CURHAT Mahasiswa Bayar UKT dengan Uang Receh dari Tabungan Keluarga, Kecewa Ternyata Ditolak Bank
Curhat pilu mahasiswa bawa sekerdus uang receh seberat 17,5 kg untuk bayar UKT tapi malah ditolak pihak bank mentah-mentah.
Editor: Monalisa
TRIBUNSTYLE.COM - Tengah viral curhat seorang mahasiswa yang membayar Uang Kuliah Tunggal ( UKT ) dengan uang receh alias koin seberat 17,5 kg.
Demi tetap melanjutkan pendidikan, seorang mahasiswa nekat membayar UKT dengan uang receh atau uang koin.
Sekerdus uang receh seberat 17,5 kg tersebut ternyata hasil tabungan keluarga yang kini terpaksa dipakai untuk membayar UKT.
Sayangnya sudah usah payah menghitung dan merapikan uang receh tersebut mahasiswa ini semakin kecewa saat pihak bank menolak uangnya mentah-mentah.
Kesal dengan pihak bank yang menolak uang recehnya untuk membayar UKT, mahasiswa ini menumpahkan kekesalannya lewat cuitan di Twitter @hewanberbicara.
Sontak curhat mahasiswa ini langsung viral sejak kemarin Kamis (13/8/2020).
• VIRAL Pasangan Pengantin Tergeletak Bercucuran Darah di Jalan, Kisah Pedih di Balik Foto Pilu Ini
• Viral Pria Ini Jadikan Kucing Sebagai Seserahan Calon Istri, Panik saat Si Kucing Hampir Kabur

Dalam cuitannya, akun @hewanberbicara menceritakan, dirinya membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) menggunakan uang receh lantaran keluarganya terdampak krisis akibat pandemi corona
Oleh karena itu, ia terpaksa membayar biaya kuliah dari uang tabungan keluarga yang berisi pecahan Rp 1.000.
Untungnya, uang recehan tersebut cukup untuk membayar biaya kuliah sebesar Rp 3,5 jutaan.
Awalnya, uang koin seribuan ini sering dimasukan ke botol oleh adiknya.
Kemudian ayah dan ibunya juga turut serta melakukan hal tersebut hingga menjadi kebiasan keluarganya.
Saat hendak membayar uang kuliah, ia mengumpulkannya dalam satu plastik dengan nominal Rp 100 ribu dan membawa menggunakan sebuah kardus.
Kala ditimbang, total berat uang recehan tersebut mencapai Rp 17,5 kilogram.
Setelah uang recehan siap untuk dibayarkan, rupanya uang miliknya ditolak oleh pihak bank.
Alasannya, bank tempat ia membayar uang UKT tidak memiliki mesin penghitung uang recehan.