TANGIS Histeris Ibunda Anjas, Putranya Tewas Kena Tembak Polisi di Kepala: Hukum Berat Pelakunya!
Ngaku dalam situasi terdesak, oknum polisi tembak Anjas tepat di kepalanya hingga tewas. Tangis histeris sang ibunda pilu.
Editor: Monalisa
Menurut Hasbiah, Anjas yang saban hari bekerja sebagai buruh angkut di Pelelangan Ikan Paotere, turut membantu perekonomian keluarganya.
"Di lelongki kerja dia (Anjas), seringka juga nakasih uang untuk kebutuhan dapur," ucap Hasbiah sembari terisak.
Ia pun tidaknya menyangka, anak keduanya dari sembilan bersaudara itu meninggal dunia dalam kondisi tertembak.
Ibu sembilan orang anak ini pun berharap agar pelaku dalam kasus itu dapat diungkap.
"Semoga pelakunya ditangkap dan dihukum seberat-beratnya juga," ujarnya.
Saat ini jenazah Anjas menjalani otopsi di ruang jenazah Biddokkes Polda Sulsel.
Rencananya jenazah akan dimakamkan di Kabupaten Maros, Senin (31/8/2020).
Dirangkum tribun-timur.com, berikut fakta-fakta insiden di wilayah Utara Kota Makassar itu:
1. 10 Polisi Diperiksa Propam
Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol Agoeng Adi Koerniawan saat ditemui di pelataran Biddokkes Polda Sulsel, Jl Kumala Makassar, Minggu (30/8/2020) malam
Propam Polda Sulsel terus mendalami kasus penembakan tiga warga Jl Barukang, Makassar, Minggu (30/8/2020) dini hari.
Ketiga korban tertembak itu masing-masing Anjas (23), Iqbal (22) dan Hajar Aswad (18).
Satu dari ketiganya Anjas, meninggal dunia akibat luka tembak di kepala.
"Masih dalam penyelidikan, sejauh ini sudah ada 10 orang kita periksa termasuk warga yang ada di lokasi kejadian," kata Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Agoeng Adi Koerniawan saat ditemui di pelataran Biddokkes Polda Sulsel.
Selain pemeriksaan terhadap polisi dan warga, dalam penyelidikan itu pihaknya mengaku masih menunggu hasil uji balistik Laboratorium Forensik Cabang Makassar.