Kolonel Tewas Misterius, Sebelum Meninggal Ingatkan Ada Timbunan Bahan Peledak di Pelabuhan Beirut

TRIBUNSTYLE.COM - Pelabuhan Beirut mengalami ledakan besar pada 4 Agustus 2020.

Ledakan besar tersebut disebabkan oleh timbunan amonium nitrat sebanyak 2.750 ton yang sudah disimpan bertahun-tahun di pelabuhan.

Berbagai peristiwa terkait dengan bahan peledak itu juga mulai muncul ke permukaan.

Salah satunya, seorang kolonel yang meninggal secara misterius 3 tahun lalu.

Seorang pejabat Lebanon tewas secara misterius pada 2017 setelah meminta amonium nitrat sebanyak 2.750 ton untuk dipindahkan dari Pelabuhan Beirut pada 2013, menurut dokumen yang dibagikan media Lebanon, Kamis (6/8/2020).

Kolonel Joseph Skaf, kepala divisi pengawasan narkoba di Bea Cukai Lebanon pada 2013, menulis:

• POPULER Berujung Duka, Detik-detik Pengantin Ambil Foto Pernikahan Sebelum Ledakan di Lebanon

• NASIB Pengantin yang Pernikahannya Dihempas Ledakan di Lebanon, Senyum Bahagia Lenyap Seketika

"Kami informasikan kepada Anda bahwa divisi ini menerima informasi tentang datangnya kapal Rhosus di Pelabuhan Beirut."

"Kapal itu memuat amonium nitrat yang biasa digunakan sebagai bahan peledak."

"Sangat berbahaya dan menjadi ancaman bagi keselamatan masyarakat."

Melansir Al Arabiya English, dia meminta kepada pihak otoritas untuk memindahkan kapal itu agar menjauh dari pelabuhan dan diawasi, demikian pernyataan dokumen tersebut.

Tak lama pada 2017, Skaf meninggal dunia.

Penyebab kematiannya tidak dapat diketahui secara pasti karena ada dua laporan otopsi yang saling bertentangan.

Saat itu, surat kabar terkemuka Lebanon, An-Nahar, melaporkan:

"Apakah kaki sang pensiunan Kolonel Joseph Skaf tergelincir ataukah dia terlempar dari ketinggian 3 meter?"

"Sebuah pertanyaan yang masih belum terjawab, terutama setelah dua laporan forensik kontradiktif yang ditugaskan jaksa penuntut umum dari dua pemeriksa medis."