Ditinggal Suami Sholat Subuh, Istri di Aceh Masukkan Selingkuhan, Seorang Satpol PP ke Dalam Kamar
Ditinggal sebentar oleh suami untuk sholat subuh di masjid, istrinya nekat berselingkuh dengan oknum Satpol PP di dalam kamar, warga pergoki keduanya
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: vega dhini lestari
TRIBUNSTYLE.COM - Istri berani memasukan pria asing ke kamarnya dan berzina saat sang suami pergi sholat subuh.
Seorang istri di Kota Langsa, Aceh, nekat berselingkuh dan berzina dengan seorang pria.
Wanita berinisial AG ini nekat berselingkuh dengan seorang oknum Satpol PP berinisial RD.
AG berani memasok RD ke kamarnya saat sang suami pergi keluar rumah.
Padahal, suami AG keluar rumah untuk pergi menunaikan ibadah sholat subuh di masjid.

Warga yang geram mengetahui perselingkuhan tersebut akhirnya menggerebek rumah AG.
Para warga kemudian menyerahkan keduanya ke pihak terkait untuk diproses hukum.
Peristiwa ini terjadi di Lorong C, Gampong Paya Bujok Tunong, Kecamatan Langsa Baro, sebagaimana dilansir dari Serambinews.com, Rabu (23/9/2020).
Informasi yang diketahui, kedua pasangan selingkuh ini masing-masing sudah memiliki keluarga.
AG diketahui sudah memiliki suami dan empat orang anak.
Sedangkan RD sudah memiliki seorang istri dan anak.
Keduanya tertangkap basah warga pada Selasa (22/9/2020) pagi sekira pukul 05.00 WIB.
Kepala Lorong C, Gampong Paya Bujok Tunong, Safaruddin, kepada Serambinews.com, menjelaskan kronologi pasangan mesum tersebut.

Sebelumnya RD masuk ke dalam rumah, ia menunggu suami AG keluar dari rumahnya menuju masjid.
Kemudian, pemuda menangkap RD saat ia keluar dari rumah AG.
Setelah diamankan oleh warga, keduanya langsung digiring ke Kantor Keuchik Gampong Paya Bujok Tunong.
Kecurigaan warga bermula saat RD kerap menyambangi rumah AG saat suami AG tidak ada di rumah.
"Selama ini RD ke rumah AG, saat suami AG ke masjid," jelas Safaruddin.
"Terkadang waktu shalat magrib dan subuh dan itu diakui oleh mereka," lanjutnya.
Bahkan, RD mengaku telah melakukan hubungan intim dengan AG baik di dalam rumah AG maupun di luar.
"Warga termasuk suami AG meminta kasus ini diproses hukum cambuk, karena sudah mencemarkan nama baik gampong," ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Syariat dan Pendidikan Kota Langsa, H Aji Asmanuddin mengatakan, oknum RD dan AG sudah diamankan di Kantor Syariat Islam setempat sejak pagi tadi.
"Kita saat ini sedang berkoordinasi dengan penyidik Polres Langsa dan oknum RD dan AG kini masih diamankan di Kantor Syariat Islam," kata.
Kemudian, lanjut Aji, warga menyerahkan keduanya kepada petugas Wilayatul Hisbah (WH) untuk diamankan ke Kantor Syariat Islam.
"Kita saat ini sedang berkoordinasi dengan penyidik Polres Langsa dan oknum RD dan AG kini masih diamankan di Kantor Syariat Islam," pungkasnya.
Pengakuan keduanya
Mereka berdua, kepada petugas WH, mengaku sudah pernah melakukan hubungan intim layaknya suami istri.
Namun, saat tertangkap basah oleh warga, mereka mengaku belum sempat berhubungan intim.
Mereka mengaku berciuman sebelum akhirnya diamankan oleh warga setempat.
"Kepada warga RD mengaku, saat berada di dalam rumah AG sempat berciuman dan berpegangan dengan AG," ujar Kepala Lorong C, Gampong Paya Bujok Tunong, Safaruddin.
MURKA Putrinya Diselingkuhi, Bos Kapal Bunuh Menantunya, Duduk Santai di Depan Mayat Nunggu Polisi
Sementara itu karena hatinya terlampau sakit putrinya diselingkuhi hingga punya anak lain, seorang mertua yang juga bos kapal di Singapura nekat bunuh menantunya.
Tiga tahun bergulir kasus pembunuhan yang dilakukan mertua pada menantunya ini akhirnya mencapai babak akhir.
Tan Nam Seng bos kapal asal Singapura terbukti bersalah telah membunuh menantunya Spencer Tuppani pada 10 Juli 2017 silam.
Atas perbuatannya, kakek 72 tahun ini dijatuhi hukuman 8,5 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Singapura.
Dilansir dari The Straits Times, Tan Nam Seng diketahui membunuh menantunya Spencer Tuppani (39) di luar kedai kopi Jalan Telok Ayer pukul 13.20 siang waktu setempat.
Peristiwa tiga tahun lalu benar-benar membuat warga yang ada di TKP terkejut dan histeris.
• TRAGIS, Pernikahan Meriah Mendadak Duka, Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas Kepala Tertimpa Meja Granit
• POPULER PRT Indonesia Tewas Dicekik di Kamar Hotel Setelah Selingkuh dengan Jenderal Bangladesh

