Fakta Mengejutkan Tentang Wanita Tersangka Mutilasi, Pernah Ikut Olimpiade Kimia & Lulusan Sarjana
Sisi lain dari wanita pelaku mutilasi di Kalibata, pernah ikut olimpiade Kimia hingga lulusan dari Universitas terkemuka.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Pasangan kekasih DAF (26) dan LAS (27) bersekongkol melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu (33).
Jasad RHW ditemukan dengan kondisi terpotong-potong sebanyak 11 bagian di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2020).
Dibalik aksi kejam, Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengakui ada sisi menarik dari profil tersangka, wanita, yakni LAS.
Tubagus mengatakan bahwa LAS mempunyai tingkat kecerdasan intelektual yang bisa dikatakan cukup cerdas.
Menurutnya, selain mampu menamatkan jenjang pendidikan tinggi di satu di antara universitas terkemuka di Indonesia, LAS juga sebelumnya mempunyai pekerjaan yang cukup mapan.
• Fakta Baru Mutilasi HRD Rinaldi, Jasad Korban Dibiarkan 3 Hari di Kamar Mandi, Lalu Dimutilasi
• Laeli Sempat Tidur dengan Jasad HRD Rinaldi 5 Hari, Ini Cara Pelaku Agar Tidak Tercium Bau Jenazah
Yakni sebagai pengajar tambahan atau guru les dan private kepada para mahasiswa.
"Tentang profil dari tersangka memang ada sisi menarik, khususnya tersangka wanita," ujar Tubagus, dalam tayangan Youtube Official iNews, Jumat (18/9/2020).
"Itu kalau dilihat dari tingkat kecerdasan intelektualnya itu merupakan orang yang cukup cerdas, terbukti dia merupakan sarjana lulusan MIPA di universitas terkemuka di Indonesia," jelasnya.
"Dan kemudian pekerjaannya pun sebelumnya dia sempat memberikan pelajaran atau guru les atau private di beberapa orang," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Tubagus mengatakan kecerdasan dari LAS juga terbukti saat masih duduk di jenjang SMA.
"Dan juga termasuk orang yang berprestasi, sebelum peristiwa ini dia merupakan salah satu peserta olimpiade kimia di tingkat SMA-nya," katanya.
Oleh karenanya, Tubagus menilai perbuatan kejinya yang dilakukan terhadap Rinaldy sangat tidak mencerminkan LAS sebagai seorang intelek.
Meski begitu, ia menyadari bahwa perubahan karakter dari LAS tersebut tidak terlepas dengan tuntutan kehidupan di Jakarta.
Apalagi menyangkut persoalan ekonomi yang diyakini sedang menimpa LAS dan sang suami.