yang berwenang.

"Jika memang ada keperluan pemeriksaan, tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu," imbuhnya.

Lebih lanjut, Najwa Shihab menjelaskan soal maksudnya melakukan aksi wawancara kursi kosong.

Berikut ini penjelasan Najwa Shihab soal tayangan wawancara kosong di acara Mata Najwa.

"Tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan-kebijakannya terkait penanganan pandemi.

Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa, bisa di mana pun. Namun, kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemi kian meningkat, bukan hanya di Mata Najwa saja.

Dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Manteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi.

Faktor-faktor itulah yang mendorong saya membuat tayangan yang muncul di kanal Youtube dan media sosial Narasi.

Media massa perlu menyediakan ruang untuk mendiskusikan dan mengawasi kebijakan-kebijakan publik.

Pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan juga berasal dari publik, baik para ahli/lembaga yang sejak awal concern dengan penanganan pandemi maupun warga biasa.

Itu semua adalah usaha memerankan fungsi media sesuai UU Pers yaitu 'mengembangkan pendapat umum' dan 'melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum'".

Tak hanya itu, Najwa juga menyebutkan bahwa tayangan serupa sudah pernah dilakukan beberapa jurnalis di negara lain.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca juga: Dilaporkan Relawan Jokowi atas Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Siap Jika Memang Harus Diperiksa

Baca juga: Selain Najwa Shihab, Jurnalis Ini Juga Pernah Wawancarai Kursi Kosong karena Tamunya Tak Hadir

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Jokowibuntut aksi Najwa Shihab wawancarai kursi kosongNajwa Shihab
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved