Keutamaan, Niat dan Tata Cara Menjalankan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah, Sehari Sebelum Idul Adha
Simak penjelasan soal puasa Arafah yang dikerjakan pada 9 Dzulhijjah, Kamis 30 Juli 2020 meliputi keutamaan, niat dan tata cara.
Penulis: Triroessita Intan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Niat puasa Arafah:
Untuk niat puasa Arafah sebenarnya tidak ditemui di berbagi hadits tentang pelafalannya.
Rasulullah dan para sahabat melaksanakan puasa Arafah tanpa melafalkan niat.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan bahwa semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati.
Melafalkan niat bukanlah syarat, namun ia disunnahkan oleh jumhur ulama selain mazhab Maliki dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat.
Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada sumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Namun ada ulama yang memberikan lafal niat untuk puasa Arafah sebagai berikut :
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.
Tata cara puasa Arafah
Tata cara puasa Arafah sama seperti puasa yang lain, yakni menahan diri dari makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari.
1. Membaca Niat
Sebelum melaksanakan puasa, alangkah baiknya untuk membaca niatnya terlebih dahulu.
Niat puasa Arafah sebaiknya dilakukan di malam hari, sebelum terbit fajar.