Breaking News:

Virus Corona

JAWA dan BALI Jadi Daerah dengan Kasus Covid-19 Terbanyak, Luhut: Jadi Prioritas Vaksin Virus Corona

Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan pulau Jawa dan Bali, serta kelompok tenaga medis akan menjadi prioritas awal vaksin virus corona.

TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Luhut Binsar Panjaitan 

TRIBUNSTYLE.COM - Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan daerah mana yang menjadi prioritas vaksin virus corona.

Wakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 tersebut mengatakan, Jawa dan Bali menjadi wilayah utama yang mendapatkan vaksin pada tahap awal.

Hal tersebut dikarenakan kasus Covid-19 terbanyak ada di kedua pulau itu.

Calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dipamerkan di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, Minggu (6/9/2020).
Calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dipamerkan di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, Minggu (6/9/2020). (AFP/NOEL CELIS)

"Kenapa Jawa dan Bali, memang sumber Covid paling banyak di daerah itu sekarang," kata Luhut dalam konferensi pers virtual via Kompas.com, Jumat (18/9/2020).

Selain itu, Luhut mengatakan, vaksin juga akan diberikan terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan.

Pasalnya, lanjut Luhut, tenaga medis menjadi prioritas karena mereka berada di garda terdepan penanganan Covid-19.

"Pertama adalah orang-orang yang bertugas di kesehatan. Itu semua akan kita vaksin," kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi itu.

Ilustrasi virus corona, Covid-19 di Indonesia
Ilustrasi virus corona, Covid-19 di Indonesia ((Shutterstock))

"Jadi di daerah jangan sampai nanti ada lagi dokter kita atau perawat kita kena korban dari Covid ini. Jadi saya kira top priority kita adalah itu," lanjutnya.

Seperti diketahui, Indonesia menempuh dua jalur untuk mendapatkan vaksin virus corona.

Untuk jangka pendek, Indonesia bekerja sama dengan perusahaan medis asal Cina, Sinovac, dan G42 yang berpusat di Uni Emirat Arab.

G24 dalam mengembangkan vaksin tersebut bekerja sama dengan perusahaan medis asal Cina, Sinopharm.

Luhut Panjaitan
Luhut Panjaitan (Wahid/Tribunnews)

Kini, vaksin dari Sinovac tengah diuji di Bandung, JAwa Barat.

Sedangkan vaksin dari G42 tengah menjalani uji klinis tahap ketiga di Uni Emirat Arab.

Indonesia juga mengembangkan vaksin sendiri.

Program vaksin merah putih ini dijalankan oleh Lemabaga Biologi Molekuler Eijkman.

Saat ini, vaksin buatan Indonesia tersebut dalam tahap pengembangan awal, belum dilakukanuji klinis.

Menlu Retno Marsudi: 20 Persen Masyarakat Indonesia Bakal Dapat Akses Vaksin Covid-19

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan 20 persen dari total populasi penduduk Indonesia akan memperoleh akses vaksin Covid-19.

Hal tersebut dikarenakan Indonesia telah masuk dalam kategori Advance Market Commitment (AMC) dari Gavi Covax Facility

“Saya sampaikan bahwa sebagai hasil dari komunikasi intensif kita, baik yang dilakukan tim Jakarta, maupun tim PTRI Jenewa dan KBRI Oslo, Indonesia telah masuk dalam kategori Advance Market Commitment (AMC) dari Gavi Covax Facility, yang berarti Indonesia akan memperoleh akses vaksin sebesar 20 persen dari populasi kita,” kata Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (17/9/2020).

Indonesia juga akan memperoleh keringanan finansial melalui mekanisme ODA (Official Development Assistance) maupun co-financing.

Retno mengatakan dengan mekanisme pendanaan tersebut akan berpengaruh terhadap harga vaksin.

“Diharapkan harga vaksin melalui track multilateral ini akan lebih murah dibanding mekanisme lainnya,” kata Retno.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memperkirakan vaksin melalui jalur kerjasama multilateral ini baru akan tersedia pada 2021.

 

Calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dipamerkan di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, Minggu (6/9/2020).
Calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech dipamerkan di China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) di Beijing, Minggu (6/9/2020). (AFP/NOEL CELIS)

Pihaknya akan terus mengawal proses kerja sama tersebut.

Indonesia juga baru saja melakukan penandatanganan MoU antara Kementerian Kesehatan dan UNICEF Indonesia mengenai pengadaan dan mekanisme delivery vaksin dari GAVI Covax Facility, Rabu (16/9/2020).

Menlu mengatakan MoU tersebut sangat penting untuk persiapan proses pengadaan dan mekanisme delivery vaksin.

“Sekali lagi, melalui jalur kerja sama multilateral,” katra Menlu.

Dengan adanya MoU ini diharapkan tidak akan terjadi delay dalam hal pengiriman kepada masyarakat jika vaksin sudah tersedia.

“Melalui pendekatan jangka pendek untuk memperoleh akses vaksin yang aman dengan harga terjangkau. Indonesia terus memperkuat kerjasama melalui track bilateral dan track multilateral," katanya.

Menlu meyakinkan pendekatan jangka pendek dilakukan sambil terus memperkuat upaya jangka panjang Indonesia dalam mengupayakan kemandirian vaksin, yaitu melalui pengembangan vaksin merah putih. (TribunStyle.com/Nafis,Tribunnews/Larasati Dyah Utami)

 Unggah Video saat Jalani Tes Swab Covid-19, Melly Goeslaw Akui Tak Seseram yang Dibayangkan

 Negatif, Okky Lukman Unggah Hasil Tes Swab, Tepis Hoax di Grup WA Sebut Dirinya Positif Covid-19

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
JawaBaliCovid-19Luhut PandjaitanvaksinLemabaga Biologi Molekuler EijkmanIndonesia
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved