TAKDIR! Jadi Orang Pertama Sembuh dari HIV, Pria Ini Justru Meninggal Akibat Penyakit Ganas Lainnya
Berhasil sembuh dari HIV, takdir pria ini pilu justru meninggal dunia akibat penyakit ganas lainnya.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Kisah hidup seorang Timothy Ray Brown mendadak ramai diperbincangkan publik.
Bagaimana tidak sosok Timothy Ray Brown kini tengah menjadi harapan baru bagi para penderita HIV di seluruh dunia.
Timothy Ray Brown dikenal sebagai 'pasien Berlin' yang menjadi orang pertama yang sembuh dari HIV.
Namun sayang takdir tak berpihak pada Timothy Ray Brown.
Berhasil sembuh dari HIV, Timothy Ray Brown justru meninggal dunia lantaran langsung diserang penyakit ganas lainnya.
Timothy Ray Brown meninggal dunia setelah penyakit kanker darah menggerogoti tubuhnya.
• DINIKAHI LURAH, Wanita Cantik Ini Dapat Uang Panaik Rp 3 Miliar, Siapa Sangka Ini Sosok Mertuanya
• MUJUR Tukang Sapu Menang Pilkada Kalahkan Majikannya, Terungkap Ternyata Ini Faktor Keberuntungannya

Meski begitu, sejarah kesembuhan Timothy Ray Brown dari HIV begitu menggoncang dunia medis.
Tak hanya memberi harapan kesembuhan bagi para penderita HIV di seluruh dunia.
Timothy Ray Brown juga menjadi pemacu semangat para tim ahli untuk terus berjuang menemukan obat penyembuh HIV.
Brown mencatat sejarah sebagai orang pertama yang sembuh dari infeksi HIV.
Pria 54 tahun ini wafat di rumahnya di Palm Springs, California, Amerika Serikat pada Selasa (29/9/2020) menurut keterangan pasangannya, Tim Hoeffgen.
Melansir Associated Press (AP) Brown meninggal karena kanker.
• INGAT Epy Kusnandar? Sembuh dari Kanker Otak Kini Kena Stroke, Penglihatan Terganggu, Mari Mendoakan
Padahal sebelumnya Brown menjalani transplantasi sumsum tulang dan sel induk tak biasa pada tahun 2007 dan 2008 yang selama bertahun-tahun tampaknya telah menyembuhkan leukimia dan HIV, virus yang menyebabkan AIDS.
“Timothy adalah simbolisasi bahwa mungkin, dalam kondisi khusus, menyembuhkan pasien HIV, sesuatu yang banyak ilmuwan meragukan bahwa hal tersebut dapat dilakukan," kata Dr. Gero Huetter, dokter Berlin yang memimpin pengobatan bersejarah Brown.