Pasalnya tanpa rasa takut bos kapal tersebut membunuh menantunya dengan penuh amarah.
Tan rupanya sudah lama memendam kemarahan mengenai perlakuan Tuppani terhadap putri tercintanya Shyller Tan yang adalah istri Tuppani.
Pelaku menyebut Tuppani yang sudah dianggapnya sebagai putra sendiri telah mengkhianatinya.
Persidangan menyatakan keluarga Tuppani termasuk ibu dan adiknya tinggal di rumah Tan.
Tuppani bahkan mempekerjakan mereka di perusahaan yang dipimpin mertuanya.
Tan tidak keberatan dan mengizinkannya.
Hubungan mertua dan menantu itu mulai retak setelah Tan mendapati Tuppani memiliki dua anak dari selingkuhannya.
Bahkan Tuppani rupanya diam-diam berencana menceraikan Shyller.
Dia merekam pertengkarannya dengan istri yang sudah dinikahinya 12 tahun itu untuk dijadikan bukti gugatan perceraian.
Tuppani mencoba meyakinkan mertuanya, kalaupun perceraian harus terjadi dia tidak akan meminta hak asuh anak.
Kesabaran Tan akhirnya habis ketika dia dan putrinya hanya mendapatkan separuh uang dari hasil penjualan perusahaan yang dipimpinnya.
Lihat Foto, Tan Nam Seng terlihat berdiri tenang di depan mayat menantunya Spencer Tuppani di sebuah kedai kopi di Jalan Boon Tat, kawasan bisnis Singapura. Tan membunuh Tuppani pada siang bolong, 10 Juli 2017.
Tuppani adalah sosok yang mendesak Tan untuk menjual perusahaan yang dirintis dengan susah payah pada tahun 1974 oleh Tan.
Adapun alasan penjualan karena kondisi keuangan perusahaan yang tidak begitu sehat.
Tan yang mengakui kemampuan berbisnis Tuppani, memilih mempercayakan segalanya kepada si menantu.
Tan semakin yakin bahwa sejak awal Tuppani telah merencanakan untuk menceraikan putrinya, merebut kendali perusahaan, dan mengambil hak asuh anak.
Kondisi kesehatan fisik dan mentalnya merosot dan dia mengalami susah tidur.
Pada siang hari, Tan sedang dalam perjalanan menuju ke kantornya ketika dia melihat menantu sedang makan siang di kedai kopi di Jalan Telok Ayer.
Setibanya di kantor, pelaku menuju ke dapur mengambil sebuah pisau.
Sesampainya di kedai kopi Tan menghampiri Tuppani dan berkata, “Kamu memang keterlaluan.”
Tak lama kemudian dia mengeluarkan pisau dari tas dan menghunuskannya ke dada korban tiga kali.
Tuppani sempat coba berlari dengan luka tusuk di dadanya, tapi akhirnya jatuh pingsan di restoran sebelah di Jalan Boon Tat dan meninggal dunia di tempat.
Tan kemudian menendang wajah menantunya itu dua kali dan menghalau kerumuman yang kaget bukan kepalang melihat apa yang baru terjadi.
Pengusaha perkapalan itu memberitahu kerumunan, "Ini menantu saya, tidak perlu tolong dia, dia pantas mati."
Tan dengan tenang meletakkan pisau di samping meja dan kemudian duduk menunggu kedatangan polisi.
Sambil menunggu dia menelepon putrinya dan berkata,
”Ayah tidak bisa tidur kemarin malam.
Ayah sudah melakukannya.
Jangan menangis.
Ayah sudah tua.
Ayah tidak takut masuk penjara.”
Tan kemudian menyerahkan diri tanpa perlawanan kepada polisi yang tiba di lokasi. Dia mengaku bersalah di pengadilan.
Sepanjang proses pengadilan, Tan terus menyampaikan perbuatannya didasari oleh kasih sayang seorang ayah terhadap putrinya.
Tan diketahui menderita depresi karena kecemasan akan nasib putrinya disertai konflik dengan Tuppani.
“Ayah sangat mencintai keluarganya.
Tidak ada yang ingin hal ini terjadi.” Shyller berkata setelah mengetahui vonis yang harus dijalani ayahanda.
(TribunStyle.com/Nafis)
Sebagian artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Istri di Langsa Pasok Oknum Satpol PP ke Kamar saat Suami Shalat Subuh di Masjid, Ngaku Cuma Ciuman
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Terima Putrinya Diselingkuhi, Mertua Bunuh Menantu di Kedai Kopi
• Laeli Atik Pelaku Mutilasi Kalibata Ternyata Pelakor, Begini Isi Chatnya Ketika Ketahuan Selingkuh
• KEPERGOK Selingkuh saat Suami Sholat Subuh ke Masjid, Nasib Keduanya Miris Terancam Hukuman Cambuk