Di Tengah Kisruh Soal Channel YouTube, Syakir Daulay Raih Penghargaan dari KPI, Kemenpora, dan MUI
Syakir Daulay baru saja terima penghargaan dari KPI, Kemenpora, dan MUI. Adik Zikri Daulay tersebut ditunjuk sebagai aktor muda inspiratif.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Syakir Daulay baru saja terima penghargaan dari KPI, Kemenpora, dan MUI. Adik Zikri Daulay tersebut ditunjuk sebagai aktor muda inspiratif.
Baru-baru ini nama Syakir Daulay memang menghiasi pemberitaan soal kisruh akun YouTube.
Pada awal Mei 2020, remaja berusia 18 tahun itu sempat dilaporkan ke polisi oleh label musik ProAktif.
Ia dipolisikan setelah diduga melakukan pencemaran nama baik.
Lewat postingan Instagarm Story, Syakir menyebut akun YouTubenya telah dibajak.
Perlu diketahui, Syakir memang telah melakukan perjanjian pembelian akun YouTube-nya dengan ProAktif.
Namun baru-baru ini Syakir menggugat balik Sugiyanto sebagai pihak ProAktif lantaran adanya dugaan kecurangan perjanjian.
• Sebut Akun YouTube Dibajak, Syakir Daulay Dilaporkan ke Polisi Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik
• Sempat Dipolisikan ProAktif, Syakir Daulay Kini Gugat Balik, Kuasa Hukum Sebut Kliennya Diperbudak
Di tengah kisruh yang sedang terjadi, Syakir tampak mendapatkan sedikit kebahagiaan.
Ia baru saja menerima penghargaan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kebahagiaan itu ia bagikan ke Instagram pribadinya pada Sabtu (11/7/2020).
"Bismillah! Hari ini saya mendapat sebuah kehormatan dari KPI, KEMENPORA, & MUI.
Alhamdulillah saya mendapat penghargaan sebagai “Actor Muda inspiratif”.
Saya yakin masih banyak yang lebih baik di luar sana, tapi saya sangat bersyukur dan berterimakasih telah diberikan penghargaan ini, salah satu penghargaan pertama saya dari KPI, KEMENPORA, & MUI," tulis Syakir.
Adik dari Zikri Daulay tersebut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberinya support.
Ia juga berharap penghargaan itu bisa menjadi motivasinya untuk terus berkarya.
• Dijodohkan Penggemar dengan Adiba, Syakir Daulay Ungkap Masih Menikmati Pertemanan dengan Putri Uje
• Profil Adiba Khanza, Putri Almarhum Uje yang Dijodohkan Warganet dengan Syakir Daulay
"Terimasih banyak juga saya sampaikan kepada para guru, orang tua, keluarga, saudara, sahabat, sutradara, producer, crew dan kalian semua, yang selalu mensupport dan membantu setiap karya karya saya.
Semoga ini jadi motivasi buat saya, untuk terus berkarya lebih baik lagi, sekali lagi Terimakasih!," tandas Syakir.
Sejumlah warganet pun banyak yang memberikan ucapan selamat untuk Syakir.
shaffa****
Subhanallah bener" motivasi saya bng syakir
raissaej****
selamat bang syakir
itsauliaa****
Masya Allah , selamat ka syakirr
ek.****
Congratulation kir.. semangat berkarya terus n sukses slalu..
Syakir Daulay Gugat Balik Sugiyanto Sebagai Pihak ProAktif
Baru-baru ini Syakir Daulay akhinya mengungkapkan kejadian yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan ProAktif.
Dilansir TribunStyle.com dari YouTube KH Infotainment pada Minggu (12/7/2020), Haris Azhar kuasa hukum Syakir membeberkan gugatan kliennya terkait perjanjian pembelian akun YouTube.
"Gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 518 perdata PN Jakarta Selatan.
Yang kami gugat itu saudara Sugiyanto dan turut tergugatnya itu perusahaan ya, penyedia layanan Google terutama YouTube Indonesia.
Gugatan ini objeknya terkait perjanjian pembelian akun YouTube Channel Syakir Daulay oleh Sugiyanto," beber Haris.
Pihak Syakir pun turut membeberkan kerugian yang telah diterima.
Syakir disebutkan belum menerima pembayaran 200 juta serta apartemen yang sempat dijanjikan.
"Perjanjian itu kami anggap sebagai perjanjian yang curang karena mengandung sejumlah hal-hal yang tidak memenuhi syarat sebagaimana perjanjian tersebut dibuat.
Misalnya penawaran dari Sugiyanto kerjasama untuk pengelolaan akun YouTube milik Syakir Daulay, dengan pembayaran di muka sebesar 200 juta dan dijanjikan akan diberikan apartemen beserta mobil. Apartemen serta mobilnya belum sampai sekarang.
Lalu saat pembuatan perjanjian, pihak Sugiyanto memanfaatkan keadaan pihak Syakir yang sedang lengah atau tidak dalam kapasitas yang fit, fit dalam kecakapan misalnya umur.
Poin kedua, isi perjanjian tidak seimbang. Itu berlaku seumur hidup padahal kerjasama pegelolaan akun, perjanjian itu harusnya memuat soal kurun waktu.
Jadi kalau saya kerjasama sama Syakir, saya cuci sarungnya Syakir, Syakir cuci baju saya.
Nah itu berapa lama Syakir harus tanya sama saya, nah perjanjian ini gak ada, jadi kayak mau selama-lamanya.
Jadi kayak kreativitas, produktivitas, karya-karyanya Syakir itu seumur hidup dikunci, itu gak boleh.
Syakir wajib membuat konten 4 kali seminggu, dan kalau ada keterlambatan diancam dengan sanksi berupa denda.
Nah produksi itu kan ada proses editing, ambil gambar, cari ide.
Jadi kalau kami bahasakan dengan mudah dan gampang, kalau 4 kali produksi seminggu mau dilakukan, 3 bulan aja misalnya, Syakir bisa kehilangan berat badan 10 kilo.
Karena itu hampir bisa dikatakan impossible," lanjut Haris.
Pihak Syakir juga menyoroti laporan penjualan yang belum diberikan pihak Sugiyanto.
Haris bahkan menyebut Sugiyanto berniat menguasai dan memperbudak Syakir.
"Kalau pihak Sugiyanto bilang Syakir ini belum memenuhi sejumlah hal, ya silakan dibuktikan di pengadilan.
Tapi kami juga mencatat sejumlah hal yang pihak Sugiyanto belum memenuhi kewajibannya.
Tidak pernah memberikan laporan penjualan setiap 3 bulanan, nah ini menunjukkan dia mau mengambil dan menguasai.
Sekarang Syakir diminta buat konten seminggu 4, akunnya katanya pengelolaan tapi ternyata dikuasai sampai sekarang Syakir tidak bisa mengakses akunnya, dan ini terbukti ini tidak mau kasih laporan 3 bulanan.
Jadi ini bukan kerjasama, dia (Syakir) diperbudak. Anak ini diperbudak.
Kalau kerjasama itu seimbang, setara. Sama-sama rugi, sama-sama untung. Tapi yang untung kayaknya di sana sendiri.
Yang kedua tidak membayar royalti sebesar 15 persen dari pendapatan YouTube.
Ketiga, tidak membayar royalti 9 persen dari platform digital lain.
Lalu tidak membayarkan biaya produksi yang telah dikeluarkan oleh Syakir," tandas Haris.
(TribunStyle.com/Febriana)