Virus Corona
BERAWAL Cuma Cek Bisul, Jenderal Andika Perkasa Kaget Terungkap Ribuan Kena Corona di Secapa TNI AD
Penyebab terungkapnya ribuan orang di Secapa TNI AD Bandung terbukti positif virus corona ternyata, berawal dari cek bisul.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWSMAKER.COM, BANDUNG - Penyebab terungkapnya ribuan orang di Secapa TNI AD Bandung terbukti positif virus corona ternyata, berawal dari cek bisul.
Berikut penjelasan Kepala Staf Angkatan Darat / KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa selengkapnya ....
Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, melonjak tajam.
Salah satu penyebabnya, akibat adanya klaster baru dari Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) yang berlokasi di Jalan Hermanah, Kota Bandung.
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan, terungkapnya ribuan orang di Secapa AD terkonfirmasi Covid-19 berawal ketika dua orang siswa melakukan pemeriksaan bisul dan tulang belakang di Rumah Sakit Dustira, Cimahi.
Namun saat dilakukan rapid test dan swab tes ternyata justru dinyatakan positif Covid-19.
"Jadi tepatnya dua pekan lalu adalah laporan pertama dari komandan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat kepada saya hari Sabtu juga. Diawali dari ketidaksengajaan sebenarnya.
• UPDATE SITUASI Terkini di Secapa TNI AD Bandung Setelah 1.262 Positif Corona, Warung Toko Tetap Buka
• Positif Virus Corona Tanpa Gejala, Seorang Ibu Berhasil Lahirkan 3 Bayi Kembar dan Lawan Covid-19

Jadi ada dua prajurit atau perwira siswa yang berobat ke Rumah Sakit Dustira," ujar Andika saat konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020).
"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka diswab dan positif," terang Andika
Rapid Test Massal
Karena tak ingin kembali kecolongan, setelah mendapat laporan itu Andika langsung memerintahkan semua anggotanya yang berada di Secapa AD untuk dilakukan rapid test massal.
Sebanyak 1.400 alat rapid test juga didatangkan langsung dari Jakarta saat itu juga.
Setelah rapid test dilakukan, ternyata saat itu ada sebanyak 187 orang dinyatakan reaktif.
Untuk memastikannya, alat VTM untuk melakukan swab test kembali dikirimkan.
Ratusan orang yang dinyatakan reaktif tersebut dilanjutkan melakukan swab test dan akhirnya terkonfirmasi positif.