Breaking News:

Siap Diperiksa Jika Dipolisikan, Najwa Shihab Tuai Beragam Support, dari Selebgram hingga Motivator

Najwa Shihab banjir support setelah menyatakan siap diperiksa jika dirinya dipolisikan terkait wawancara kursi kosong.

Instagram @najwashihab
Najwa Shihab 

@bintangemon - Semangat mbaaa

@andhiiikapratama - Tim mbak nana

Pada unggahan tersebut Nana  menjelaskan kembali soal wawancara kursi kosong.

Ia memaparkan alasannya melakukan hal tersebut.

"Tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan-kebijakannya terkait penanganan pandemi.

Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa, bisa di mana pun. Namun, kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemi kian meningkat, bukan hanya di Mata Najwa saja.

Dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Manteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi.

Faktor-faktor itulah yang mendorong saya membuat tayangan yang muncul di kanal Youtube dan media sosial Narasi.

Media massa perlu menyediakan ruang untuk mendiskusikan dan mengawasi kebijakan-kebijakan publik.

Sederet cecaran pertanyaan Najwa Shihab untuk Menteri Terawan.
Najwa Shihab dan Menteri Terawan. (Kolase TribunStyle (Tribunnews/Jeprima, YouTube Najwa Shihab))

Pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan juga berasal dari publik, baik para ahli/lembaga yang sejak awal concern dengan penanganan pandemi maupun warga biasa.

Itu semua adalah usaha memerankan fungsi media sesuai UU Pers yaitu “mengembangkan pendapat umum” dan “melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum”," lanjutnya.

Nana mengatakan wawancara kursi kosong sebenarnya lazim terjadi di beberapa negara.

"Sependek ingatan saya, treatment “kursi kosong” ini belum pernah dilakukan di Indonesia, tapi lazim di negara yang punya sejarah kemerdekaan pers cukup panjang.

Di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012, di antaranya oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word.

Pada 2019 lalu di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC, juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson, calon Perdana Menteri Inggris, yang kerap menolak undangan BBC.

Hal serupa juga dilakukan Kay Burley di Sky News ketika Ketua Partai Konservatif James Cleverly tidak hadir dalam acara yang dipandunya," tandas Najwa.

(TribunStyle.com/Febriana)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Najwa Shihabbuntut aksi Najwa Shihab wawancarai kursi kosongTerawan Agus Putranto
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved