Cara Mengolah Daging Kambing agar Empuk, Hilangkan Bau Prengus & Penyimpanannya Agar Awet Tahan Lama
Simak cara lengkap mengolah daging kambing agar cepat empuk, menghilangkan bau prengus dan cara penyimpanan agar awet tahan lama.
Penulis: Ika Putri Bramasti Ixtiar Rahayu Ing Pambudhi
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Banyak orang masih mencari cara bagaimana cara membuat daging kambing agar empuk merata.
Pasalnya merebus daging, khususnya daging kambing, akan membutuhkan waktu cukup lama.
Setidaknya membutuhkan waktu lebih dari 2 jam.
Namun tak perlu khawatir, ternyata membuat daging kambing menjadi empuk dan lembut di mulut itu sangat mudah.
Hanya dengan bahan-bahan alami yang mudah ditemui di pasar, Anda akan bisa mendapatkan olahan daging kurban yang empuk dan lembut di mulut.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya daging cepat empuk dan memasak otomatis jadi lebih cepat.
Selain itu, ada pula cara menghilangkan bau prengus daging kambing dan lengkap dengan cara penyimpananya agar awet tahan lama.
• MENGIRA Bungkusan Daging Kurban Jatuh di Jalan, Bidan Ini Tersentak Kaget! Ada Potongan Tangan Bayi
• Cara Memasak Daging Kurban Lebih Sehat, Salah Satunya: Jangan Pakai Suhu Tinggi!
8 Tipsnya agar daging menjadi cepat empuk:
1. Parutan nanas

Tak hanya daun pepaya, buah nanas juga bisa membantu mengempukkan daging.
Pertama siapkan buah nanas muda, kemudian parutlah nanas tersebut.
Jika sudah, balurkan pada daging yang akan dimasak kemudian diamkan selama kurang lebih 30 menit.
2. Ubah Bentuk Daging

Mengubah bentuk daging adalah cara cepat membuat daging lebih cepat empuk saat dimasak.
Daripada memasak dalam bentuk potongan tebal, lebih baik iris atau cincang saja dagingnya.
Daging yang tipis dan berukuran kecil lebih cepat matang dan empuk.
Bumbu juga lebih mudah meresap tanpa perlu dimasak terlalu lama.
3. Pakai selembar daun pepaya

Jika potongan daging tidak mungkin diubah, masih ada cara lain yang bisa dicoba.
Gunakan daun pepaya.
Bungkus daging dengan daun pepaya yang sudah dirematkan.
Biarkan semalaman di lemari es.
4. Rendam dengan baking powder

Coba rendam daging selama semalaman dalam bumbu yang telah dibubuhi baking powder.
Cara ini cocok saat kita ingin membuat daging lada hitam atau sate.
5. Lumuri dengan jahe

Setiap ruas jahe mengandung enzim proteolitik alami yang dapat berperan mengurangi ikatan protein agar empuk.
Caranya adalah lumuri daging dengan jahe yang telah diparut.
Diamkan selama 30 menit sebelum daging diolah untuk dimasak.
6. Rendam dengan teh

Kandungan tanin dalam teh mampu berperan sebagai pengempuk alami.
Teh yang berwarna pekat bisa sebagai bahan perendam daging.
Lama perendaman sekitar 30 menit.
7. Daging dipukul-pukul
Cara membuat daging empuk yang paling umum dilakukan adalah dengan memukul-mukul daging tersebut.
Dengan bantuan alat pemukul daging, pukul-pukul kedua sisi daging sampai teksturnya jadi lebih empuk.
Jangan lupa memakai talenan sebagai alas, agar daging tidak bergeser saat dipukul.
Selain itu, jangan terlalu kencang memukulnya agar sari daging tidak keluar.
8. Gunakan panci presto atau pressure
Tanpa tambahan apapun, alat presto bisa membuat daging empuk dalam hitungan menit.
Alat ini bisa memungkinkan memasak daging dengan cepat karena berbahan stainles steel tebal dan penutup kedap udara.
Panci presto bekerja dengan mengunci uap hingga suhu di dalamnya bertekanan di atas 100 derajat celcius dan proses memasak yang lebih cepat.
Cara Menghilangkan Bau Prengus pada Daging Kambing
1. Jangan Mencuci Daging Kambing

Mencuci daging kambing justru akan membuat bau prengusnya makin kuat.
Itu karena air cucian akan mengeluarkan juice beserta juga bau prengus yang ada dalam daging.
Selain makin berbau, daging kambing juga akan jadi kering karena juice-nya telah terbuang bersama air.
Meski tidak dicuci, kuman pada daging kambing akan mati karena panas tinggi ketika dimatangkan.
Jadi, tidak perlu takut kotor karena tidak mencuci daging kambing, ya.
2. Direbus Dua Kali

Cara ini biasanya dilakukan jika kamu hendak mengolah daging kambing menjadi sop.
Pastikan untuk merebusnya dua kali.
Pertama, rebus kambing dalam air mendidih bersama aneka rempah seperti daun pandan, salam, daun jeruk, serai, sampai lengkuas untuk menutupi aroma prengusnya.
Setelah buih keabu-abuan terlihat di permukaan air rebusan, segera matikan api, tiriskan daging kambing dan buang air rebusannya.
Bau prengus dan kotoran kambing pun sudah ikut terbuang bersama air rebusan pertama ini.
Selama direbus dengan air mendidih, kaldu daging masih akan terkunci di dalam dagingnya.
Jadi, jangan sampai salah menggunakan air ya.
Rebus kembali untuk kedua kalinya dalam air dingin.
Air dingin punya efek mengeluarkan juice dalam daging sehingga sup dijamin makin gurih dan berkaldu.
3. Pakai Air Jeruk Nipis Ketika Dibuat Sate

