Sekilas Sejarah Hari Guru Sedunia 5 Oktober, Simak Bedanya dengan Hari Guru Nasional
Inilah sejarah Hari Guru Sedunia. Apa perbedaannya dengan Hari Guru Nasional? Simak penjelasannya.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Suli Hanna
Pada 1997, peringatan Hari Guru Sedunia bertepatan dengan penandatanganan rekomendasi tentang status personel pengajar pendidikan tinggi.
Kedua rekomendasi tersebut menjadi instrumen untuk menetapkan tolok ukur mengenai hak dan tanggung jawab guru, serta standar persiapan guru.
Rekomendasi tersebut juga memberikan tolok ukur mengenai pendidikan lanjutan, rekrutmen, pekerjaan, dan kondisi kerja guru.
Education International (EI), sebuah federasi yang mewakili pengajaran profesional di seluruh dunia, yakin bahwa Hari Guru Sedunia harus dikenal dan dirayakan di seluruh dunia.

EI juga percaya bahwa prinsip-prinsip Rekomendasi 1966 dan 1997 harus dipertimbangkan untuk diimplementasikan ke seluruh dunia.
Menurut UNESCO, Hari Guru Sedunia mewakili sebuah kepedulian, pemahaman, dan apresiasi yang ditampilkan demi peran vital guru.
Seperti diketahui, peran guru adalah mengajarkan ilmu pengetahuan dan membangun generasi.
Setiap tahun, peringatan ini memiliki tema yang berbeda-beda.
Tahun 2020 ini, Hari Guru Sedunia dirayakan secara virtual dengan mengusung tema 'Guru: Memimpin dalam krisis, menata kembali masa depan'.
Perbedaannya dengan Hari Guru Nasional
Selain Hari Guru Sedunia, setiap negara juga punya Hari Guru Nasional masing-masing.
Misalnya, Amerika Serikat yang merayakannya pada minggu pertama Mei.
Contoh lainnya yakni Argentina, Hari Guru dirayakan pada tiap 11 September.
Sementara itu, di Hongkong pada 10 September dan Korea Selatan pada 15 Mei.
Indonesia pun memiliki tanggal peringatan Hari Guru Nasional sendiri, yakni 25 November.
