NEKAT Selingkuh dengan Jenderal Bangladesh, Nasib PRT Indonesia Tragis, Tewas Dicekik di Kamar Hotel
Segera menikah, PRT asal Indonesia malah ketahuan selingkuh dengan Jenderal Bangladesh. Nasibnya berakhir tragis dibunuh calon suami di hotel.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia ditemukan tewas di sebuah kamar Hotel di Geylang, Singapura.
Kasus kematian Nurhidayati PRT asal Indonesia sebenarnya sudah terjadi pada 30 Desember 2018 silam.
Namun hingga kini kasus persidangan kematian Nurhidayati masih terus berlangsung.
Terbaru (15/9/2020) lalu calon suami Nurhidayati sekaligus pelaku pembunuhannya, Ahmed Salim kembali menjalani persidangan.
Dari persidangan tersebut terungkap kemarahan Ahmed Salim hingga nekat mencekik Nurhidayati hingga tewas lantaran adanya motif asmara.
Dilansir dari The Straits Times, Ahmed Salim mengaku kesal lantaran Nurhidayati, calon istrinya itu kepergok selingkuh dengan seorang jenderal Bangladesh.
• BIKIN Istri Panik Ngaku Kena Corona, Suami Ini Ternyata Bohong, Ketahuan Tidur di Rumah Selingkuhan
• Laeli Atik Pelaku Mutilasi Kalibata Ternyata Pelakor, Begini Isi Chatnya Ketika Ketahuan Selingkuh

Bahkan sebelumnya PRT asal Indonesia tersebut juga sempat berselingkuh lebih dulu dengan seorang tukang ledeng Bangladesh.
Wakil Jaksa Penuntut Umum Hay Hung Chun menuduh Ahmed sudah berniat membunuh Nurhidayati yang kala itu berusia 34 tahun, dengan alasan pelaku membawa tali saat bertemu hari itu.
"Dia menyimpan tali sejak memergoki hubungan baru mendiang pada 9 Desember 2018," kata Wakil Jaksa Penuntut Umum Hay Hung Chun dikutip dariThe Straits Times.
Namun Eugene Thuraisingam pengacara Ahmed berpendapat, kliennya telah diprovokasi oleh wanita tersebut yang diduga berkata, "Pria lain lebih baik dari kamu di ranjang dan lebih baik secara finansial."
Nurhidayati juga disebutnya mengancam akan membuat video di minggu berikutnya kalau Ahmed tidak percaya.
Pengacara lalu mengklaim Ahmed mengalami gangguan psikis, sehingga hukumannya seharusnya diringankan
Akan tetapi wakil jaksa penuntut umum menolak klaim Ahmed dengan menyebut perkataan itu "dibuat-buat" dan pelaku tidak memenuhi syarat untuk pengurangan hukuman.
Kronologi
Menurut dokumen pengadilan, Ahmed dan Nurhidayati bekerja untuk sebuah keluarga di Serangoon, Singapura, dan memulai kisah asmara pada Mei 2012 setelah berjumpa.
Pada November 2017 mereka sepakat untuk menikah di Desember 2018.