Viral Hari Ini
Dari Hasil Jadi Pengemis, Pria Ini Bisa Beli Apartemen Seharga Rp 1,6 Miliar, Aset Lain Juga Bejibun
Seperti dilansir dari allindiaaroundup, di India ada seroang pengemis yang sangat sukses dan tajir malintir.
Editor: Galuh Palupi
Setelah beberapa jam menghitung uang koin tersebut, polisi menemukan jumlahnya senilai 150.000 rupee atau sekitar Rp29 juta.
Selain itu, polisi juga mengungkapkan dokumen yang menunjukkan deposito milik Azad sebesar 770.000 rupee atau sekitar Rp150 juta.
Setelah polisi menemukan keluarganya di Rajasthan, mereka menyerahkan uang milik Azad kepada keluarganya.
Kejadian itu telah memicu reaksi di media sosial twitter, banyak yang kaget dengan total uang yang dikumpulkan oleh Azad.
"Pengemis memiliki lebih banyak uang daripada seorang insinyur IT," tulis seorang pengguna.
Sementara yang lain mentweet, "Wow! Itu sebabnya saya tidak pernah memberikan uang! Ini adalah penipuan dan mafia besar."
• Viral Gadis SMA Berakhir di Pelaminan dengan Gurunya Sendiri, Berawal Chat di FB Tak Sangka Dibalas
Serupa dengan kisah di atas seorang pria bernama Otha Anders mulai mengumpulkan uang koin pada akhir 1960-an.
Tidak hanya menyimpan kembaliannya setelah belanja, tetapi dia juga mencari uang receh di trotoar atau uang yang hilang di bawah bantal sofa.
Dia melihatnya sebagai cara untuk bersyukur atas hal-hal kecil.
"Jika saya melihat satu sen ketika di tanah, di lorong, di lantai, atau di mana saja, secara otomatis saya akan selalu mengucapkan doa terima kasih dan saya akan mengatakan, yah ini adalah cara Tuhan mengingatkan saya bahwa saya harus selalu menjadi bersyukur, " kata Otha Anders.
Ada semacam disiplin aneh dalam latihan ini. Anders menolak untuk menghabiskan uangnya bahkan ketika itu sudah terkumpul.
"Aku belum menghabiskan satu sen dalam 40 tahun lebih," katanya. "Aku akan mengeluarkan satu dolar sebelum menghabiskan satu sen."
Akhirnya, koleksi Anders tumbuh begitu besar sehingga membutuhkan puluhan botol galon air untuk tempatnya.
Dia menyimpan celengan galonnya itu di halaman belakang.
Pada 2018, Anders memutuskan bahwa akhirnya tiba saatnya untuk menukarkan koleksinya.