Curhat Panjang Tentang Masa Kecilnya, Via Vallen Akui Tak Begitu Dekat dengan Orangtua
Via Vallen beberkan curhatan panjang mengenai masa kecilnya yang tak begitu dekat dengan orangtuanya.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Suli Hanna
TRIBUNSTYLE.COM - Via Vallen beberkan curhatan panjang mengenai masa kecilnya yang tak begitu dekat dengan orangtuanya.
Nama pedangdut Via Vallen tentu tak asing didengar oleh masyarakat luas.
Kini ia dapat dikatakan termasuk salah satu artis yang sukses dan telah memiliki banyak penggemar.
Tapi, jauh sebelum namanya dikenal luas dan terkenal, ternyata sosok wanita berusia 28 tahun ini pernah memiliki kisah sedih.
Pelantun 'Sayang' ini mengaku tak terlalu dekat dengan orangtuanya semasa kecil.
Via Vallen mencurahkan perasaanya mengenai kehidupan keluarganya lewat akun Instagram @viavallen, Kamis (16/7/2020).
• Sebelum Mobil Dibakar, Via Vallen Sempat Shooting Cover How You Like That BLACKPINK, Kini Trending
• Bukan Kasus Pembakaran Mobil, Keluarga Via Vallen Lapor Kasus Baru, Mella Rossa: Ada Penghinaan

Via Vallen membeberkan alasan kenapa tak begitu dekat dengan orangtuanya semasa kecil.
Hal itu lantaran Via tinggal bersama neneknya.
"Aku seneng akhir2 ini bisa sering ngabisin waktu sama keluarga inii
Ada ceritanya, aku ngerasa masa kecilku emg ga begitu deket sama sosok orang tua.
Krn dr kecil aku udh di kekep terus sama alm nenek (cucu kesayangan lah istilahnya).
Tapi ketika alm nenek meninggal tahun 1997, aku malah deketnya sama kakaknya mama, panggilannya mamatik (yg pakek kerudung hitam samping mamaku)," tulis Via Vallen dalam unggahan Instagram-nya.
Kemudian, tak berselang lama setelah neneknya meninggal, Via mengatakan bahwa orangtuanya pindah ke Sidoarjo.
Sementara Via memilih tinggal di Surabaya.
"Fyi setelah nenekku meninggal, nggak lama orang tua pindah ke sidoarjo dan aku tetep stay di sby krn nunggu lulusan SD.
Kelulusan SD pun tiba, orang tuaku jemput aku di sby, tapi Via kecil malah kabur krn gak mau di bawa," sambungnya.
Hingga akhirnya, ada sebuah perjanjian bahwa Via diberi kesempatan tinggal di Surabaya sampai tamat SMP.
Tapi ia malah nekat ingin meneruskan SMA dan tetap tinggal di Surabaya.
"Akhirnya pas ketemu bikin perjanjian, aku dibolehkan SMP di sby tp pas SMA harus pindah ke sidoarjo.
Pokoknya selama SMP aku full tinggal sama mamatik, dr tidur, makan, minum, jajan ikut mamatik
Singkat cerita waktu kelulusan SMP aku malah nekat ikut tes di beberapa SMA negeri di sby, dengan harapan kalo keterima masih di bolehkan tinggal di sby, dan aku keterima doong di salah satu SMAN Sby," lanjutnya.

Sampai akhirnya pun orangtuanya tak setuju dan tetap meminta Via untuk pindah.
Namun ada drama yang terjadi karena ia merasa sudah dekat dengan keluarganya di Surabaya.
"Tapi orang tuaku gak ngijinin aku dan tetep bawa aku pindah ke sidoarjo,
sampe pada akhirnya ada tragedi tarik2an dan aku gandolan pintu krn sangking gak maunya di bawa pindah
Ya krn aku ngerasaa duekett banget sama mamatik, dan terlanjur cinta dengan suasana di kota surabaya," terang Via Vallen.
Setelah tinggal di Sidoarjo, Via pun mengungkapkan dirinya mulai menjauh dengan tantenya karena hal ini.
"Tapi sayangnya pas aku tinggal di sidoarjo udh mulai agak jauh sama mamatik, karena ada kecemburuan sosial dr orang2 yg ngomporin orangtuaku biar benci sama keluarga ini
Jadi aku membatasi diri demi menjaga perasaan orangtuaku, bahkan untuk memberi sesuatu ke mereka aja aku takut," terangnya.
Tapi, di akhir curhatannya Via Vallen bersyukur lantaran permasalah itu telah berakhir.
Kini ia bisa sering berkumpul bersama dengan keluarga tantenya.
"Tapi Alhamdulillah, waktu yg menjawab semuanyaa.
Masa itu sudah berlaluu, aku bisa sering ngumpul sama mamatik sekeluarga lagii.
Karena keluarga ini memang sudah ada sama aku jauhhh dr jaman aku masih susahh, jd bukan yg baru datang ketika aku seperti sekarang," pungkas Via Vallen.
(TribunStyle.com/Heradhyta)
• MULAI BANGKIT, Via Vallen Cover Lagu BLACKPINK Versi Koplo, Dibuat Tepat Sebelum Mobil Dibakar
• Tragedi Mobil Dibakar Oknum Tak Dikenal Disebut Settingan, Via Vallen Sakit Hati: Jangan Suudzon