Rempah bisa jadi jalan keluar kambing yang berbau prengus.
Jadi, kalau suka sate kambing yang polos, cukup kucuri dengan air jeruk nipis beberapa saat sampai menyerap.
Air jeruk nipis bisa memberi aroma segar yang menutupi bau prengus.
Kalau mau lebih aman lagi, marinasi dulu daging sate dengan aneka bumbu seperti ketumbar, gula merah, lada, bawang putih dan bahan lainnya.
Cara menyimpan daging agar awet tahan lama:
1. Daging jangan dicuci dulu
Melansir Buku Hidangan Lezat: Daging Sapi dan Kambing (2013) oleh Tim Dapur Esensi, apabila belum akan dimasak, daging sebaiknya jangan dicuci terlebih dahulu untuk kemudian disimpan di dalam kulkas.
Mencuci daging sapi maupun kambing ketika akan disimpan hanya akan menambahkan kandungan air pada daging tersebut.
Menyimpan daging yang berair padahal akan membuat daging lebih mudah mengalami freezer burn.
Freezer burn adalah kondisi yang terjadi ketika makanan telah rusak oleh dehidrasi dan oksidasi, karena udara mencapai makanan.
Daging yang mengalami freezer burn akan terlihat mongering.
Selain itu, proses pencucian membuat daging rentan terkontaminasi bakteri lain yang berasal dari tempat pencucian maupun air itu sendiri.
2. Segera masukkan daging ke kulkas
Daging mentah, baik itu daging sapi, kambing, atau ayam akan lebih baik jika tidak disimpan terlalu lama di suhu ruangan.
Terlebih lagi, daging hanya ditaruh di sembarang tempat.
Jika demikian, bukan tidak mungkin daging dapat terkontaminasi berbagai bakteri, termasuk Salmonella penyebab tipes dan E. coli yang dapat menyebabkan diare hingga infeksi usus serius.
Seperti diketahui, suhu sendiri bisa sangat memengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.
Jadi, penting untuk segera memasukkan daging ke dalam kulkas, setidaknya 1 jam setelah diperoleh.
Pada temperatur dingin, mikroorganisme pembusuk tidak aktif, sehingga daging yang disimpan tidak mudah rusak.
3. Potong kecil daging sebelum disimpan
Sebelum disimpan, daging sapi maupun kambing sebaiknya dipotong-potong terlebih dahulu menjadi bagian yang lebih kecil.
Tindakan ini punya beberapa manfaat.
Misalnya, daging yang berukuran lebih kecil tentu akan lebih mudah dicairkan daripada yang besar.
Selain itu, memotong daging menjadi lebih kecil akan meminimalkan kontak daging lain yang belum akan diolah dengan tangan yang mungkin saja telah tekontaminasi bakteri bibit penyakit.
4. Bungkus daging dengan plastik
Sebelum disimpan di lemari es, daging sebaiknya dibungkus dengan plastik agar permukannya tidak “kering” atau mengalami freezer burn, terlebih lagi jika daging tersebut memiliki kadar lemak yang tinggi.
Membungkus daging dengan plastik atau wadah tertutup juga bisa menghindarkan daging terkontaminasi bakteri dari bahan makanan lain selama disimpan dalam lemari es.
5. Simpan di dalam freezer agar lebih tahan lama
Agar lebih tahan lama, daging perlu disimpan di dalam freezer dengan suhu kurang dari –12 derejat Cesius.
Melansir Buku Aneka Olahan Daging Sapi: Sehat, Bergizi, dan Lezat (2005) oleh Ir. Hj. Komariah, MSi dkk, pembekuan telah diakui sebagai suatu cara yang sangat bagi untuk pengawetan daging.
Cara ini akan menghasilkan lebih sedikit perubahan yang tidak diinginkan dari sifat daging, baik kualitas maupun rasanya
Sebagian besar nilai gizi daging akan dipertahankan selama pembekuan dan hanya zat makanan yang larut dalam air yang akan hilang bersama cairan daging (drip) selama proses pencairan kembali.
Apabila cara pembekuan dan penyimpanannya benar, kerusakan warna, aroma, dan sari minyak akan lebih kecil.
Pembekuan pada temperature di bawah –10 derajat Celsius, sebagian besar kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas mikroba dan enzim akan berkurang.
Lama penyimpanan maksimum daging sapi yang dianjurkan, yakni sebagai berikut:
2 bulan pada temperatur -12 derajat Celsius
4 bulan pada temperatur –18 derajat Celsius
8 bulan pada temperatur -24 derajat Celsius
12 blan pada temperatur -30 derajat Celsius
6. Daging jangan dicairkan di suhu ruangan
Jika ingin mengolah daging yang sudah dibekukan dalam freezer, jangan dicairkan di suhu ruangan.
Daging yang sudah bersentuhan dengan udara luar akan mulai bereaksi terhadap bakteri.
Sebagai solusi, pindahkan daging ke chiller terlebih dahulu agar daging mencair tanpa kehilangan suhu dinginnya. (TribunStyle.com/Ika Bramasti)