TRAGIS! 1 Tahun Nikah Kini Hamil 9 Bulan, Citra Wati Tewas Dibunuh Tamu Pria yang Datang Malam-malam
Nekat terima tamu malam-malam, seorang wanita hamil 9 bulan tewas. Sang suami ikut dibunuh setelah berduel dengan pelaku.
Editor: Monalisa
"Saya pernah ngeliat waktu itu lagi beli rokok, semingguan lalu," cerita Kris kepada TribunJakarta.com.
"Saya lagi membeli rokok lihat mereka berantem. (Tayyibah, red) dipukul sekali, menangis gitu," sambung Kris.
Kapolsek Pamulang, Kompol Supiyanto, menjelaskan pihaknya langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan warga tersebut.
Polisi lalu mengamankan Ansori dan menggiringnya ke sel Polsek Pamulang.
Sedangkan jenazah Tayyibah dibawa untuk diautopsi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Supriyanto tak menampik, telah mengetahui informasi warga yang menyebut Tayyibah kerap dikasari suaminya.
Ansori bertindak kasar dan suka main tangan tidak sekali dua kali saja.
"Berdasarkan keterangan empat saksi dan tetangga, korban menangis beberapa malam," ucap Supriyanto.
"Diduga dianiaya suaminya," ia menambahkan.
Dari foto yang diterima TribunJakarta.com, luka memar membiru membekas di sekitar paha kanan korban.
Supriyanto membenarkan, malah luka memar itu ditemukan di banyak titik.
"Luka memar ada di muka, paha kanan, perut, tangan kanan, kiri. Banyak luka memarnya," terang Supiyanto.
Menurut Supriyanto, hasil olah tempat kejadian perkara polisi tak menemukan luka tusuk, hanya luka memar.
Warung sekaligus rumah kontrakan yang dijadikan tempat tinggal Ansori kini sudah terpasang garis polisi.
"Pemukulan dengan tangan kosong dan masih kita dalami," ujarnya.
• Jemput Calon Istri untuk Foto Prewedding, Calon Pengantin Tewas Dibunuh, Pertanyaan Terakhirnya Pilu
Selain harus mendekam di sel tahanan Polsek Pamulang, Ansori harus kehilangan sang istri yang sedang hamil muda atau sebulan itu.
Satu kali pernah Idawati warga sekitar meminta Ansori untuk memeriksakan kandungan Tayyibah namun urung terlaksana.
"Saya enggak punya uang," begitu jawab Ansori menimpali permintaan Idawati.
Gara-gara Uang Kembalian
Sehari setelah meninggalnya Tayyibah, polisi mendapat motif Ansori menganiaya istrinya hingga tewas.
Sehari-hari mereka menjaga warung kelontong dan bergantian jaga.
Beberapa kali mendapat giliran menjaga warung, Tayyibah kerap keliru memberi uang kembalian.
Akibatnya, usaha warung kelontong mereka merugi.
Inilah yang membuat Ansori kesal hingga memukuli istrinya.
"Sering terjadi salah paham di saat istrinya melayani pembeli," ungkap Supriyanto.
"Sering kembaliannya lebih. Karena merasa rugi, pelaku ribut dan (korban, red) ditendang," sambung dia.
Penyidik menjerat Ansori dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 Pasal 44 ayat 3 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
"Ancaman hukumannya 15 tahun. Perbuatan kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan matinya orang lain," ucap dia.
Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunnewsBogor.com dan TribunJakarta.com dengan judul Perempuan Hamil 9 Bulan Dibunuh Tamu yang Datang Tengan Malam, Suaminya Ikut Tewas Setelah Berduel, Ibu Hamil Muda Tewas di Pelukan Suami, Sempat Terdengar Rintih Kesakitan di Beberapa Malam Terakhir