Bangga atas Pencapaian BTS, Pendiri Big Hit Hampir Menangis, Dynamite Puncaki Billboard Hot 100
BTS mengikuti wawancara di program radio MBC FM4U, RM mengungkapkan pendiri Big Hit hampir menangis mengumumkan pencapaian BTS.
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Dirinya mengaku bahwa BTS hampir selesai mengerjakan album terbarunya.
Jimin juga membocorkan tentang musik yang ada dalam album tersebut dan juga membandingkannya dengan single 'Dynamite'.
"Ini adalah informasi eksklusif tetapi musiknya sedikit lebih baik daripada 'Dynamite'," ucap Jimin membocorkan, dilansir oleh Soompi, Selasa (15/9/2020).
Ikut terpancing, V pun memberikan bocoran lainnya.
"Untuk memberikan spoiler yang mengejutkan, lagu-lagunya berdurasi sekitar tiga sampai empat menit," ujar V.
Sementara itu, Jungkook mengatakan, semua personil BTS terlibat aktif dalam pembuatan album tersebut.
"Ada banyak genre berbeda di album ini," ucap leader BTS, RM.
"Pesan dari lagu-lagu adalah yang paling dibutuhkan sekarang selama masa-masa ini," tambahnya.
Sebelumnya, BTS sudah merilis singel "Dynamite" pada 21 Agustus lalu yang berhasil menjadi nomor satu di tangga lagu Billboard Hot 100 selama dua pekan.
Berkat "Dynamite", perekonomian Korea Selatan naik Rp 21,1 miliar
Setelah pecahkan rekor, trending di YouTube dan puncaki Billboard Hot 100, berkat lagu "Dynamite" dari BTS ternyata juga menaikkan pemasukan ekonomi Korea Selatan.
Kenaikannya pun menyentuh angka total 1,7 triliun Won atau setara Rp 21,1 miliar.
Pusat Penelitian Industri Budaya dari Institut Kebudayaan dan Pariwisata Korea membagikan analisis mereka terhadap penjualan Big Hit Entertainment pun membagikan informasi tersebut pada Senin (7/9/2020).
Dalam analisisnya tersebut mencakup pernyataan input outpun Bank of Korea, Statistik bea cukai, impor, dan ekspor perdagangan Layanan Bea Cukai Korea, dan Volume penelusuran tren Google dari "Dynamite".
Penjualan dari berbagai aspek tersebut telah mencapai 245,7 miliar won atau Rp 3,05 triliun.
Sedangkan peningkatan ekspor barang dagangan mulai dari kosmetik hingga pakaian diperkirakan mencapai sekira 371,7 miliar won atau Rp4,6 triliun.