Viral Hari Ini
Video Viral Tiga Wanita Berjoget di Jembatan Suramadu Akhirnya Meminta Maaf: Mohon Tidak Ditiru
Setelah videonya viral, tiga wanita yang berjoget di ruas Jembatan Suramadu Akhirnya meminta maaf, imbau kepada masyarakat untuk tidak ditiru
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Dhimas Yanuar
Dalam video tersebut, menunjukkan seorang oknum kedai kopi yang sedang mengintip pelanggan melalui kamera CCTV.
Starbucks Indonesia pun meminta maaf kepada pelanggan atas ulah oknum pegawainya tersebut.
Video tersebut diunggah oleh akun @_amrcncandy berupa unggahan Instagram Story yang diduga milik oknum pegawai Starbucks tersebut.
Media sosial pun menjadi gempar setelah video tersebut diunnggah dan oknum pegawai Starbucks tersebut dianggap melakukan pelecehan seksual.
Video yang berdurasi 15 detik itu memperlihatkan seorang pria sedang mengoperasikan pengendali CCTV dari sebuah ruangan.
Kemudian CCTV tersbut diarahkan ke bagian payudara seorang pelangganya.
Dalam video tersebut juga terdengar suara tawa dari perekam vidoeonya yang juga sempat meminta rekannya untuk mengarahkan kamera CCTV ke bagian dada pelanggan.
Akhirnya video tersebut viral di sosial media dan banyak mendapatkan kecaman dari netizen.
Karena sudah viral dan banyak yang mengecamnya, pihak Starbucks Indonesia pun menyampaikan permohonan maafnya melalui Twitter pada Rabu (1/7/2020).
Dalam cuitannya di akun Twitter, pihak Starbucks Indonesia juga menjelaskan bahwa pihaknya melakukan investigasi dan akan menindak tegas oknum karyawannya.
"Mohon maaf atas peristiwa yang terjadi dan bereda di media sosial. Saat ini kami telah menginvestigasi dan menindak tegas karyawan yang bersangkutan. Kami akan memastikan agar kejadian ini tidak akan terulang kembali,"kicau @SbuxIndonesia.
Sementara itu, pada Kamis (2/7/2020) akun Instagram Resmi Starbucks Indonesia telah mengunggah klarifikasi terkait oknum pegawainya tersebut.
Dalam klarifikasinya, pihak Starbucks Indonesia menjelaskan bahwa mereka menyikapi insiden ini dengan serius.
Starbucks juga sudah menindaklanjuti dengan memecat pegawai yang bersangkutan.
"Starbucks Indonesia merasa sangat tidak nyaman setelah mengetahui adanya insiden di dalam area gerai kamu yang harus disikapi secara serius. Perilaku tersebut di luar norma-norma yang sangat kami junjung, di mana kamu menerapkan standar yang tinggi agar setiap pelanggan di seluruh gerai merasa nyaman dan aman.