Virus Corona
6 Bulan Karantina, Bobot Pria Ini Melonjak Jadi 280 Kg, Kini Dinobatkan Pria Tergemuk di Wuhan
Bukannya hidup sehat selama karantina mandiri di tengah corona. Pria ini justru dinobatkan tergemuk di Wuhan setelah bobot meningkat jadi 280 kg.
Editor: Monalisa
Karena berat badannya terus bertambah dan membuatnya kesulitan untuk tidur, ia akhirnya meminta bantuan medis.

"Bisakah Anda membantu saya," ujar Zhou kepada Dr Li Zhen, wakil direktur Pusat Bedah Obesitas dan Metabolik di Rumah Sakit Pusat Selatan Universitas Wuhan.
Kala itu, Zhou diketahu telah meminta bantuan kepada dokter lain.
Namun ditolak karena berat badannya yang sangat ekstrem.
Diperlukan perjuangan bagi tim medis untuk mengeluarkan Zhou dari rumahnya dan memindahkannya ke ambulans sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.
• Heboh Hasil Rapid Test Pria Bukan Negatif Covid-19 Malah Reaktif Hamil, Petugas Akui Ada Kekeliruan
Setibanya di rumah sakit, ia langsung dirawat di ICU karena dalam tes awal menunjukkan Zhou mengalami berberapa gejala.
Seperti gagal jantung dan disfungsi pernapasan.
Sayangnya, ukuran tubuh Zhou menyulitkan dokter untuk melakukan tes penting lainnya, seperti tekanan darah dan EEG.
Selama 10 hari, dokter berjuang untuk menstabilkan kondisinya dan pada 11 Juni kondisinya dinyatakan stabil.
Zhou berhasil selamat dari masa kritis.
Li Zhen mengatakan bahwa obesitas yang dialami Zhou disebabkan oleh faktor genetik dan kelainan endokrin.
Aktivitas yang minim selama masa lockdown di Wuhan semakin memperparah kondisi Zhou.
Li Zhen dan timnya berharap dapat mengurangi setidaknya 22,6 kilogram berat badan Zhou.
Bila berhasil, maka Zhou akan lebih aman untuk melakukan operasi bypass lambung agar berat badannya bisa turun lebih cepat.
"Saya hanya bisa berharap bahwa dengan menyesuaikan pola makan sehat, istirahat, dan metode lainnya, berat badannya bisa berkurang lebih dari 22 kilogram dalam tiga bulan.